Sikap Canggung.

Akhirnya setelah melewati badai selama dua hari Aksa dan Amanda sampai di dekat proyek mereka..Nathan dan Nayla menyambut di loby Hotel..

Amanda langsung menghambur memeluk Nathan seperti biasanya, dan pelukan itu membuat Aksa, Nayla dan Nathan tidak nyaman, yah...Nathan telah memutuskan berhenti mengejar Amanda dan berfokus pada Nayla saja karna dia sadar kalau Amanda tidak mencintainya dan hanya menganggapnya seperti saudara lagi pula jika di paksa menikah akan terasa lucu karna kedua kakak kandung mereka sudah menikah..

jadi Nathan memilih mengubur perasaannya di banding memaksakan diri sementara dia butuh seseorang untuk menyandarkan hatinya dari lelahnya pekerjaan yang menumpuk...Nayla adalah gadis baik jadi Nathan tak perlu ragu sedikitpun....

''Aku khawatir kalian berdua Amanda...apakah semua baik-baik saja..''bisik Nathan membelai rambut panjang Amanda.

''Kami terjebak badai salju Nathan..terpaksa kami menginap di Hotel terdekat..bagaimana dengan kalian...Nayla apakah kau baik-baik saja..''tanya Aksa penasaran..

''Aku baik-baik saja tuan...''

''Kami menunggu di Hotel sampai keadaan membaik, aku mencoba menelfon namun tak bisa terhubung..''

''Syukurlah kita semua baik-baik saja..''

''Hum....bagaimana kalau kita makan malam saja...aku telah memesan dua kamar, aku dan Aksa akan sekamar sementara Amanda dan Nayla akan berada dalam satu kamar..

''Baiklah Nathan...kita makan malam karna besok kita harus turun di lokasi proyek..''

''Hum....baiklah..''

Mereka pun segera makan malam di kamar para gadis..setelah itu Aksa dan Nathan membahas beberapa hal mengenai pekerjaan mereka.

sementara Amanda memilih berbaring di atas ranjang sementara Nayla duduk tak jauh darinya..

''Apakah badai disini sangat besar Nayla..''

''Yah sangat besar,...''

Amanda menghela nafas..disini sangat sepi, bahkan rumah sangat jarang meski di tengah jalan tadi dia menemukan sebuah rumah klaksik yang tampak kosong...

''Nayla..apa kau melihat sebuah rumah di pinggir jalan sebelum sampai ke Hotel ini..''

Deg!!!!

''Hah....sebuah rumah..''

Jantung Nayla berdebar kencang menyadari kalau rumah itu adalah tempat dimana dia dan Nathan melakukannya...

''Mengapa kau diam Nay...apakah kau tidak melihat apa yang aku lihat..''

Nayla menoleh...

''Entahlah aku tidak memperhatikan Amanda..saat itu hari sudah gelap..''suara Nayla tertelan di tenggorokannya.

''Yah....aku melihat rumah itu dengan jelas, Aksa bilang rumah itu adalah sebuah rumah tempat singgah bagi setiap orang yang lewat ketika berkendara...rumah itu sangat bersih...dan kau tau Nayla,...Aksa bilang siapapun yang pernah bermalam disana akan bersatu...''

''Apa maksudmu..''suara Nayla menjadi serak..

''Kau tidak tau cerita itu...apa Nathan tak pernah menceritakan hal ini padamu...kaku sekali Nathan..''

''Mungkin itu hanya mitos..''

'Hey..ini bukan mitos tapi kenyataan,....banyak pasangan yang bersatu setelah menginap disana..''

Wajah Nayla semakin memucat,....

''Itu tidak mungkin..''

''Mungkin saja Nayla..aku yakin..''

''Jangan percaya hal yang belum pasti kebenarannya Amanda..'' Nayla mencoba mengalihkan pembicaraan.

Amanda hanya tertawa ketika melihat betapa merahnya wajah Nayla saat ini.

''Wajahmu serius sekali Nayla....seperti kau pernah tidur disana saja..''

''Tidak Amanda astaga, apa yang kau katakan ini...aku lelah...aku mau tidur..''

Nayla tertawa lalu segera naik ke atas ranjang..sementara Amanda tertegun..pandangannya nanar memandang langit-langit kamar..senyumnya menguap dengan cepat...

Hoh....Amanda merasa takut sekarang, bagaimana kalau orang tuanya tau dirinya sudah menikah....setelah pulang dari sini Amanda harus segera menyelesaikan masalahnya...

