jangan kabur

Sagara dan Virgo baru sampai di bandara, keduanya di jemput oleh Lea.

"jadi sekarang kita ke desa itu bawa anak buah mu karena aku tak mau gadis itu Kenapa-kenapa disana," kata Sagara yang langsung di iyakan oleh Lea.

mereka berpindah ke bandara keberangkatan untuk ke domestik, ya karena Anita berada di luar pulau Jawa.

akhirnya setelah satu setengah jam perjalanan mereka pun sampai dengan di jemput seluruh anak buah terbaiknya.

"selamat datang bos besar," sapa kepala geng di kota itu.

"iya selamat sore semuanya, sekarang kita harus menjemput calon nyonya kalian, karena dia berani kabur tanpa persetujuan ku," kata Sagara yang menyeringai.

akhirnya mereka semua berangkat menuju ke desa yang menjadi tempat bakti sosial.

di tempat Anita sudah enam hari dan besok adalah hari terakhirnya bersama teman-temannya di desa itu.

tapi dia merasa ada yang aneh karena semua warga tiba-tiba bersikap tertutup.

"Fani, Dewi dan Darra apa kalian tak merasakan hal aneh karena mereka sekarang terlihat menatap kita seperti musuh,aku takut jika kita mengalami hal buruk," kata Anita.

"sejujurnya aku juga, tapi mau bagaimana lagi, para pria di sana sangat menyebalkan," kesal perawat Fani.

Sagara sedang duduk di mobil Jeep yang membawanya menuju ke desa terpencil yang masih terkenal dengan hukum adatnya.

mereka semua tak peduli malam hari,bahkan mereka melakukannya dengan hanya bantuan lampu di atap mobil Jeep itu.

"mereka ini bodoh ya, kenapa memilih desa kanibal begitu, bisa pulang dengan tinggal kepala dan tulang, atau bisa saja tak di ketahui keberadaannya," kata anak buah Sagara yang memang mantan orang pedalaman dari desa itu.

"sepertinya ada yang menjebak mereka, dan sekarang yang terpenting adalah kita bawa nyonya dulu," kata Virgo.

ternyata saat melewati hutan, tiba-tiba terdengar suara baby hutan yang cukup keras dan semak di samping mobil bergerak.

jadi Virgo naik dan berdiri untuk menembak baby hutan itu agar tak menganggu perjalanan mereka.

akhirnya pukul sebelas malam mereka sampai juga di gapura desa, tapi masih ada setengah jam lagi perjalanan.

semua orang sedang beristirahat,saat tiba-tiba ada orang yang datang menculik semua tim dari rumah sakit

"apa-apaan ini?" teriak dokter Aldi.

"kamu akan menjadikan kalian semua tumbal untuk leluhur kami yang sudah lama tak makan daging orang luar, dan para pria harus tinggal di sini dan menjadi penduduk asli di sini," kata kepala suku itu.

"tidak,hentikan kalian tak tau siapa calon suamiku,jika dku terluka aku akdn pastikan desa kalian akan di biasakan," kata Anita yang berbohong kepada para suku agar tak melukai mereka.

"tidak bisa, sekarang kami harus melakukannya dan itu di mulai dari mu," kata kepala suku itu menjambak rambut Anita.

dor...

"argh..." teriak kepala suku itu karena sebuah timah panas mengenai lengannya yang berani menyentuh Anita.

semua anak buah Sagara turun dari mobil Jeep, dan Anita yang awalnya takut dan ingin mengakhiri hidupnya.

kini tersenyum melihat kedatangan dari Sagara, "tuan..."

"siapapun yang berani mengusik calon istriku, akan ku binasakan,tak terkecuali kau," kata Sagara yang siap meledakkan kepala pria itu.

"tidak tuan, jangan lakukan itu, dia itu ayah ku, dan dia kemungkinan tak tau jika wanita yang ingin mereka timbulkan adalah calon istri mu," kata pria itu memohon.

"semuanya kekasih barang kalian, kita pergi dari desa ini, dan ini peringatan untuk warga desa ini berhenti melakukan praktek ini, atau kalian akan menyaksikan hutan terbakar hangus beserta kalian di dalamnya," ancam Sagara yang mengajak semua tkm dokter pulang.

semuanya pun bisa pergi, Anita terus berada di pelukan Sagara, bahkan tangan gadis itu membekas tali ikatan berwarna merah kebiruan.

Sagara tak menyangka jika di negara seperti ini masih ada praktek mengerikan seperti ini.

Sagara mencarter sebuah pesawat untuk membawa mereka terbang malam itu juga

saat di dalam pesawat tak ada yang mau bicara atau membahas yang hampir mereka alami.

akhirnya pukul enam pagi Sagara dan semua orangnya baru sampai di rumah mewah miliknya.

"sekarang kita semua mandi dan setelah itu sarapan baru istirahat, dan untuk mu Anita, setelah sarapan temui aku," kata pria itu dingin dan berlalu pergi begitu saja.

dia tak menyangka bakti sosial kali ini berakhir dengan buruk,karena mereka hampir menjadi bahan masakan di desa terpencil itu.

Anita pun mandi dengan bersih, dan setelah itu dia mengenakan piyama dengan celana pendek bermotif little poni.

ya warna piyama itu begitu meriah, Sagara yang melihat pun hanya bisa menghela nafas.

Lea dan Virgo tak memberikan komentar karena mereka fokus makan karena lelah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!