tak berminat

Sagara dan Virgo sampai di tempat pabrik milik orang tuanya, dia ingat betul jika dulu pabrik ini di kuasai oleh neneknya dan wanita itu tak ingin memberikan pabrik-pabrik milik orang tuanya pada dirinya.

Tapi berkat Virgo yang membantunya meringkus seorang gadis yang manja.

Akhirnya dia berhasil merebut pabrik yang memang menjadi haknya di usia enam belas tahun

Itulah kenapa dia tak peduli dengan keluarga di desa itu, dan memilih hidup mewah dan sendiri bersama orang-orang kepercayaannya di kota.

Sagara turun dari mobilnya dan langsung menuju ke pabrik miliknya, "pak Hasan!!" panggil Sagara dengan mengunakan pengeras suara.

Tapi semua orang malah tampak terkejut, dan suasana pabrik tak seperti biasa.

"Apa dia tuli, Virgo panggil dia jika tidak datang dalam sepuluh menit seret," perintah Sagara.

"Baik bos," jawab Virgo yang langsung menuju ke salah satu ruangan

Tanpa di duga seorang gadis muncul dan menegur Sagara yang berdiri dengan jas hitam yang dia kenakan saat ini.

"Siapa anda berani mencari Hasan,pria itu sudah di pecat oleh nyonya sepuh," kata wanita itu sombong.

Plak...

Sagara langsung mendapat wanita itu hingga tersungkur, "Anj*ng, siapa yang berani mengusir orang ku, Broto seret wanita ini dan hukum dia karena berani bersikap sombong di depan ku," perintah pria itu murka.

"Apa, tidak mungkin pak Broto aku adalah putri dari mas Tejo orang kepercayaan nyonya sepuh," teriak wanita itu.

"Dan dengar ini,aku adalah putra tunggal Ndoro Argantara Rahmat, dan wanita yang kau panggil nyonya sepuh itu cuma wanita miskin yang di nikahi kakek ku,dan sekarang dia ingin mengatur ku lagi!! seret dia setelah di hukum antar pada wanita tua itu," marah Sagara yang benar-benar tak habis pikir.

Pak Hasan datang bersama dengan Virgo, "Kenapa kamu bisa meninggalkan pabrik ku ini, apa kdki gila dan buta!"

"Maaf tuan, saya saat itu sedang libur dua hari untuk membersihkan makan Tuan dan nyonya,tapi saat saya kembali saya sudah di usir dan di gantikan oleh gadis itu, saya tak menerimanya tapi saya tak berdaya melawan nyonya sepuh," kata pak Hasan.

"Apa aku harus membunuhnya agar doa tak ikut campur,dasar wanita tua sialan," maki Sagara yang tak habis pikir.

"Semua karyawan dengarkan, sekarang ini adalah pabrik milikku, jika kalian berkhianat maka mati hukumannya,jika wanita tua brengsek itu datang dan merusak semuanya, jangan ikuti karena kesejahteraan kalian aku yang tanggung, lagi pula aku adalah pewaris satu-satunya yang di akui, bukan wanita gila yang tak normal itu," kata Sagara yang langsung pergi.

Semua orang pun tak ada yang berani membantah Sagara, karena pemuda itu adalah keturunan dari Ndoro Arga dan nyonya Lista.

Orang yang bahkan harus terbantai hanya demi melindungi desa dari serangan orang asing.

Itulah yang terjadi, karena keegoisan nyonya Naina yang hanya menyelamatkan putri dari keluarga Rahmat.

Sekarang satu-satunya pewaris malah sangat membenci wanita itu bahkan tak Sudi memanggilnya nenek.

Di tambah lagi Sagara sudah benar-benar membuang nama Rahmat dari darahnya.

Semua pabrik di singkirkan dari orang-orang suruhan nyonya sepuh, ada dua puluh orang yang di angkut dan di bawa ke rumah wanita tua itu.

Saat sampai di sana, Sagara turun dari mobil mewah miliknya di ikuti semua algojo yang siap membunuh semua orang.

"Ada apa ini, kenapa kalian mengikat orang-orang ku yang bekerja untuk keluarga Rahmat." marah nyonya sepuh melihat hal itu.

"kamu sudah kehilangan hak ku sebagai nenek ku dan berupaya supaya bisa bersikap baik, sekarang aku kembalikan orang ku, dan jika kamu masih berani mencampuri urusan ku, maka mereka yang harus menerima ganjarannya karena berani mengusik ku," kata Sagara yang memberikan kode.