Amanda memejamkan matanya berusaha tertidur...

******************

Usai menyelesaikan beberapa dokumen berdua...Nathan menatap wajah Aksa yang tampak lelah...

''Aksa...aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu..''

''Katakan saja...Nathan..aku pikir aku juga mau mengatakan satu hal kepadamu..''

Hening...

Nathan mengerutkan keningnya..dia mendekati Aksa yang tampak membuka kemejanya..pria itu terlihat gusar...dan bekas cakaran di di tubuhnya membuat Nathan menatapnya penuh tanya..

''Apa yang terjadi padamu..luka itu terlihat baru Aksa...''tatap Nathan penasaran..

Dengan melihat banyaknya bekas cakaran, dia yakin itu pasti dari wanita..

''Apa kau menghabiskan waktu dengan seorang wanita kemarin..''

Nathan memincingkan matanya, sementara Aksa hanya menghela nafas...dia pikir dia harus jujur kepada Nathan sekarang.

''Baiklah katakan padaku apa yang ingin kau katakan Nathan lalu aku akan mengatakan hal yang sebaliknya.''

Nathan mengangguk...

''Aku dan Nayla...kami baru saja memulai hubungan..''

''Pacaran...''tebak Aksa.

''Yah...semalam aku menyatakannya..'

Aksa memijit pelipisnya.,.

''Bukankah kau menyukai Amanda...''

Nathan mengangguk, dia tidak menyembunyikan perasaannya..

''Yah....dulu aku menyukainya tapi aku sadar sekarang kalau pun aku mencintainya kami tak akan bersama Aksa..''

''Mengapa..''

''Kakak Amanda Matteo dan kakakku Ana mereka menikah..aku pikir aku tak melakukan hal yang sama....Amanda punya kekasih yang dia cintai ngomong-ngomong kekasihnya mirip denganmu..''ucap Nathan tersenyum..

'Benarkah dia mirip denganku..''

''Ya...aku pikir kau saudara kembarnya Aksa..''

''Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini..''

Aksa tertawa kecil...

''Nayla gadis yang baik..apakah terjadi sesuatu antara kalian, sulit bagiku memahami ini..kalian baru saja bertemu..''

Nathan pun tak mampu menyembunyikan senyumnya...

''Aku dan Nayla kami telah bersama...'' ucap pria itu memejamkan matanya..

''Aku bisa melihat senyummu ketika membicarakannya..cinta pada pandangan pertama..''tebak Aksa..

''Yah....begitulah Aksa...tapi aku punya sedikit masalah..karna Mommy ku ingin aku tetap menikahi Amanda..dia sangat menyayangi Amanda dan ingin keturunannya tak mencari jodoh yang jauh...dia ingin Amanda menjadi bagian keluarga kami...aku jadi bingung..''

Aksa mengangguk mengerti, beberapa orang tua kadang suka memaksa..

''Berjuanglah seperti aku yang akan berjuang..''ucap Aksa dengan sinar mata yang penuh tekad..

Nathan pun menjadi penasaran apa yang akan di ceritakan Aksa kepadanya...

''Kita butuh kopi karna sepertinya curhat para pria malam ini akan panjang..''

Aksa hanya tertawa pasrah...

'Aku ingin kau merahasiakan ini dari siapapun Nathan..paling tidak sampai aku berjuang...''

Nathan yang sedang menyeduh kopi untuk mereka berdua, setelahnya Nathan membawanya dan meletakannya di atas meja..ia hanya mengangguk dengan menunjukan wajah serius...

''Aksa....bukankah kau sudah menikah..''

''Yah....aku memang sudah menikah, untuk itu aku ingin kau tau siapa istriku..Nathan..''

Nathan hanya diam sambil meneliti wajah Aksa yang menyimpan sebuah kejutan misterius..

''Apakah aku mengenalnya...''

''Yah....''balas Aksa tersenyum..

Nathan menghela nafas...

''Siapa dia maksudmu Aksa...''

Aksa menghela nafas...sekali lagi tak mudah mengatakan semuanya tapi saat ini hanya Nathan sahabatnya mereka dekat saat ini jadi Aksa perlu seseorang untuk berbagi cerita dengannya..

''Katakan siapa gadis itu Aksa,...'' Nathan terlalu penasaran hingga dia tak sabar...

''Nathan...istriku sebenarnya adalah....''

*********************

Arron memandang apartemen milik Amanda yang berada di Kota..dia mencengkram stir mobilnya..

''Amanda...aku kembali.......''

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***