Semua Akan Baik-Baik Saja

Amanda tak mampu menjawab pertanyaan orang tua dan juga para tamu yang hadir sehingga Aksa yang mengambil alih semuanya..

''Jadi maafkan aku ibu dan ayah juga semuanya...kami masih muda tapi kami akan merencanakannya dengan matang.''

''Baiklah putraku...ibu berterimakasih kepadamu karna kau pada akhirnya mengambil alih tanggung jawab ini..''

Aksa mengangguk patuh..

''Yang terpenting adalah semua akan baik-baik saja ibu..''ucap Aksa memeluk ibunya dengan lama..

Sementara itu...Amanda melirik jam di tangannya..dan di saat itulah dia melirik cincin pernikahan yang di sematkan Aksa padanya, gadis itu menghela nafas..begitu dia kembali maka Amanda akan melepaskan cincin ini..dia tak ingin Nathan tau..bahkan keluarganya..

Usai resepsi, Aksa berpamitan pada orang tuanya juga keluarga dengan alasan bulan madu...yah..memang Aksa tidak pernah lama dirumahnya sendiri..

Mereka kembali ke kota dengan cepat...Aksa menurunkan Amanda di apartemen miliknya ketika hari sudah hampir malam..

mobil berhenti di parkiran apartemen..dan keduanya saling menatap..

''Aku harap kau menepati janjimu Aksa..jangan menggangguku...aku masih kuliah dan...aku benar-benar mengejar pendidikannku tanpa terganggu..''

Aksa tersenyum...

''Apa kau sudah menyimpan nomor ponselku..'

'Untuk apa...''

''Kita telah menikah Amanda...meski itu hanya di atas kertas...tapi di hadapan Tuhan kau sudah menjadi milikku..''

Amanda menoleh kesal...

''Lalu mengapa Aksa...kau meminta lebih dariku...apalagi yang harus aku lakukan..''

''Orang tuaku berpikir kita menikah Amanda..aku tak mau menyakiti mereka..''

''Lalu kau mau apa dariku Aksa...aku sudah menyetujui usulanmu..''ucap Amanda dengan suara yang keras..

Aksa hanya tersenyum dalam ketenangannya..

''Amanda...pertama-tama kita tetap berhubungan...meski itu hanya sebatas sandiwara...setidaknya sampai Arron di temukan..aku akan memaksanya menikah...namun, aku tak ingin kau juga bisa bersandiwara ketika orang tuaku tiba-tiba datang ke apartemenku..''

Amanda memijit pelipisnya...mengapa dia terlibat dalam masalah seberat ini...astaga..

''Baiklah lakukan sesukamu Aksa...aku akan menemuimu ketika orang tuamu datang...apakah kau sudah puas..''

''Kau gadis yang baik Amanda...''

Amanda mengangguk sedikit tersenyum skeptis..

''Aku masuk dulu Aksa....aku harap kau bisa menepati janjimu untuk tidak menggangguku...aku benar-benar memohon kepadamu..''

''Tentu saja...aku pria yang memegang janjiku....tapi jika kita bertemu tidak sengaja maka itu bukan salahku....''

''Baiklah....aku pergi Aksa..''

''Sampai jumpa istriku..''

Mendengar panggilan Aksa kepadanya membuat Amanda merasa geli sendiri,....bagaimana mungkin dia bisa menjadi istri di usia yang ke 18 tahun..dia sudah gila...

Amanda tak menjawab Aksa, lalu dia keluar dari mobil dan melangkah masuk ke dalam apartemennya..sementara Aksa memandangnya sampai menghilang di balik tembok...pria itu lantas menatap cincin pernikahan yang dia persiapkan dengan cepat....

''Kau sudah menikah Aksana...astaga bahkan malam ini adalah malam pengantinmu..tapi istrimu kembali ke dalam kehidupannya..''

Aksa lalu berdehem.....sembari memejamkan matanya....bagaimana pun dia ingin selalu bertemu dengan Amanda...bagaimana caranya..??

************

Amanda melangkah gontai keluar dari lift, namun langkahnya terhenti ketika di hadapannya terlihat Nathan berdiri dengan tatapan beku..

''Amanda....''

''Hai.......''

Amanda mencoba untuk bersikap biasa...ia mendekati Nathan yang terlihat khawatir...

''Dari mana kau Amanda...aku menelfonmu sejak pagi hari dan kau menghilang begitu saja..mengapa kau mengelabui Roger yang aku tugaskan untuk mengantarmu...''

Roger adalah salah satu anak buah kepercayaan Nathan sekaligus, supir untuk Amanda dan biasanya Roger mengantarnya namun kali ini..kesialan mengikutinya karna Amanda malah menghindar ketika Roger menunggunya dengan lelah di parkiran..

