Mengancam

Amanda menjerit histeris ketika dia di dorong ke dalam mobil, matanya langsung di tutup cukup kuat hingga dia tak bisa melihat apapun, tak hanya mata yang di tutup namun kedua tangannya di ikat di belakang menggunakan dasi miliknya..

Amanda menjerit namun dalam sekejap...pria itu menekan dagunya hingga gadis itu terdiam...

''Jika kau berteriak sekali lagi maka aku akan menghabisimu...apa kau mengerti..'' teriak pria itu dengan suara yang nyaring..

Amanda begitu ketakutan..mengapa ada banyak orang jahat di kota ini...seharusnya dia waspada...Amanda menjadi gusar..jemarinya bahkan gemetar di belakang punggungnya, seumur hidup...Amanda tidak pernah mengalami kekerasan,..dia tumbuh menjadi seorang putri yang di cintai,...bagaimana mungkin nasibnya malah begini..

''Apa kau tak akan berteriak..''

''Baiklah...''isak Amanda sesegukan...

Sementara Aksa hanya menggeleng gusar,...gadis ini tampak hampir pingsan..lihatlah dia benar-benar seorang gadis yang cantik dan lembut..mungkin ia tak pernah mendengar nada tinggi dalam kehidupannya hingga ia begitu terguncang..

''Tenanglah..okey..jika kau tenang maka aku akan mengampunimu tapi jika kau melawan maka aku akan menghancurkanmu...Amanda..''

''Kau siapa..kau mau membawaku kemana......aku mohon aku takut sekali...''isak Amanda dengan tangisan yang semakin menjadi..''

''Diam..''

''Kau bahkan tau namaku...apa kau penguntit...''

Aksa melonggarkan dasinya, sejak kapan profesinya sebagai Mafia berubah menjadi penguntit..Aksa kemudian tak tahan dengan tangisan Amanda lalu pria itu mengambil lakban dan menutup mulut Amanda..gadis itu meronta namun tak bisa ia hanya bisa menangis dan memohon agar dia tidak di bunuh..

Mobil milik Aksa memasuki sebuah Gerbang yang cukup luas dan langsung menepikan mobilnya disana..tubuh Amanda di seret keluar dari dalam mobil hingga dia hanya pasrah...

Keluar dari sana..Amanda di bawa ke rumah pribadi Aksa..disinilah dirinya tinggal sendirian...bersama seekor anjingnya..

Begitu sampai di dalam rumah, Aksa meletakan tubuh Amanda di atas sofa dan kemudian dia melepaskan ikatan mata Amanda juga mulutnya namun tidak termasuk tangan Amanda yang masih terikat...

Amanda mengerutkan kening ketika melihat seorang pria yang mirip dengan Arron walau tidak begitu mirip pria ini lebih terlihat dingin..

''Siapa kau...''

Aksa menaikan sudut bibirnya dia mendekati Amanda yang menatapnya dengan tajam.

''Aku adalah Aksa..''

''Aksa...''

''Yah....Aksa...dimana adikku Arron..katakan.......''

Amanda terkejut dia menggeleng dengan cepat..setelah kembali dari makan siang dia sudah tak pernah lagi mengetahui kabar Arron..bahkan dia berpikir Arron sudah menikah..

''Dimana Arron..aku bahkan tidak tau dimana dia..''ucap Amanda ketakutan..

Aksa mengeraskan wajahnya dia mendekatkan wajahnya hingga menjebak Amanda di dalam sorot matanya yang tajam..

''Kau tau tidak kalau hari ini Arron seharusnya menikah..''

''Aku tidak tau....ini bukan salahku...''

''Diam.......''

Aksa menjadi gusar..sekarang bagaimana, Arron sudah menghilang dan menyisakan rasa malu yang akan di torehkan pada keluarganya...Aksa menoleh pada Amanda yang terlihat bingung..dan menangis..

''Serahkan tanda pengenalmu..''

''Aku...untuk apa..''

''Kau harus bertanggung jawab sekarang Amanda..''

Kali ini Amanda berdiri masih dengan tangan yang terikat di belakangnya...ia menatap Aksa yang memaksanya...

''Kau tidak tau siapa aku..semua keluargaku Mafia...jika mereka tau kau menculikku maka kau akan........''

''Kau pikir aku takut Amanda...sekarang serahkan tanda pengenalmu...''

''Tapi untuk apa...''

''Kita berdua akan menikah sekarang menggantikan Arron..''

''Apa...''jerit Amanda dengan histeris,.gadis itu hanya menggeleng enggan..

''Aku tak boleh menikah apa kau dengar itu...keluargaku akan membunuhku...dan kalau memang harus menikah..lebih baik aku menikah dengan Arron dan bukan denganmu..''

