Nenek Gao membawa Kei dan sang mami menyusuri rumah nenek ming, bercerita sejarah pertemanan mereka.
Dan Nenek Gao memperkenalkan anaknya seorang perempuan dan mempunyai tiga cucu, satu laki laki dan dua cucu perempuan. Mereka lebih tua beberapa tahun dari Kei. Bahkan sudah ada yang kuliah, cucu pertama bernama Ming Fen Sedangkan cucu yang SMA bernama Ming hao, cucu laki laki sang nenek satu satunya. Ming Anchi cucu perempuan paling bungsu , satu tahun di atas Kei.
Mereka keluarga yang ramah dan baik. Sangat sopan dan terdidik. Keiko sangat senang mengenal lingkungan barunya.
" Kei...,kamu kan sudah kelas 2 SMP, besok mami Ming bawa kamu dan mamimu buat daftar ke sekolah .Sekolahnya lumayan jauh dari rumah kita, jadi kalian harus berangkat pagi, kalian menempati rumah di kota, satu minggu sekali akan pulang ke rumah besar .Ibu kalian akan sesekali datang dan jika nenek ke kota, kalian akan nenek lihat dan bawakan bahan makanan. Disana ada bibi Dodo,mengurus kalian, namun kalian harus mandiri, kakek Ming akan mengawasi kalian, karena kantor di kota."
Keiko hanya mengangguk. Dan ke tiga cucu sang nenek menyalami Kei.Ming anchi sangat senang ,karena mendapat teman baru.
" Kita makan bersama, kemudian kalian mainlah di depan sebentar, ujar kakek Ming.
Nenek Gao tersenyum pada Kei dan sang mami.
Ming Hao ,ming Fen dan ming Anchi menggenggam tangan Kei ,mengajak Kei ke halaman belakang rumah besar pemberian nenek ming.
" Kata nenek ming, kamu Kei sangat cantik, dan itu sangat tepat, " ujar Ming Fen.
" Kamu juga baik, dan sopan, " ujar ming Hao.
" Kamu tahu Kei, kamu mengatakan pada nenek ming, kamu suka ayunan, rjmah yang besar kan, beberapa tahun ini, nenek menyuruh kakek membuat rumah buat kamu dan mamimu. Hanya nenek tidak mau ke sini,karena rumah yang dia tempati adalah rumah pemberian suaminya."
Kei mengangguk.
" Kamu bisa berenang Kei ? ," Tanya Ming hao.
" Tidak begitu bisa."
" Aku akan mengajarimu.Ming Fen dan Ming Anchi , aku yang mengajarnya berenang."
Kei sangat senang ,dan bersemangat.
" Nenek ming sangat senang membicarakanmu Kei, kamu sangat pintar, nenek juga sering menangis menceritakan perbuatan papi kamu,pada kamu dan mamimu."
Kei hanya menunduk.
" Disini, hak anak wanita dan anak pria sama saja Kei. Kami ber tiga ,mempunyai hak yang sama ,yang diberikan kakek.Malah kakek lebih melindungi cucu perempuan nya ," ujar Anchi.
" Beneran ? Padahal ko Ming Hao kan hanya sendiri cucu cowok, " ujar Keiko.
" Kami sama aja Kei , di anggap kakek. Aku yakin, kakek dan nenek Gao akan menyayangimu. Kamu yang merawat nenek ming, menyayanginya,tugas yang tidak bisa kakek lakukan, karena kakek sangat dibutuhkan di perkebunan teh."
" Ya ko Ming Hao, nenek bilang, kebun teh lagi bermasalah, daunnya mengeriput. Jadi beberapa tahun kakek bersama paman dan pekerja ,mengurus kebun lebih extra, dan sesekali menjenguk nenek ming."
" Benar Kei, semoga tahun ini ,hasil teh kita melimpah, karena teh kita sangat langka di dunia. Wanginya terkenal, namun bibitnya susah tumbuh di daerah manapun."
" Mari kita makan anak anak, kakek sudah menggoreng dan memanggang ikan hasil pancingan di danau."
Mereka pun berlari menuju rumah besar, dan dengan rapi makan di meja makan.
Keiko di ajar Anchi dan ming Fen memakai pisau dan beraneka perlengkapan makan.Perlahan Keiko oun makan dan menyesuaikan diri.
Ketika berpamitan, Kei pun melangkah ke lantai atas dan terkejut melihat kamarnya sangat besar, disana sangat rapi .Ada boneka, selimut hangat dan pemandangan danau terlihat dari kamar Kei, sungguh indah.
Sang mami mengusap punggung Kei.
Kei dan sang mami menangis karena kebaikan nenek Ming pada mereka.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lup
Like yang banyak
Vote
Koment
Mari Mampirrrr.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments