Mabuk Perjalanan

Ucapan Aksa membuat Amanda menjadi muak bagaimana tidak...pria ini telah merencanakan segalanya dia yakin itu..bagi Aksa ia bahagia karna Amanda benar-benar telah berada dekat dengannya di dalam jangkauannya sehingga ia bisa mengawasi istrinya...

Ting!!!

Pintu lift terbuka dan mereka bertiga keluar dari sana..menuju parkiran, dimana mobil mirip mini buss itu sudah terparkir sempurna...beberapa anak buah sudah menunggu mereka sambil membuka pintu agar mereka bisa masuk,Nayla juga sudah menunggu disana..

Amanda sedikit tenang menyadari mini bus di desain nyaman..ada sofa dan meja untuk menonton...semua di kondisikan nyaman bagi penumpang...

Amanda mengambil tempat di sofa single..perjalanan jauh ini adalah yang pertama untuknya jadi...Amanda benar-benar menjaga moodnya...

Gadis itu memasang earphone di telinga dan memejamkan matanya tak ingin melihat, bicara atau bahkan makan..

Sementara Aksa dan Nathan mengambil tempat duduk yang langsung berhadapan dengan Amanda...agar mereka bisa memantau keadaan gadis itu.

''Apa semuanya sudah siap...''tanya Nathan..

''Siap...''jawab mereka serempak..

Aksa hanya memandang Amanda tanpa bosan..dan hanya memandangnya, sementara Nathan memeriksa ponselnya kalau-kalau ada pesan terkait pekerjaannya sementara Nayla juga melakukannya..

Sekitar 3 jam perjalanan...Amanda mulai merasakan mual di sertai pusing...gadis itu membuka mata dan melepas earphone miliknya..

''Tolong........''suaranya lemah..dia mulai merasa mabuk.

Amanda melirik Nathan yang sudah tertidur hal yang sama juga di alami Nayla..mereka tidur dengan santai dan menikmati perjalanannya..

Sementara hanya Aksa yang masih membuka mata...mau tak mau Amanda meminta tolong pada pria itu...

''Aksa,...''desah Amanda pelan..

Aksa langsung mengangkat wajahnya dan bertemu dengan tatapan Amanda yang tersiksa,...pria itu sontak mendekati Amanda dan memegangnya,..

''Apa yang terjadi..''

''Tolong hentikan kendaraan...aku akan muntah..''desah Amanda dengan gemetar..

Keringat mulai membasahi wajahnya dia tampak tersiksa..

Aksa pun akhirnya mengangguk lalu meminta supir untuk menghentikan kendaraannya,..pintu di buka dan Aksa membimbing Amanda keluar dari mobil dan menghirup udara yang segar,..gadis itu hampir jatuh namun Aksa menangkap tubuhnya yang lemah..

''Amanda...apa kau baik-baik saja..hanya 1 jam perjalanan saja,..kita akan sampai..''

''Tinggalkan aku saja....aku tak bisa Aksa...aku akan mati jika kau memaksaku ikut..'ucap Amanda dengan suara yang tertahan disana...

Udara yang segar dan pemandangan hijau di depan Amanda membuat gadis itu sedikit lebih baik..meski memang dia tidak bisa melakukan apapun sekarang...

''Baiklah...bagaimana kalau aku memboncengmu saja....dengan menggunakann Motor..''

''Motor..''ulang Amanda menoleh...

Sebenarnya dia tak tahan berada berlama-lama dengan Aksa...yah..wajahnya mirip dengan Arron dan Amanda tidak bisa fokus...

''Bangunkan saja Nathan...kami bisa naik motor..''

''Nathan masih tertidur jika kau memaksanya maka kalian akan jatuh di jalan....''

Amanda menghela nafas...

''Apakah salah satu anak buahmu..''

''Kau sudah gila...kau tidak memperhitungkan aku....biar bagaimana pun aku lebih berhak karna kau istriku..''

''Astaga pelankan suaramu Nathan..apa kau sengaja..bagaimana kalau orang mendengarkan perkataanmu..''desis Amanda melirik kesal.

''Karna itu jangan memancing amarahku Amanda...aku akan membawamu menggunakan motor...jadi jangan lagi protes,...''ucap Aksa sambil menyentuh wajah Amanda dan memberinya air hangat..

Ketika motor di turunkan, saat itulah Nathan terbangun dan sangat terkejut ketika melihat Amanda mabuk perjalanan, Nathan sangat lelah dan tertidur di mobil tadi...sementara Amanda begitu tersiksa dan lemah..

