Hari libur pun tiba , mereka sangat bahagia.Terutama tanpa sepengetahuan sang mami, mereka ke kota kelahiran Keiko.Memang awal perjalanan mereka bukan langsung ke Sanghai, namun melewati Sanghai, yang awalnya tidak, namun karena Ming Hao meminta rute sesekali di ubah, kakek meng iyakan permintaan cucu kesayangannya.
Segala keperluan sudah mereka persiapkan , mulai dari mobil dan tiket pesawat.
Kei mencium sang mami, beberapa petuah buat di jalan, Kei dengarkan.
Mereka pun berpamitan, sambil melambaikan tangan.
Keiko duduk di dekat Anchi. Mereka dengan gembira mendengarkan musiknyang membawa mereka ke Bandara.
Ming Hao sangat menjaga Ming Fen , ming anchi dan Keiko.
Mereka makan ber 5, dan ada 2 orang pekerja menemani mereka.
Saat pintu gate terbuka, Keiko dan lainnya pun menunjukkan tiket, dan mereka pun menuju ke pesawat.
Biasanya pesawat yang Keiko gunakan kelas ekonomi, begitu melihat pesawat kelas bisnis tentu saja Keiko bengong. Semua serba lux ,pelayanan juga beda.Ada uang yah ada rupa, begitulah.
Penyusunan di pesawat, Keiko duduk berdampingan dengan Ming hao, Ming Hao di bagian tengah ,sedangkan Kei duduk di dekat jendela .
" Kei dingin, pakai selimut ini yah, " ujar Ming hao.
Keiko hanya mengangguk karena matanya sudah sangat mengantuk.
Dengan sabar Ming hao m3nyelimutu keiko, Kemudian menyelimuti sang adik Anchi.
Tangan Kei sangat dingin,Ming hao genggam dan dia sembunyikan di dalam selimutnya.Saat sandaran kepala Kei pun ke bahunya. Ming Hao hanya tersenyum. Sang kakek melihat semua interaksi cucunya.
" Kei...,bangun....,makan yukkk, sebentar lagi sampai, jadi kita makan dulu, " ujar Ming Hao.
" Enak babgen tidurnya ko, rasanya lelah selesai ujian kerasa babgwt."
" Kamu sudah berjuang keras Kei, kamu sudah sangat menguasainpelajaran ,dari yang bingung, adaptasi.beberapa tahun inj, kamu sudah menunjukkan performa yang terbaik."
" Mudah mudahan Ko, Kei lebih berusaha lagi dalam belajar "
" Pasti dong, kan mau jadi dokter."
Keiko hanya tertawa.
Mereka menyusuri bandara, tentu saja mereka tidak boleh berpencar, kakek selalu mengawasi mereka .Dan mereka di jemput mobil mewah, Keiko sampai melongo melihat isi dalam mobil.
Mereka pun menuju sebuah villa keluarga Ming.Kei tidak pernah menduga , kehidupan sang nenek yang sederhana hanya kamuflase, aslinya sang nenek orang berduit , apalagi kakek ming dan sang nenek hanya 2 orang bersaudara. Anak sang kakek hanya 1, isteri nya tidak bisa melahirkan sejak usia 40 an karena kandungannya bermasalah, sehingga pengangkatan kandungan di lakukan.Kakek mempunyai 3 cucu , dan hanya ming cucu laki lakinya
Mobil menyusuri jalan, membawa mereka ke sebuah Villa, sungguh cantik, pemandangan laut, dan sangat bersih sekitar nya.
" Koper tidak usah di angkat Kei, ada pelayan mengangkatnya."
" Tidak apa apa Kek, pakaian Kei gak berat."
Kei membawa kopernya sampai ke lantai 2, rumah itu mempunyai lift.
Anchi ikut ikutan membawa kopernya. Namun karena barang bawaannya banyak, dia skhirnya menyerah, membiarkan pekerja mengangkat kopernya.
Keiko memandang pemandangan sekitar dari balkon, sungguh sangat indah.
" Udaranya bagus kan Kei, bersih, segar.", ujar Ming fen.
" Benar ci, padahal daerah kota."
" Karena dekat laut Kei, anginnya sangat menyejukkan."
" Disamping ada kebun, beraneka sayur, pohon kelapa, pohon ubi ada di tanam, nanti kita ambil Kei, kami sering bakar ubi malam malam, sambil menyanyi ."
Kei mengangguk.
Kei menerima telepon dari sang mami.
" Hallo.....".
" Hallo juga Mi..".
" Gimana perjalanana nya sayang ?".
" Luar biasa seru mi, pesawatnya lux, trus mobil bawa ke villa juga "
" Baik baik disana ya nak, jaga diri "
" Ya Mi, mami juga jangan terlalu lelah, makan tepat waktu, jangan lupa minum.,Kei sayang mami".
" Mami juga nak, susah dulu ya Kei sayaang."
" Ya mami."
🥰😍🥰😍🥰😍🥰😍
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments