tak bisa di bilangin

Anita tak bisa tidur, dia terus mengecek kondisi Sagara yang masih demam malam itu.

Tapi keesokan paginya,dia kaget karena sudah tidur di samping pria itu, bahkan dia di peluk Sagara.

"Ya Tuhan, kenapa aku jadi bodoh begini, maaf ya tuan..." lirih Anita yang lari meninggalkan sosok pria yang sedang istirahat itu.

Dia meminta pak Jun menyiapkan sarapan oet meal untuk Sagara, dan dia sksn bersih-bersih dulu.

Setelah selesai, dia melihat pria itu masih sibuk dengan ponselnya, dsn setelah di periksa ternyata kondisi Sagara sudah baik.

"Kenapa belum makan, tuan harus minum obat dulu, dan jangan seperti bocah begini," kata Anita yang duduk dan mulai menyuapi pria itu.

"Aku punya perawat yang harus mengurusku, dan aku membayar mahal untuk itu," kata Sagara.

Mendengar itu Anita mengerucutkan bibirnya, dan setelah itu keduanya tersenyum.

Sagara melihat berita di tv pagi ini, ternyata dalam range bisnis semua aman.

Anita sudah selesai menyuapi bayi besarnya, kini dia meminta Sagara untuk minum obat

Dan setelahnya, dia pun melepaskan harus suntik dari tangan pria itu dengan perlahan.

"Apa tak sakit," tanya Anita yang selesai mencabut jarum itu.

"Tidak terasa," jawab pria itu

Saat keduanya tersenyum, tiba-tiba muncul berita yang menggemparkan, yaitu tentang model bernama Rebecca.

"Berita hari ini, seorang model terkenal Rebecca Yusman, telah di kamar oleh kekasihnya seorang pengusaha besar Sagara Abdi Argantara, dan kabarnya mereka akan menikah di pulau pribadi yang di berikan sebagai tanda cinta," suara reporter yang menyiarkan berita itu.

"Kepala bapak kau lah pulau pribadi, Virgo! Lea! cepat urus berita itu, jika tidak turun dalam tiga jam,aku akan membuat semuanya hancur," marah pria itu tak bisa terbendung lagi.

"Wah selamat ya tuan, anda akan segera menikah, tapi kenapa anda marah pada pengakuan calon istri anda di depan TV," kata Anita.

"Tutup mulut mu dan bertugas lah sebagaimana yang seharusnya, jangan ikut campur urusan ku," kata Sagara membentak Anita.

Mendengar suara itu, dia tak terkejut karena emosi Sagara memang seperti rollercoaster.

Bahkan dari kemarin dia sudah di ingatkan oleh kepala pelayan di rumah itu agar sabar.

Sagara menuju ke gedung manajemen yang menaungi Rebecca, benar saja CEO perusahaan itu tak percaya melihat sosok pria yang begitu di idolakan datang menemuinya.

"Selamat datang tuan Sagara," sapa pria itu dengan posisi siap menjilat dirinya.

"Rebecca keluar," teriak Sagara dengan marah.

Wanita itu keluar dari ruangan khusus, dan langsung ingin memeluk tubuh kekar Sagara.

Tapi tanpa di duga, pria itu naskah mencekik Rebecca, "beraninya kamu mengatakan omong kosong, kamu tau benar aku tak pernah mengatakan jika akan menikahi mu, jadi tarik ucapan mu atau ku buat kamu dan seluruh perusahaan ini hancur tak bersisa," ancam Sagara.

"Lakukan apa yang kamu inginkan, dan asal kamu tau, kamu tak akan bisa melakukan itu," kata Rebecca mengejek Sagara

"Kamu yakin, kalau begitu lihatlah," kata Sagara yang sudah bertindak.

Benar saja, semua televisi mengeluarkan berita tentang Rebecca yang berkencan dengan banyak pria.

Wanita itu hamil dengan pria yang entah siapa, tapi meminta seorang pengusaha besar bertanggung jawab memang orang aneh.

Di tambah beberapa bulan ini Sagara terus mengadakan kunjungan ke luar negri jadi tak mungkin pria itu yang menghamilinya.

Dan di sanalah semua hancur, Rebecca tidak percaya Sagara memberikan informasi siapa saja pria yang pernah kencan dengan dirinya.

Bahkan ada bukti rekaman suara yang telah di sadap dari ponsel wanita itu.

"Sekarang kamu hancur, jadi jangan pernah mencoba bermain dengan ku jika tak ingin habis," kata Sagara

Anita yang sedang menonton acara gosip pun di buat kaget, bahkan mie yang dia makan serasa hambar mrligat berita itu.

"Pak Jun kenapa tuan begitu bodoh,kenapa dia diam saja meski sudah di selingkuhi?"

"Karena tuan menyukai nona Rebecca yang punya garis wajah seperti nyonya besar," jawab pak Jun.

"Wah... alasan yang menyebalkan, di tambah lagi itu tak masuk akal menyukai orang karena wajah mereka mirip," kata Anita yang sudah selesai makan

Dia ke dapur dan sekarang malah ingin membuat kue wortel, tentu para pelayan sudah cekatan untuk membuatkannya.

"Pak Jun, bisakah aku melakukan semua apa yang aku inginkan sendiri, mereka tak perlu ikut campur, aku serasa sesak tau karena semua melayaniku,padahal di sini aku juga bekerja," kata Anita yang tak suka di perlakukan berbeda.

"Tapi anda memang berbeda, karena tuan merekrut anda sebagai perawatnya, jadi anda tak boleh melakukan apapun selain tugasnya, dan biarkan mereka bekerja sesuai dengan pekerjaannya, jika tidak begitu maka saya harus menghukum mereka karena lalai," kata pak Jun yang membuat Anita kaget.

"Baiklah, kalau begitu maaf merepotkan kalian semua," kata Anita.

Setelah kue matang, dia meminta pelayan membungkusnya dan dia akan mengantarkan kue itu ke perusahaan tempat pria itu bekerja.

Tentu juga akan membawa makan siang yang tadi tidak di bawa oleh Lea,karena kondisi dari Sagara ini belum sembuh sepenuhnya.

Anita sudah menelpon Lea, dan wanita itu menunggunya di lobi perusahaan, "hai apa menunggu lama, maaf aku tadi mampir untuk membeli sesuatu," kata Anita yang mengejutkan Lea.

Bagaimana tidak, gadis itu mengenakan celana jeans dan kaos oblong tak lupa tas besar dan topi yang di kenakan.

"Kamu mau piknik?"

"Tentu saja tidak,aku mau bertemu bos mu yang menyebalkan itu,"

"Baiklah nona perawat ayo ke atas," jawab Lea.

Keduanya naik lift khusus untuk para petinggi perusahaan, dan setelah sampai di lantai paling atas.

Dia masuk ke ruangan Sagara, dan pria itu tampak termenung sambil memegangi kepalanya.

"Sudah ku bilang, anda punya penyakit tekanan darah tinggi, jangan terlalu banyak berpikir, tak mau kan kamu mati muda karena penyakit itu,"

"Kenapa kamu datang-datang mengatakan hal menyebalkan, sudah jau apa kesini?"

"Aku cuma mau antar malam siang, dan mau pak bos bayi besar ku ini mencicipi kue ini," kata Anita berjalan membawa kue wortel yang di buat sesuai arahannya.

"Tapi aku tak suka kue karena aku benci rasa manis," kata Sagara yang langsung memakan kue yang di suapkan oleh Anita.

Ternyata rasa kuenya sangat enak, Sagara menarik wanita itu ke pangkuannya.

Setelah kue habis Sagara segera bangkit dan makan apa yang di bawakan perawat pribadinya itu

Dia tak menyangka akan di bawakan masakan empat sehat lima sempurna, bahkan semuanya di hitung kalorinya

Dia tak menyangka begitu detail cara kerja dari Anita, dan itu membuatnya senang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!