''Kau pikir aku jelek..''

''Yah...tentu saja...Arron lebih tampan darimu..''

Aksa mengepalkan tangannya ucapan Amanda sungguh membuatnya tersinggung, dia cukup tampan dan dia mengakui itu..sementara Amanda malah mengejeknya..

Aksa terbakar amarah pria itu mendorong tubuh Amanda hingga kembali jatuh ke atas sofa dan kembali menekannya...

''Lepaskan aku...''

''Aku memberikan penawaran untukmu Amanda..kita menikah dan kau akan baik-baik saja atau..jika kau menolak maka aku akan melakukannya dengan paksa kepadamu..bagaimana..''

''Tidak..........''

Amanda menjerit keras...airmatanya menetes..tidak dia tidak sudi jika pria ini menyentuhnya..

''Tapi bagaimana kalau semua orang tau..''

''Kita hanya akan merahasiakan ini Amanda...aku akan melepasmu sementara kedua orang tua ku tidak akan di permalukan..bagaimana..''

''Ah....aku masih gadis....bagaimana bisa aku menikah...''

''Mau atau tidak..jika kau tidak mau aku akan menyentuhmu hari dan tetap membawamu ke pernikahan...tapi kau juga menolak maka aku akan menghabisimu.''

''Baiklah...tapi menjauhlah...''jerit Amanda keras..

Aksa akhirnya menjauh..dan membiarkan Amanda menarik nafas dalam-dalam...gila..ini benar-benar gila, Amanda sangat harum dan cantik...tak ada satu pun noda dari gadis ini...mengapa Arron begitu bodoh dengan lari...dia tidak cukup berani untuk mengancam Amanda..

''Lepaskan dulu ikatanku...aku harus mencari kartu identitasku..''

Aksa akhirnya menurut dan melepaskan ikatan di tangan Amanda lalu membiarkan gadis itu mencari-cari kartu identitasnya..lalu memberikannya kepada Aksa..

Pria itu mengambilnya dengan cepat..

''Tunggu...apakah statusku akan berubah di kartu pengenal itu..''tanya Amanda dengan mata berkaca-kaca..

Aksa terdiam sebentar..namun dia segera tersenyum..

''Aku akan membuatkan identitas palsu untukmu tenang saja..''

Amanda menyandarkan tubuhnya di sofa...orang tuanya akan membunuhnya kalau tau dia menikah..

Aksa lalu mendekati Amanda dan meraih jemarinya berdiri..

''Kita mau kemana..''

''Kerumahku...hari ini juga kita akan menikah..''

''Apa........'' jerit Amanda dengan wajah syok..

Pria gila ini benar-benar menjebaknya..hingga Amanda tak bisa berbuat apa-apa...dengan terpaksa dia di bawa ke rumah keluarga Aksa dan Arron yang ada di kota itu..lalu di kenalkan dengan cepat dan mendapatkan pelukan hangat dari ibunda Aksa..

''Kau sangat cantik...aku tak menyangka putraku ternyata punya kekasih..''ucap ibu Aksa dengan binar bangga..

Amanda tersenyum getir sekilas memandang Aksa yang memeluknya..

''Ibu...akun pernikahan di lakukan hari ini...''

''Hari ini...''jerit sang Ayah dan Ibu terkejut..

Aksa tersenyum menatap mata Amanda yang bingung..

''Aku tak sabar lagi untuk menikahi kekasihku..bukan begitu sayang,...''

''Sayang......''ulang Amanda menghela nafasnya yang sesak...

Aksa memeluknya dengan mudah dan tersenyum..

''Bisakah kita memanggil Pendeta sekarang...''

''Baiklah Aksa...tentang dokumen kalian..''

''Aku sudah mengurusnya ibu...tenang saja...yang aku inginkan adalah cepat menikah dengan kekasihku Amanda..''lirik Aksa dengan sinar mata yang tajam..

Amanda tersenyum pasrah........

*****************

Di hadapan para tamu dan keluarga yang tak berhenti memuji sosok Amanda yang cantik, mereka mengucap janji suci..

''Dengan ini aku menyatakan kalian berdua sebagai suami istri yang sah di hadapan Tuhan dan manusia...apa yang sudah di persatukan Tuhan tidak dapat di ceraikan manusia..''

Jemari Amanda bergetar...

Apa yang sudah dia lakukan ini....??

Sementara Aksa tersenyum puas..sejauh ini semuanya berjalan mulus..tanpa hambatan...siapa menduga dia malah berhasil menikahi Amanda...??

''Selamat untuk pernikahan kalian berdua..ibu dan ayah berharap kalian berdua cepat memberikan kami cucu..''

Amanda dan Aksa saling menatap tajam..

''Apa.........''

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***