Anita yang menunggu kedatangan dari Sagara belum bisa menutup mata meski sudah jam dua pagi.
Karena kondisi pria itu juga belum sepenuhnya pulih, dan bisa saja makin memburuk terlebih terkena angin malam.
Benar saja saat mendengar suara mobil datang, Anita langsung bangkit dan bergegas menyambut kedatangan bos-nya itu.
Tapi langkahnya terhenti di depan pintu, pasalnya di dalam rombongan dari para orang itu ada seorang wanita yang juga ikut datang.
"Anita tolong periksa bos, badannya tiba-tiba panas," kata Virgo
Mendengar panggilan itu, dia langsung lari dan memapah Sagara yang sudah mulai pucat.
"Bantu aku membawanya ke dalam rumah," kata Anita yang merasa khawatir.
Akhirnya Sagara di tidurkan di kamarnya dan Anita mulai memeriksa kondisi pria itu.
Lagi-lagi dia terpaksa harus memakai infus lagi, dan di biarkan untuk istirahat sendiri.
Bahkan saat Anita akan pergi, Sagara malah menahan tangan gadis itu.
"Mama... jangan pergi, Gara sakit dan tak mau sendirian," kata Sagara yang mengigau.
Anita merasa kasihan, jadi dia mengurungkan saat ingin pergi, dia memilih duduk di ranjang, dan tanpa terduga Sagara malah menidurkan kepalanya di paha Anita.
Gadis itu tak berontak, malah Anita mengusap pelan rambut Sagara dengan lembut.
"Kenapa kamu terus terluka, jika terus begini jamu bisa mati, bisa tidak berhenti dan jangan melakukan hal yang mengerikan hingga membuat mu seperti ini," lirih Anita yang memang merasa kasihan.
Dia tak bisa keluar dan bertanya tentang siapa gadis yang pulang bersama mereka tadi.
Karena sekarang kesehatan dari Sagara yang utama, dan tak boleh ada yang terjadi pada pria itu, karena Anita bertugas untuk menjaganya.
Lea juga sudah berganti baju dan dokter sudah memeriksa jika gadis itu tak mengalami luka yang serius, begitupun dengan Virgo.
"Kenapa Anita belum keluar, apa kondisi bos begitu buruk,"
"Sepertinya tidak, karena jika parah Anita pasti ajan memanggil dokter Herman, tapi ya mungkin bos sedang manja kamu tau sendiri bagaimana bos jika sakit," kata Virgo tenang.
Lea mengerti karena dia pernah terjebak di dalam kamar pria itu dengan tangan yang di genggam semalaman karena Sagara mengigau dan terus memanggil nama orang tuanya
Dokter Hernan keluar dan menemui kedua orang kepercayaan dari Sagara, "bagaimana keadaan Sera, apa dia mengalami hal buruk?"
"Tenang saja, dia hanya terkena obat bius, aku sudah memberinya obat dan mengikatnya, kalian tau jika wanita itu masih dalam proses penyembuhan, tapi kenapa kalian membawanya kesini," tanya dokter Herman.
"karena ulah Sinta, wanita itu ingin mengambil Sera, tapi beruntung kami tepat waktu, kemungkinan sekarang nenek bos sedang ketakutan karena besok cucu kesayangannya akan benar-benar gila," kata Virgo.
"ya itu lebih baik, dari pada dia berpura-pura, karena itu sangat menyebalkan bahkan aku terus di godanya untuk membantunya, tapi untunglah bos Saga yang sekarang merekrut diriku, dan bagaimana cara Anita bekerja, apa sesuai keinginan bos,"
"dia perawat kesayangan, bahkan hanya dia satu-satunya yang bisa membuat bos tersenyum sekarang," jawab Lea yang di angguki oleh Virgo.
"Baguslah, setidaknya dia perlahan mulai melupakan masa kelamnya, dan semoga setelah ini bisa menemukan wanita yang tepat untuk jadi kekasihnya," kata dokter Herman.
Keesokan harinya, Sagara bangun dan melihat Anita yang tertidur bersandar di kepala ranjang.
Sagara tak menyangka wanita yang sampai cuek itu rela melakukan itu saya membuat dirinya tak terusik saat beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments