Pertengkaran

Sepanjang hari itu Amanda tak bisa leluasa kemanapun yang dia mau, dan hanya berbaring di ranjang sementara mau tak mau ia perlu bantuan Aksa untuk ke toilet atau melangkah, memang rasa nyerinya mulai berkurang tapi...Amanda merasa tidak nyaman di daerah intinya...setiap dia melangkah hanya membuatnya semakin kesal karna ternyata dia bukanlah gadis perawan...

Tentu saja hal itu membuat Amanda sedikit kesal sekarang....sementara Aksa tampak bahagia..karna mereka harus bertahan di kamar Hotel paling tidak sampai besok...karna di luar sana masih ada badai besar....menurut perkiraan cuaca badai akan meninggalkan kota ini besok...jadi malam ini kesempatan bagi Aksa untuk mengambil hati Amanda...tentu saja dia tak ingin Amanda terus-terusan marah kepadanya..

Aksa sudah memesan buah pada petugas Hotel dan lalu membawanya ke ranjang tempat Amanda duduk disana...ketika mereka saling menatap Amanda masih begitu kesal...gadis itu memalingkan wajahnya dengan cepat agar tidak melihat sosok Aksa yang mendekat..

''Aku sudah memesan buah Amanda...ayo makanlah..aku yakin kau suka buah ini..''

Aksa meletakannya di atas meja sambil memperlihatkan beberapa macam buah dengan berbagai warna yang tampak segar..namun sekali lagi Amanda bersikap dingin...

''Hentikan....''desis Amanda melirik tajam..

''Amanda...''

''Aku bilang berhenti bersikap baik padaku hum.....aku tidak butuh, setiap kali kau bersikap baik maka aku akan semakin muak...''

''Amanda...''

''Aku akan pulang ke kotaku...''ucap Amanda dengan tegas.

Aksa menghela nafas...

''Baik...ayo pulang bersama, aku akan mengakui segalanya pada orang tuamu..''

Amanda menoleh...sambil menggelengkan kepalanya...

''Orang tua ku akan membunuhmu jika tau apa yang terjadi...jika mereka tau aku sudah menikah maka habislah kau Aksa...''

Aksa mengangguk....

''Aku bahkan sudah siap mati Amanda..''

Amanda membalikan wajahnya dengan ekspresi frustasi...

''Aku mohon kepadamu Aksa...kita harus bercerai sekarang....jika kau melakukannya maka aku akan memaafkanmu termasuk apa yang akan terjadi...''

''Kau sudah gila Amanda...bagaimana kalau kau hamil anakku...kau memintaku untuk menceraikanmu...''

''Aku tidak mungkin hamil Aksa..''

''Itu mungkin saja Amanda mengingat kita sudah tidur bersama..''

Amanda mengerang..bagaimana caranya melepaskan diri dari Aksa..dia sungguh akan gila,...

''Kita tidak saling mencintai Aksa..tidakkah kau sadar itu..''

''Aku tak perduli tentang cinta, bagiku kau dan aku sudah mengikat komitmen untuk menikah...aku akan terus memegang komitmen itu hingga mati...''

Amanda memijit pelipisnya dengan wajah yang beku dia benar-benar tampak kacau sekarang..apa yang harus dia katakan, apa yang harus dia lakukan pada Aksa..

''Tapi pernikahan kita tak bertahan....''

''Bagaimana kalau kau memberiku kesempatan...''

Amanda menggeleng tegas....dia tidak mau menikah muda apalagi hidup bersama Aksa tidak mau...bagaimanapun Amanda harus bercerai..

''Aku tak ingin meneruskan proyek ini terserah apapun yang kau katakan padaku Aksa...aku mau kembali ke kota...setelah badai berakhir..''

Aksa terdiam lama...dia akhirnya mengangguk..

''Lakukan sesukamu jika kau tak ingin terjun dalam proyek maka aku tak akan memaksamu.....tapi kita sudah sampai disini...setidaknya kau harus tau bagaimana caranya suamimu bekerja..bukankah kita hanya 3 hari..''

Amanda menutup wajahnya dengan kedua tangannya...satu-satunya hal yang membuatnya nyaman adalah rumah...ia ingin sekali pulang kerumahnya...dan mungkin mengakui semua dosanya kepada orang tuanya...Mommy dan Daddy akan sangat kecewa kepadanya begitu juga kak Marco..

Yah...kakak akan kecewa kepadanya, mata Amanda menjadi panas...untuk sesaat kemudian....airmata bening itu lolos di wajahnya...Amanda menangis...dan hal itu menggetarkan hati Aksa...bagaimana pun dia telah menjadi suami Amanda..

''Amanda....maafkan aku atas segalanya aku mohon....''

Hening...

Amanda hanya diam saja dan terus menangis...

''Kau boleh memukulku jika kau masih marah atau masih mau mencakarku...aku siap..''

Kata-kata Aksa sungguh membuat Amanda menghentikan tangisnya lalu menatap Aksa dengan tajam...

ingin sekali dia mencakar Aksa sekali lagi namun dia menyadari tubuh Aksa sudah di penuhi dengan tancapan kuku-kukunya yang panjang, bahkan bekas itu masih ada....

''Aku ingin sekali....makan buah..''

Amanda merebut piringan buah di tangan Aksa dan mulai memakannya dalam diam, sementara Aksa pun tersenyum lega menyadari Amanda sudah tidak terlihat marah lagi...

''Amanda.....''

''Pergilah jauh dari hadapanku Aksa...aku masih marah padamu..''desis Amanda memalingkan wajahnya..

Aksa akhirnya tertawa..

''Baiklah...malam ini aku akan tidur di sofa di luar kamar...apa kau puas..aku tak akan mengganggumu Amanda..percayalah..''

Aksa tidak membiarkan Amanda menjawab karna dia langsung berdiri...mengambil air dan meletakannya di atas meja dan melangkah dalam sekejap meninggalkan Amanda sendirian..

Amanda membeku, masih mengunyah buah dalam mulutnya...ia terdiam sebentar....matanya kembali berkaca-kaca....

Mengapa sikap Aksa baik sekali, apakah dia sedang berpura-pura mengambil hati...? Meski begitu hal seperti ini tak akan pernah terulang kembali....yah...mereka hanya akan sekali bercinta dan Amanda tak akan pernah sudi untuk menginjinkan Aksa menyentuhnya...

gadis itu akhirnya kembali makan dengan lahap...dia harus makan agar menjadi kuat lalu memikirkan cara untuk melepaskan diri dari pernikahan ini...

Meski Amanda masih tak tau bagaimana caranya agar bisa bertahan..........??

apakah dia harus bicara pada Nathan...mungkin saja Nathan bisa bantu...Amanda mengepalkan tangannya...

*********************

Nathan dan Nayla sudah kembali ke Hotel..setelah mencoba kembali dari rumah kosong tempat mereka berteduh semalam dan melampiaskan hasratnya..

Nathan tampak sedikit bingung, Mommy Syakira pasti akan marah jika dia menikahi gadis selain Amanda..cintanya yang besar membuat Mommy hnaya ingin kalau Amanda menjadi menantunya...tapi bagaimana pun Nayla...mereka sudah melakukannya semalam..dia tak mungkin mengambaikan fakta itu, ia punya Nala adik kembarnya, Nathan tak ingin kalau perbuatannya menjadi karma buruk untuk Nala...

''Aku baik-baik saja tuan Nathan...aku juga tidak akan menuntut kalau itu maksud tuan..semalam kita terpaksa melakukannya...jadi aku pikir aku akan bisa menerimanya...''ucap Nayla menundukan kepalanya dalam-dalam.

Nathan menghela nafas..

''Nayla....aku akan tetap menikahimu...bagaimana kalau perbuatan kita semalam akan membuahkan hasil..kau bisa saja hamil..''

Wajah Nayla memucat...ia bangkit dan mendekati Nathan yaang terlihat gusar, Nayla tau kalau Nathan sangat menyukai Amanda..bahkan itu sangat terlihat di wajah Nathan..bagaimana mungkin dia mengacaukan segalanya...??

''Bagaimana kalau kita menunggu sampai bulan depan..jika aku hamil maka aku bersedia di nikahi tapi jika tidak..mari lupakan segalanya..''ucap Nayla dengan senyuman bijak..

Tatapan teduh di mata Nayla sungguh membuat Nathan berdebar.....

''Baiklah...aku ingin kita pacaran sambil menunggu bulan depan...bagaimana Nayla...''

''Hah...........'' Nayla membeku...

*************

Nathan masih memegang ponselnya dia tampak gusar ketika sedang berbicara di telp..

Nathan : Mommy...aku mohon, aku menganggap Amanda seperti adikku sendiri aku tak bisa menikahinya..

Syakira : Apa kau sudah gila...bukankah Mommy sudah mengingatkan dirimu Nathan...yang Mommy inginkan adalah Amanda menjadi menantu Mommy...jangan harap kau bisa menikahi gadis lain...

Nathan : Mommy please....perjodohan mungkin berlaku bagi kak Anna dan kak Marco tapi tidak kami Momm....

Syakira : Jangan coba mengajariku Nathan...kau dengar itu...jangan pernah membawa gadis lain karna kau akan melihat Mommy marah...

Nathan : Mommy....aku sudah punya kekasih...

Syakira : Maka ingat ini baik-baik Nathan..jika kau mengecewakan Mommy maka jangan pernah kembali kemari karna kau bukan lagi anakku..

Nathan : Mommy...........

Titttt.......

Ponsel di matikan dan Nathan hanya mampu menghela nafas....ia menyandarkan tubuhnya di balkon Hotel...apa yang harus dia lakukan....??

Nathan kemudian teringat satu nama yang mungkin akan bisa membujuk Mommy...pria itu tersenyum lalu mengangkat ponselnya..

Nathan : Selamat malam Paman, ini aku Nathan...apakah paman punya waktu aku ingin bicara..

Terpopuler

Comments

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aku tak sabar menunggu lanjutanya thor 😱😱😱😱

2023-04-19

0

agathaaczzlya

agathaaczzlya

lanjut thor makin seru

2023-04-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!