para warga

Disisi lain, Sagara dan Virgo sedang melapor ke ketua RT, bagaimana pun mereka akan menginap di sana selama beberapa hari.

"Baik tuan, tapi tolong jangan melakukan hal aneh, karena warga sedang sensitif karena beberapa hari lalu ada seorang pemuda yang membawa pacarnya ke sini dan kami memergoki mereka sedang melakukan hal tak pantas," kata pria itu.

"Tenang saja, mereka berdua hanya gadis yang membantu pekerjaan kami, ya sudah kami harus kembali dulu, karena mereka pasti sudah pulang dari swalayan." pamit Sagara.

pak RT menganggukkan kepalanya, dia hanya bisa mengizinkan karena Sagara ini bukan orang biasa.

tidak ada yang tak mengenal pria itu, cucu dari Romo Jalaluddin Rahmat yang banyak membuat kemajuan di desa.

tapi sayang keluarga itu hancur karena pembantaian, dan meninggalkan seorang cucu yang tak kalah garang seperti kakek dan ayahnya.

di samping rumah, seorang gadis tengah mengintip kedua laki-laki tampan itu, ya gadis itu sudah mencintai Sagara sejak lama.

dia ingat hebat bagaimana dia bisa tertarik dengan pemuda itu, bagaimana tidak.

pemuda itu baru pertama kali datang ke desa yang bisa di bilang sangat tertinggal dalam hal kemandirian desa.

saat itu dia pulang dari tempatnya sekolah, saat dia di cegat oleh beberapa pria yang sudah mabuk, "halo Desi yang cantik," sapa salah satu pemuda padanya.

"mau apa kalian, jangan menganggu ku, pergi..." panik Desi.

"aduh sombongnya anak pak RT satu ini, kamu tau jika kamu begini tak akan ada pemuda yang mau menikah dengan mu," kata salah satu pria itu.

"aku lebih baik menjadi perawan tua di banding harus menjadi wanita yang menikah dengan kalian semua!" kata Desi yang masih berontak.

karena tak suka dengan pemberontakan yang di lakukan oleh Desi, para pria itu menarik wanita itu ke dalam rimbunnya pohon teh.

"tidak!! tolong!!" teriak Desi yang berontak dan sempat menendang salah satu organ intim dari ketua preman itu.

dia berusaha lari, tapi tetap saja tak bisa, kebetulan ada mobil mewah yang melintas.

"tolong!! saya mau di lecehkan!" teriak Desi yang berharap penumpang mobil itu sadar dan menolongnya.

tapi mulutnya di bungkam dan langsung perut gadis itu di tonjok hingga kesakitan dan tak berdaya.

para pria itu menyeringai dan mulai ingin melecehkan Desi, dia hanya bisa menangis tak tau harus bagaimana lagi.

tapi tanpa terduga dia orang pria datang menolongnya dari para preman bodoh itu.

Desi yang masih sadar pun bersyukur karena dia masih di berikan pertolongan.

salah satu dari pria itu menghampiri Desi dan memakaikan jaket pada gadis itu.

"Anda tak apa-apa nona?" tanya pria itu dengan lembut

"iya tuan, terima kasih sudah menolong saya, jika tidak saya tak tau apa yang saya akdn alami setelah ini," kata Desi yang masih tampak syok.

sedang pria yang memiliki tatapan tajam itu melihat Desi, "bawa dia kita antarkan pulang, kebetulan kami juga akan ke desa terdekat dari sini, dari pada nanti kamu mengalami musibah lagi,"

"terima kasih tuan, kaldu begitu tolong antar saya ke rumah pak RT saja, karena saya putri pak RT,"

"baiklah, kebetulan kami juga akan kesana," kata pria yang membantunya berdiri.

Desi tak berani bertanya tentang nama pada keduanya, dia hanya terus berterima kasih selama di perjalanan.

sesampainya di rumah orang tuanya,dia baru tau jika kedua orang itu adalah orang penting yang akan membawa kemajuan di desa.

dan Desi menyukai salah satu dari pria itu, dan di saat itulah dia terus memperhatikan pria itu.

Sagara menoleh dan tak melihat siapa pun, Virgo heran pada bosnya itu.

"ada apa bos?"

"aku merasa dari tadi ada yang memperhatikan kita, apa kamu tak merasakannya?"

"tidak bos, mungkin itu Anita mengirimkan sinyal pada kita untuk segera pulang, tentu bos tau bagaimana tingkah kedua wanita itu," kata Virgo tertawa.

"ya kamu benar, ya sudah ayo kita pulang karena aku juga sudah lapar," jawab Sagara

Desi pun tersenyum malu-malu dan memutuskan untuk mengirimkan sesuatu yang spesial nanti.

jadi sekarang dia memutuskan untuk pulang dulu dan membuatnya, toh dia juga tau dimana letak vila tempat kedua pemuda itu menginap.

benar saja, saat sampai di vila keduanya sudah melihat sosok Anita dan Lea duduk sambil menikmati jus di teras rumah.

"wah ku kira kalian hilang di gondol janda desa sini?" kata Lea dingin.

"kamu lagi kumat, kenapa berani bilang begitu pada bos Saga?" kata Virgo.

"aku itu mengejek mu," kesal Lea yang harus menghadapi pria tak peka ini.

"owh... sayangnya di desa ini janda lapuk semua jadi aku tak minat," kata Virgo yang berhasil memancing kemarahan Lea.

"menyebalkan!"

sedang Sagara melihat sosok suster yang merawatnya sedang santai melihatnya, "kamu tak ikut kesal juga?"

"kenapa harus kesal, jika bos mau sama gadis desa ini silahkan, lagi pula tugas ku pun akan selesai, ha-ha-ha," jawab Anita.

"jangan harap karena aku tak akan melepaskan mu, sudah apa kalian ini selesai masak atau tidak ada yang bisa masak," kata Sagara yang langsung duduk di pangkuan Anita.

"ya Tuhan bos, apa kamu sudah gila, apa kamu tak malu duduk di pangkuan ku," kesal Anita yang melihat Sagara tersenyum cerah

"tentu saja tidak, karena aku suka ini," kata pria itu senang.

"turun lah, kita bisa mulai makan karena aku sudah membuat sup iga kesukaan mu," kata Anita yang lain.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-04-16

0

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

semangat. lanjut ceritanya

2023-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!