siapa dia

Anita memberikan penawar pada Virgo yang langsung membuat pria itu bangkit dan Amura kembali berdiri di belakang tubuh tuan besarnya itu.

"Jadi sekarang kalian sudah tau siapa Anita, dan jangan ada yang berani mengusiknya jika tak ingin berakhir dengan buruk," kata Sagara yang membuat semua orang mengangguk.

Virgo tak menyangka gadis yang biasa begitu cerewet dan bertindak ceroboh ini ternyata bukan orang sembarangan.

Sera bergegas naik ke lantai tiga dengan wajah yang merah karena yang sebenarnya Anita tak sepenuhnya mengembalikan racun wanita itu saja.

tapi dia juga menambahkan racun miliknya yang mungkin sekarang membuat gadis itu panik.

"apa yang kamu berikan padaku, kenapa racun ku tak bisa di sembuhkan," marah Sera.

"ya mana aku tau, sudah aku tak punya waktu untuk meladeni dirimu, sekarang aku mau pergi karena aku tak mau repot dan riweh," kata Anita yang mendorong kursi roda milik Sagara masuk kedalam kamar

"lebih baik tolong kamu tak kasihan, dia panik seperti itu?"

"ya memang salah ku, dia sendiri yang memilih jalan itu, di tambah lagi sebenarnya racun yang aku berikan akan hilang setelah beberapa jam jadi tenang saja, ya kalau dia bisa pup," kata Anita tertawa.

Sagara tak menyangka jika wanita yang dia temui ini begitu mengerikan, di tambah lagi dengan apa yang terjadi.

ya sebenarnya dia sendiri juga tidak tau jika Anita ini seorang yang paham hal seperti itu.

dia mengerti saat Anita melihat luka dari peluru yang kapan hati belum sembuh.

akhirnya wanita itu mengambil pisau bedah dan mengambil luka yang busuk dan kemudian mulai mengobatinya.

dan obat herbal yang di ambil wanita itu adalah obat yang selalu ada di rumah Nanang dulu

ya bagaimanapun dia mengenal semua tanaman itu karena dulu ayahnya juga memiliki kondisi tubuh yang aneh.

"ada apa tuan, kenapa kamu bengong begitu, mau jalan-jalan naik mobil kebetulan infus juga sudah habis dan kondisi tuan juga sudah membaik," kata Anita.

"boleh deh, ayo kita pergi," kata Sagara yang merasa senang.

tapi sekarang dia akan mulai berpura-pura lumpuh, karena mungkin sebentar lagi neneknya itu bisa saja mengamuk.

tapi dia tak peduli karena semua orang di rumah sudah di wanti-wanti untuk tidak ada yang menyambutnya untuk masuk kedalam rumah.

Saha pergi di temani Virgo dan Lea juga, jadi mereka pergi berempat menuju ke sebuah pegunungan yang memiliki kebun teh.

di sana mereka akan beristirahat untuk beberapa hari kedepan dan Sera sudah di kunci di dalam ruang isolasi agar bisa merenungkan semua kesalahannya.

sedang di desa, nyonya sepuh sudah tak bisa melakukan apapun karena sekarang kondisi Sinta cucu kesayangannya sangat memburuk

bagaimana tidak, gadis itu sekarang hanya bisa rebahan di ranjang dan tak bisa merespon apapun.

dia sangat terpukul melihat kondisi dari cucunya itu, "sebenarnya apa yang terjadi, kamu menemaninya keluar, tapi kenapa kamu malah ceroboh dan membuat cucu ku seperti ini," kata Nyonya sepuh.

"Kami awalnya hanya bermain di taman, dan nona sangat menyukai taman itu, tapi sayangnya tiba-tiba ada orang yang datang menyerang kami, ternyata incarannya adalah Nina dan setelah pertarungan itu, nona di temukan sudah seperti ini," jawab pelayan yang melayani Sinta.

"maafkan bunda Dewi, bunda tidak bisa menjaga putrimu," lirih wanita itu yang kini makin jatuh kedalam kesedihannya.

sedang di villa miliknya,Sagara sedang menikmati suasana yang hijau di sejauh mata memandang.

bagaimana tidak, perkebunan ini batu saja mereka beli dari seorang yang bangkrut.

tapi di tangan Sagara perkebunan ini menjadi daya tarik wisata dan penginapan yang sangat bagus.

"pak bos, kami mau ke pasar dulu ya, tadi kami lupa tak membeli bahan masakan sama sekali, dan jika kita mau menginap tentu harus masak kan," kata Lea.

"baiklah, beli untuk seminggu ke depan karena kita harus di sini selama seminggu, dan ku harap suster Anita tak melupakan semua peralatannya,"

"tentu saja tidak tuan, tenang saja," jawab wanita itu.

ya beberapa hari lagi, Sagara dan Virgo akan menghadapi penjualan narkotika besar-besaran yang harus di jaga ketat,belum lagi kedatangan beberapa barang impor yang masuk dari brasil.

tentu saja itu adalah barang yang berharga ratusan ribu dolar karena itu akan membuatnya tenang beberapa waktu.

karena di dunia bawah banyak orang yang mencari benda itu, benda yang sangat di inginkan semua orang tak terkecuali orang yang sedang di incar Sagara.

di pasar yang tak jauh dari villa, ternyata ada toko swalayan yang sengaja di bangun oleh Sagara di sana.

"Bro,mau ambil pesanan bos besar," kata Lea saat masuk kedalam toko.

"iya mbak," jawab seorang pria yang memang sedang berjaga di kasir

dia langsung mengambil semua barang yang tadi sudah di pesan sebelum datang.

semuanya sudah siap, tapi Anita memilih membeli beberapa barang yang juga ada di toko itu.

"mau beli apa lagi?"

"hanya mie instan dan juga susu evaporasi, untuk membuat sesuatu nanti, sudah sekarang kita berangkat," kata Anita yang langsung mengajak Lea.

tak butuh waktu lama, perjalanan menuju ke villa milik Sagara, bahkan mereka mengunakan motor trail karena jalanan di sana semuanya dengan batu tatanan.

sesampainya di villa, mereka berdua pun turun dan langsung memulai untuk memasak karena sudah cukup lapar.

beruntung di dapur gas masih banyak jadi mereka masak tanpa kesulitan.

tapi dua pria itu sudah hilang entah kemana, "mereka memang seperti ini?"

"ya begitulah,jadi yang sabar saja saat jadi pengasuh tuan besar itu, karena dia selalu begitu manja saat sakit,"

"tentu saja tak masalah, oh ya mau masak apa, kalau dingin-dingin gini aku seringnya sih buat mie Jontor lumayan bikin mules tapi," kata anura yang membuat kea kaget.

"jangan aneh-aneh deh, kita makan yang normal saja," ajak Lea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!