''Amanda...pakai jaketmu yang tebal..dengan terpaksa aku tak bisa membawamu dengan motor,...aku takut kita akan terjatuh karna aku sangat mengantuk..''ucap Nathan menyesal..

''Tidak masalah..hanya satu jam perjalanan...aku akan baik-baik saja..''jawab Amanda tersenyum..

''Bagus...kau akan baik-baik saja jika menggunakan motor..''

''Yah......tapi aku penasaran dan ingin menanyakan ini padamu dan Aksa..''

Kedua pria itu menoleh waspada,,...

''Katakan...''

''Mengapa kita tidak menggunakan pesawat saja atau helikopter..bukankah itu lebih mudah....''tanya Amanda sedikit kesal..

Nathan menoleh pada Aksa yang memejamkan matanya...ini adalah ide Aksa karna dia ingin menikmati waktu lebih lama dengan memandang Amanda yang cantik jadi...mereka memutuskan melalui jalan darat..

''Ehm.....Amanda..ini semua ideku..''suara Aksa terdengar berat..

''Jadi semua ini gara-gara kamu..''teriak Amanda tidak terima..

''Amanda..sudahlah..jangan marah, kau akan semakin mual...yang harus kau lakukan adalah coba untuk menikmati perjalanan ini..dengan begitu kau akan baik-baik ketika sampai nanti.'' ucap Nayla membujuk.

Amanda hanya menghela nafas...namun tentu dia masih marah...tak sedikitpun marahnya berkurang...

''Ayo kita berangkat atau kita akan kemalaman di jalan..''seru Nathan..

''Baiklah ayo berangkat...''

Nathan dan Nayla berpamitan masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Amanda dan Aksa di pinggir jalan..

Gadis itu masih merasa kesal, karna dia mabuk semua itu karna Aksa....

Aksa memakai sarung tangan, dan jaket tebal karna cuaca mulai dingin..

''Ayo kita berangkat Amanda,...naiklah..''

Aksa lebih dahulu naik di motor besarnya dan menoleh menunggu Amanda yang masih bersikap ketus..

''Amanda,........''

''Mengapa kau licik sekali...cih...kau mau mendekatiku yah..kau sengaja yah...kau menyukaiku begitu..karna itu begitu kau tau kekurangannku maka kau tidak memberi sedikit jeda....dengarkann aku Aksa....semua yang kau lakukan ini tak akan pernah bisa meluluhkan aku apa kau mengerti..''

Ucapan Amanda membuat Aksa menghela nafas...pria itu turun dari motor dan mendekati Amanda dengan tatapan beku...

''Aapapun yang kau katakan aku tak akan pernah menyimpannya dalam hatiku meski mungkin kau juga akan mengutukku...Amanda, namun satu hal yang pasti di antara kita ada ikatan pernikahan... kau istriku...yang sah....aku bisa saja meminta kewajibanmu sebagai istri...tapi aku masih menghormatimu dengan memberimu kebebasan..bukankah kau seharusnya bersyukur itu..''

''Jangan lupakan satu hal Aksa kalau kau memaksaku dalam pernikahan kita..''

''Oh yah...dan kau lah penyebab adikku pergi dari kota ini Amanda..''

''Kepergian Arron bukan salahku...kau tau itu Aksa....''

''Begitu yah...lalu kau mau melepaskan tanggung jawabmu Amanda...semua sudah terjadi kau adalah istriku..dan tak ada yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan semuanya seperti semula..''

''Kau bisa...Aksa..bukankah orang tuamu sudah puas melihat putranya menikah...jadi bagaimana kalau kita bercerai saja secepatnya..hentikan kegilaan ini dan mari kita hidup masing-masing..''

''Cukup...aku tak mau mendengar lagi...sekarang naik ke atas motor dan kita pergi Amanda...''

''Jawab dulu Aksa....''pinta Amanda memohon..

Aksa kemudian menarik Amanda setengah memeluknya..di hamparan padang rumput yang hijau pria itu mendekatkan wajahnya...

''Aku tak akan pernah menceraikanmu..jika kau mau kita bercerai maka kau harus melewati malam pertama denganku,...bagaimana...''

''Kau sudah gila..''

Amanda ingin menampar namun terlambat, kedua tangannya di cekal sementara Aksa...mendaratkan bibirnya di permukaan bibir Amanda dan melum***nya..

Amanda mengerang.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***