Tak Bisa Menolak

Amanda akhirnya tak bisa menolak ketika Nathan memintanya untuk tetap bergabung dalam proyek dan hal itu tentu saja akan membuat ia dan Aksa akan sering bertemu..

''Baiklah aku setuju, aku tak akan mundur Nathan dan semua ini karna dirimu..'' Amanda memperlihatkan senyuman indah hanya untuk Nathan..sementara Aksa hanya memalingkan wajahnya untuk menutupi rasa kesal di dadanya..mengapa setelah menikahi Amanda, rasa ingin memiliki Amanda semakin besar saja..bukan hal itu saja tapi rasa cemburu mulai membakarnya..perasaan asing ini sungguh membuatnya bingung...apalagi kecantikan Amanda selalu menggodanya tak ingin membuatnya berpaling.

''Bagus....aku senang sekali mendengarnya Amanda...terimakasih..''bisik Nathan mulai menumbuhkan perasaannya karna dia melihat penerimaan Amanda..lagi pula dia juga tau kalau Arron menghilang dan saat ini perasaan Amanda sedang goyah..

Mungkin Amanda juga telah menyukainya...

''Jadi....proyek kali ini akan benar-benar melibatkan kita semua,...dan aku harap kita bisa mengerti kalau proyek ini membutuhkan waktu dan konsentrasi penuh..aku tak mau proyek ini gagal.''ucap Aska memberi peringatan.

''Tentu....karirku dan Aksa di pertaruhkan di proyek ini..jadi untuk Nayla dan Amanda..kalian berdua benar-benar harus membantu kami dengan serius..''ucap Nathan memberi peringatan.

Amanda mengangguk patuh di ikuti Nayla...

''Bagaimana kalau untuk proyek ini kita mendirikan kantor dan penginapan di dekat lokasi proyek..''usul Aksa menatap Nathan dan berharap pria itu menyetujuinya.

Nathan kemudian menoleh pada Amanda yang memang susah untuk beradaptasi di lingkungan baru, tentu saja karna Amanda memang di besarkan di lingkungan yang memanjakannya, dia tidak pernah menemui kesulitan berarti sepanjang hidupnya..setidaknya Nathan tau itu..

''Mengapa kau diam Nathan...apa kau tidak setuju, kau harus tau jika aku tidak asal mengusulkan ini..kau harus tau kalau semua ini yang terbaik untuk kita..karna bagaimana pun kita harus lebih dekat ke proyek dan sering berkunjung untuk mengawasi...jangan lupa kita punya target Nathan..''

''Aku sangat setuju Aksa..tapi..Amanda..dia tidak terbiasa dengan situasi yang sulit ini akan membuatnya mengalami masalah..''

''Anak manja maksudmu..'ucap Aksa sambil menyipitkan matanya dengan tajam.

Amanda yang menyadari menjadi sumber perdebatan berdehem..

''Maaf..tapi..aku bukan gadis manja,...aku bukan anak kecil...aa..aku bisa menghadapi semuanya selain cuaca yang panas dan bau matahari..aku benci..''ucap Amanda menegaskan..

Mendengar hal itu ketiganya hanya melemparkan senyum...Nayla memandang Amanda dengan sedikit iri...Amanda adalah gadis sempurna, ia cantik, kaya raya dan juga tampaknya begitu di cintai oleh tuan Nathan...sementara tuan Aksa juga kedapatan curi pandang pada Amanda meski dia sendiri sudah menikah...sementara kehidupan Nayla jauh dari kata sempurna..dia bahkan di usir dari rumah karna sang ayah menikahi ibu tirinya yang jahat..beruntung dia di terima bekerja di perusahaan tuan Aksa dengan menjadi sekretarisnya.

''Baiklah jika itu maumu Amanda...aku akan mendirikan sebuah penginapan yang bisa melindungimu dari panas dan jika siang hari kau tidak perlu keluar dari sana..bagaimana..''ucap Aksa menatap lurus pada Amanda.

''Kau baik sekali tuan Aksa...aku penasaran...bagaimana dengan istrimu apa kau memperlakukannya dengan baik..''tanya Amanda bermaksud mengejek..

Nathan dan Nayla saling melemparkan pandangan, merasa bingung karna Aksa dan Amanda seperti sedang menyindir satu sama lain..padahal mereka tidak saling mengenal.

Aksa memajukan tubuhnya dan tersenyum hangat..

''Yah...mengapa nona Amanda penasaran..''

Wajah Amanda memerah..ia kembali tertawa..

''Karna ku pikir sangat seru, suatu saat aku akan menikah dengan Nathan jadi...aku butuh pengalaman orang lain.''

''Yah..aku pikir akan sulit...karna bagiku tak akan ada perceraian dalam kamusku..''

''Apa..........''

'Eehem....aku minta maaf..kalian membuatku bingung..apakah sebelumnya kalian sudah bertemu..''tanya Nathan menatap Amanda dan Aksa dengan penuh curiga.