Tanpa di duga semua orang itu di eksekusi tepat di depan nyonya Naina dan Shinta putri dari Dewi dan Nanang.

"Darah!!" teriak gadis yang memang memiliki keterbelakangan mental karna kejadian pembantaian terakhir kali.

nyonya sepuh langsung memeluk dan menenangkan Shinta, "tidak apa-apa, ada nenek di sini, kamu lupa daratan Sagara, kamu juga bagian dari keluarga ini," kata nyonya sepuh.

"Cucu pria mu sudah mati saat kamu memilih lari dengan gadis gila itu dan meninggalkan aku yang sekarat,sekarang aku cuma orang asing dengan mu, jadi jangan sok menjadi keluarga, dan jika kamu masih berani mengusik diriku, aku tak akan segan menghabisi cucu gila mu," kata Sagara dingin dan langsung pergi dari sana.

Mendengar ucapan Sagara, begitu melukai nyonya sepuh, tapi ini memang kesalahannya.

Dia yang hanya peduli pada cucunya yang memang tak bisa menyelamatkan diri karena kondisinya, mengira jika Sagara kecil mengerti pilihannya.

Tapi semuanya salah,sekarang dia malah paling di benci oleh pria itu, jadi ini karma yang harus dia alami.

Akhirnya Sagara menempatkan beberapa orang kepercayaannya untuk membangun pabrik dan tak boleh mengikuti perintah kecuali darinya.

"Kita pulang,kepala ku sakit," marah Sagara yang memang kondisi pria itu belum sepenuhnya sehat.

Benar saja sesampainya di rumah pria itu panas tinggi, "perawat, tolong periksa tuan besar," panggil Virgo yang memapah pria itu.

"Cepat tidurkan di kamar, sepertinya tuan demam karena terlalu kecapekan," kata Anita yang langsung memeriksa pria itu.

"Apa tadi siang kalian makan sesuatu," tanya Anita yang telanjur panik.

"Ah aku lupa, karena kami begitu sibuk," jawab Virgo yang langsung membuat Anita mengomel tanpa henti.

"Apa kamu gila, sudah tau bos mu ini terluka, bisa-bisanya kamu tidak mengajaknya makan, jika seperti ini siapa yang sudah, dan lagi kenapa membuatnya hingga mengalami tekanan darah tinggi, ayolah kalian itu harus menjaga mood bos kalian, dan kamu pria dewasa bodoh kenapa bersikap seolah kamu itu dewa hah, kamu itu harus tetap peduli pada kesehatan mu-"

Anita berhenti mengomel setelah sebuah ciuman mendarat di bibirnya.

"Pria bajingan, masih sakit kenapa sempat-sempatnya mencuri cium, tidur aku akan memakaikan infus dan tidur karena kondisi mu buruk," kata Anita kesal.

"Karena mulut mu begitu cepat saat mengomel, dan membuat ku tak tahan," lirih Sagara dengan suara lemah.

"Bodoh," kata Anita yang lari mengambil infus dengan malu.

Setelah mengambil cairan infus dan memakaikannya di tangan Sagara, dia menemani pria itu.

Pak Jun datang dengan membawa makanan untuk Sagara, Anita dengan telaten menyuapi pria itu.

"Kenapa diam, tak mengomel lagi?" lirih pria itu

"Istirahat dan makan saja, jangan terus ngomong, lagi pula kenapa kamu begitu cuek dengan kondisi kesehatan mu sendiri," kesal gadis itu pada Sagara.

"Mau bagaimana lagi, aku tak punya seseorang yang bisa menjaga ku, tapi sekarang aku punya kamu," kata Sagara menyentuh pipi Anita lembut tapi kemudian mencubitnya.

"Sakit..." kesal Anita memukul tangan pria itu yang malah tertawa.

Selesai makan pria itu harus minum obat tapi Sagara menolak, tapi tentu Anita tak menyerah dia langsung menyuapi paksa obat itu ke mulut Sagara.

Dan memberikan air dengan mulutnya, dan Sagara dengan senang hati menerimanya.

"Sudah sekarang tidurlah dan jangan bergerak,besok kegiatan mu banyak jadi istirahat," kata Anita yang mafih menemani pria itu.

Pak Jun merasa senang melihat Sagara yang sudah bisa tersenyum lagi, padahal selama ini pria itu selalu dingin dan cuek, tapi dengan Anita pria itu tampak berubah menjadi lebih baik.

Terpopuler

Comments

Meri mar

Meri mar

susunan kalimat nya berantakan susah di pahami

2023-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!