Perang Dingin

Amanda merasa akan lumpuh ketika berjalan, rasanya sangat menyakitkan dan emosinya memuncak menyadari kalau yang memberinya rasa sakit tak lain adalah Aksa...

setelah membersihkan dirinya Amanda duduk dengan pandangan dingin, dia tidak tersenyum atau marah sama sekali, wajahnya benar-benar mengerikan di mata Aksa...

Untuk sementara Aksa tidak memakai atasan apapun karna banyaknya tanda luka di tubuhnya...Amanda mencakar hampir seluruh punggung dan dadanya, itu cukup meninggalkan bekas tanda yang cukup mengerikan...pria itu melangkah ke arah pintu dan mempersilahkan beberapa pelayan Hotel untuk membawa maasuk makanan yang dia pesan, dan kondisi Aksa menjadi bahan gosip para pelayan yang masuk tadi...namun mereka tak berani berlama-lama menyadari tatapan membunuh yang di arahkan Aksa untuk mereka.

''Apakah tuan masih membutuhkan yang lain..''tanya sang pelayan menunduk menunggu perintah..

''Tidak...aku akan menelfon jika butuh sesuatu..''ucap Aksa tegas.

''Baik kami permisi..''

Para pelayan pun pergi, dan Aksa menoleh ke arah kamar yang tertutup..bagaimana sekarang, sejak bangun pagi Amanda sama sekali tidak memberikan reaksi apapun kepadanya selain tatapan dingin, Aksa mengusap wajahnyan dengan kasar..kenikmatan ini ternyata harus dia bayar dengan sangat mahal...mau bagaimana lagi dia sangat menginginkan istrinya, dan telah berjanji akan patuh pada apapun sikap Amanda kepadanya nanti,..

Sementara Amanda masih berada di kamar....di luar masih ada hujan salju yang mulai menumpuk menutupi jalanan,...ia menghela nafas...ketika dia berjalan rasanya tubuhnya akan terbelah dua..menyakitkan...hingga Amanda tak ingin melangkah kemanapun..

Matanya terpejam ketika dia menatap layar ponsel..ada foto keluarganya yang lengkap disana...dan hal itu membuat Amanda menjadi semakin sedih...bagaimana kalau keluarganya tau...apa yang terjadi padanya, tidak di bayangkan kalau rasa kecewa mereka akan sangat besar...kepadanya...

Amanda menundukan kepalanya dalam-dalam...ini adalah kesalahannya, dia melangkah terlalu jauh dan sekarang terlanjur jatuh ironisnya Amanda tak bisa bangun lagi...

Bagaimana ini...menerima Aksa sangat sulit mereka baru saja mengenal, padahal Amanda sudah membayangkan kebebasannya seperti dahulu..tapi pria itu menghancurkannya dengan kejam..

''Amanda ayo kita makan bersama......''

Suara Aksa terdengar menjengkelkan di telinga Amanda..dia tidak menoleh sama sekali...

ketika Aksa mendekatinya Amanda menoleh ke tempat lain...

''Kau marah padaku...''

Hening.......

Amanda tidak menjawab sama sekali..

''Amanda...perlu kau tau kalau aku tak akan menyesali perbuatanku padamu, aku ingin pernikahan kita...''

''Pernikahan...ulang Amanda kesal sekali....pernikahan itu terjadi ketika dua orang bertemu dan mereka jatuh cinta lalu menikah..tapi hal itu tidak terjadi pada kita...bagiku kau orang asing yang datang padaku dan mengacaukan segalanya...aku membencimu...Aksa..''

Aksa mengangguk mencoba menahan semua perkataan pedas Amanda kepadanya..

''Baiklah....aku mengerti kebencianmu...dan perlu kau tau aku tak akan mundur sedikitpun..lakukan apapun sesukamu asal jangan lupa identitasmu Amanda...kau adalah istriku dan sampai kapanpun tak ada yang akan merubah hal itu..''ucap Aksa dengan nada dingin..

Amanda mengerang..dia sangat kesal pada Aksa...sampai matanya berkaca-kaca...Amanda lalu mencoba melangkah kembali namun kakinya menjadi goyah dan hampir jatuh tersungkur namun beruntung karna Aksa menahan tubuhnya dengan memeluknya...

Sial sekali bahkan dia masih merasa tidak nyaman di daerah intinya..mengapa begini..mengapa dia masih merasa seperti ini..

''Kau masih lemah...Amanda jangan memaksakan diri..''