Amanda memejamkan matanya berusaha untuk mencari alasan yang tepat..

''Amanda.......''

''Aku sebenarnya menghadiri pernikahan kakak dari temanku..''

''Pernikahan......dimana...mengapa kau tidak memberitahuku..''tanya Nathan dengan kerutan di dahinya..

Amanda lalu mendekat dan mengalungkan tangannya di lengan Nathan sambil melangkah ke kamarnya..masuk ke dalam dan menuntun Nathan duduk di sofa...

''Aku tau kau sedang sibuk untuk proyek baru bukan..aku tak ingin mengganggu..''ucap Amanda tersenyum..

Nathamn akhirnya bisa tenang...ia memandang Amanda yang terlihat cantik...

''Baiklah aku menyerah, yang terpenting kau baik-baik saja Amanda..''ucap Nathan meneguk minuman dingin yang di ambil Amanda..gadis itu berdehem gugup.

''Terimakasih kau percaya padaku Nathan..''ucap Amanda percaya diri..

Nathan hanya tertawa ringan...

''Oya Amanda...sekretarisku sedang cuti melahirkan jadi bisakah kau menggantikan posisinya sebentar di perusahaan...ada investor dari negara K yang akan bekerja sama denganku..''ucap Nathan antusias..

''Berapa lama..''

''Hanya 3 bulan..proyek ini sangat berarti untukku Amanda..jadi aku benar-benar berharap kalau kau akan membantuku karna aku tak bisa percaya pada orang lain selain kau dan sekertarisku..''

Amanda mengangguk patuh..

''Yah...ya.....ya...tergantung bayaran..''

''Aku akan membayarmu dengan pantas, katakan apa yang kau mau..''

Mendengar hal itu membuat Amanda tertawa..

''Aku hanya bercanda...ya ampun...''

Nathan pun ikut tertawa...dia memandang Amanda dengan penuh rasa kagum, di mata Nathan tak ada gadis cantik selain Amanda seorang...

''Jadi kau akan bergabung di perusahaan..''

''Tentu saja...aku akan bergabung..' jawab Amanda dengan lembut.

Nathan pun terlihat bahagia...yah..bagaimana pun dia akan sering bersama dengan Amanda..bukankah itu cukup..yah..dia jatuh cinta pada Amanda dan akan memperjuangkan gadis ini

''Baiklah aku senang mendengarnya jadi pastikan besok kau sudah siap..''

''Besok...'ulang Amanda cukup terkejut.

''Tentu saja besok Amanda karna besok...pria itu akann datang ke perusahaan..''

''Oh...baiklah...aku akan bersiap-siap...''ucap Amanda tersenyum namun dalam sekejap senyumnya menguap dengan cepat..

''Ada apa dengan wajahmu Amanda..''

''Aku tidak punya pakaian kerja..''

Nathan hanya menghela nafas..

''Baiklah bagaimana kalau kita berbelanja saja..''

''Yey...aku senang..ayo kita pergi..''ajak Amanda antusias..

''Baiklah Amanda ayo......''

**********

Dalam sekejap Amanda sudah siap untuk keluar...mereka melangkah keluar dari apartemen sesaat sebelum Aksa akan meninggalkan parkiran Apartemen..pria itu menyipitkan matanya dengan tajam, melihat Amanda sedang menggandeng mesra tangan pria di sampingnya..

Aksa melonggarkan tenggorokannya...siapa pria itu, mengapa seperti tidak asing dia liat..tapi dimana..??

Aksa mengusap wajahnya, sialan entah mengapa dia berada cukup lama di parkiran aparteman Amanda..dan hanya memandang ke arah gedung yang di tinggali Amanda...ironis memang tapi dia benar-benar sudah kehilangan pikirannya..

Aksa kemudian menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan tempat itu dengan cepat,karna pemandangan Amanda dan pria lain membuatnya sedikit terusik, dan Aksa tak suka itu...walau sebenarnya kebersamaan mereka adalah wajar, namun malah baginya kebersamaan mereka sangat menyakitkan hati..

Amanda....kau benar-benar membuatku gila...desah Aksa berat.

****************

Pagi harinya di perusahaan...Amanda dan Nathan sudah siap menyambut kedatangan rekan bisnis yang akan di sambut oleh keduanya..

Dan beberapa saat kemudian..pintu terbuka..Amanda dan Nathan saling melemparkan senyum walau tak lama...Amanda benar-benar tak percaya dengan sosok yang masuk di dalam ruang rapat...

Amanda bahkan nyaris jatuh melihat sosok yang dia kenal..

jantungnya berdebar kencang, sementara Nathan tersenyum ramah mendekati rekan kerjanya yang baru....

"Selamat siang tuan....."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***