Aksa tertawa....

''Tuan Nathan maaf..tapi aku tidak mengenal Amanda sebelumnya..hanya saja..kami langsung nyambung ketika bicara jadi aku pikir ini hanya bercanda.''

''Yah...Nathan mengapa menggangap serius..kita akan bekerja sama jadi perlu mengakrabkan diri..''sambung Amanda tersenyum...

Nathan hanya mengangguk..yah...mungkin ini hanya perasaannya karna bagaimana pun Aksa sudah menikah..mereka mungkin hanya kebetulan cepat akrab.

''Baiklah kalau begitu jadi kapan akan di mulai proyek pembangunannya.''

''Akan di mulai besok jadi..kita perlu hadir untuk meresmikan lebih dahulu..''

''Baiklah...mari kita pergi kesana besok..'jawab Nathan tak sabar..

Setelah mereka bicara dan deal akan berangkat besok, Amanda mengajak Nayla untuk berbelanja kebutuhan mereka selama disana..karna disana tak akan ada supermarket terdekat..

Sementara memilih barang, Nayla menatap Amanda..

''Kita akan berada 3 hari disana...aku harap kau benar-benar membawa obat-obatan dan beberapa minyak angin aroma terapi untuk mengatasi kalau kau mungkin akan mual..''

''Aku tidak mungkin mual Nayla...aku kuat kok..''

''Perjalanan darat ini akan melelahkan Amanda...jalannya juga masih berbatu jadi..kau benar-benar harus kuat..''

''Baiklah......aku mengerti..terimakasih Nayla...kau baik sekali..''

Nayla tersenyum...

''Ayo kita memilih beberapa...''

''Ayo....Nayla..'' ajak Amanda, mereka semakin dekat.

***********

Hari yang di tunggu akhirnya tiba, mereka akan berangkat ke kota lain, dengan menggunakan mobil..hal yang tak pernah di lakukan Amanda adalah perjalanan darat yang jauh..jadi dia sangat bersemangat, pagi ini Amanda sudah keluar dari kamarnya,....dan hal yang sama juga di lakukan Nathan..dia juga keluar dari kamarnya lalu tersenyum melihat Amanda yang tampak cantik..

Pria itu mendekat...

''Kau sangat cantik pagi ini...apa kau siap untuk perjalanan jauh ini..''

''Yah..tentu saja..ayo kita pergi Nathan..''

Nathan membeku ketika Amanda mengalungkan tangannya di lengan Nathan dan melangkah menuju lift..Amanda langsung menekan lift menuju lantai satu..

Ting...

Begitu lift terbuka..Amanda dan Nathan sama-sama terkejut menyadari kalau ada sosok Aksa di dalam lift..

''Tuan Aksa...''ucap Nathan dan juga Amanda bersamaan..

Aksa menaikan sudut bibirnya tanda keramahan, walau matanya yang tajam seakan terbakar ketika melihat betapa akrabnya Amanda dan Nathan, dan seolah sengaja Amanda malah menyandarkan tubuhnya pada Nathan...

Amanda sengaja ingin memanasinya...mereka masuk ke dalam lift dari ketinggian apartemen 50, di dalam lift..

''Apa kau tinggal disini tuan Aksa..''tanya Nathan cukup terkejut karna selama dia tinggal disini, Nathan tak pernah melihat sosok Aksa..Amanda juga tak kalah terkejut, bukankah pria ini punya rumah..mengapa malah berkeliaran di apartemen ini..atau dia sengaja ingin mengawasi Amanda..?

Aksa memincingkan matanya...dia tersenyum..

''Yah...mengapa kita bertemu karna...aku baru saja membeli apartemen disini karna lokasinya dekat perusaanku..jadi kita tetangga...aku berada satu lantai di atas kalian berdua..''

Nathan pun tersenyum dan mengulurkan tangannya..

''Aku senang kita semakin dekat tuan Aksa....aku bisa memintamu ikut mengawasi Amanda jika aku sedang sibuk..bagaimana menurutmu Amanda.'' ucap Nathan dengan ringan..

''Terserah Nathan....''

Amanda sangat kesal dengan cara Aksa mendekatinya..untuk apalagi mereka bahkan sudah sepakat...kalau Aksa tak akan mendekatinya...? Mengapa malah tinggal di gedung yang sama dengannya...bukankah itu tidak masuk akal...?

Namun bagi Aksa...dia harus menenangkan hatinya, karna sejak menikahi Amanda dia tidak lagi mengalami ketenangan...setiap detik dia selalu ingin melihat Amanda seorang tanpa pernah bosan..mungkin terdengar aneh namun ini kenyaataannya..salah satu kebutuhannya adalah ia harus melihat Amanda setiap hari.

''Tentu saja...aku bisa ikut menjaga Amanda..''balas Aksa antusias.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***