''Lepaskan aku...aku bisa sendiri..''desah Amanda meronta..

''Jangan keras kepala Amanda..kali ini kau harus mengalah Amanda..kau tak bisa melangkah....aku akan menggendongmu..''

''Tidak mau...lepaskan aku...''

Amanda tetap keras kepala, dia tidak mau di sentuh oleh Aksa sedikitpun hingga akhrinya Aksa melepaskannya dan tubuh Amanda tersungkur di atas karpet kamar Hotel..sementara Aksa mendekati Amanda dan memposisikan dirinya sejajar dengan Amanda yang masih sangat marah...

Pandangan Amanda jatuh pada tubuh Aksa yang penuh bekas cakaran dan melonggarkan tenggorokannya...keduanya saling menatap tajam..

''Apa kau bisa berdiri sekarang...ayo melangkahlah aku akan melihat sampai di mana keangkuhan seorang Amanda mengendalikan dirinya..''

Amanda menggertakan giginya..ia lantas mencoba bangkit berdiri dan melangkah namun rasa nyeri kembali menyerangnya tiba-tiba..

''Awww....''

Kali ini Amanda harus mengalah karna ia tak bisa menahan rasa nyeri...Aksa kembali menangkap tubuhnya kali ini Aksa langsung membawanya dalam gendongannya..dan melangkah menuju ruang makan dan menurunkannya disana,...Amanda tak mampu melawan ketika Aksa mendudukannya di kursi dengan hati-hati lalu pria itu duduk di depan Amanda setelah sebelumnya dia memakai kemejanya kembali..

Harumnya masakan pagi ini sangat menggugah selera, Amanda mulai kelaparan karna percintaan yang di lakukan Aksa padanya sungguh menguras tenaga..sementara pria itu hanya menatap dalam pada Amanda dari tempat duduknya, ia sedikit tenang karna meski Amanda masih menunjukan kebencian kepadanya tapi...wanita ini mengalah dengan membiarkan Aksa mengangkatnya..

''Makanlah steik ini sangat enak..''ucap Aksa membuka pembicaraan..

Amanda tidak menjawab namun malah dia mengambi garpu dan pisau lalu dengan sengaja memotong steik dengan cara yang mengerikan..Aksa terdiam menyadari Amanda seolah melampiaskan kekesalannya lewat steik di piringnya..

Amanda mengunyah potongan steik itu dengan kejam, hingga Aksa hanya menghela nafas..mengapa dia menjadi takut sendiri..??

''Setelah makan kau istirahatlah aku akan melihat situasi di luar jika memungkinkan kita akan pergi dari Hotel...aku yakin Nathan dan Nayla sudah menunggu kita..''

''Terserah...''jawab Amanda dengan ketus hingga Aksa hanya terkekeh lucu..

Pria itu memilih tidak menanggapi istrinya yang sedang marah..dan memilih menghabiskan sarapannya dengan cepat..sementara Amanda memilih berlama-lama...dia tak ingin selesai dan memandang pisau di tangannya dengan penuh perhitungan..

Aksa tersenyum ketika melihat betapa seriusnya Amanda memandang pisau yang memotong steik..

''Kau tidak punya perasaan jika sampai ingin membunuh suamimu sendiri dengan pisau itu Amanda...jangan lupa jika aku mati maka kau akan menjadi seorang Janda...apa kau mau itu terjadi..aku sudah kenyang sekarang..''

Aksa lalu bangkit berdiri lalu mendekati Amanda dan mengecup keningnya meski Amanda menolak..

''Aku akan turun sebentar...''bisik Aksa lembut..

Aksa lalu melangkah keluar dari kamar Hotel meninggalkan Amanda yang membeku di meja makan, pegangannya pada pisau kecil itu menjadi lemah dan melepaskannya dengan seketika..Aksa bisa membaca perasaannya...tentu saja hal itu membuat Amanda merasa nyeri...Aksa bahkan dengan mudah membaca wajahnya dan tatapannya..

Pria itu...memang Amanda tak akan bisa membunuhnya..bukan karna tidak berani, Amanda tak ingin orang tua dan kakaknya kecewa kepadanya..meski dia sangat marah pada Aksa...

''Baiklah.....jika aku tidak bisa membunuh dirimu Aksa tapi aku bisa membunuhmu dengan cara lain.......''desis Amanda penuh dendam..

Terpopuler

Comments

agathaaczzlya

agathaaczzlya

amanda dia itu suami nanti kamu bakalan bucin

2023-04-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!