Nenek Ming semakin rentan kesehatan nya , dan setiap hari dia banyak mengatakan berbagai hal pada mami Keiko.Seakan mempunyai feeling, bahwa dia tidak akan lama lagi bertahan.Dia juga susah menyurati teman baiknya ,dan balasan itu melegakan nenek ming.Nenek ming bercerita, bahwa dia membangun usaha dengan temannya sewaktu dari muda, mereka sudah mengikat persaudaraan.
Janji itu berlaku sampai kapanpun, dan hak waris sudah nenek Ming limpahkan ke tangan mami Keiko, buat dia bisa melanjutkan hidupnya.
Ketika Keiko duduk di kelas 2 SMP, ibunya datang ke sekolah menjemputnya, dengan berlinang air mata, membawa Keiko pulang.
Keiko pun menangis saat mendengarkan, dia kehilangan nenek Ming.Padahal baru tadi pagi, sebelum ke sekolah, Kei menyuapi sang nenek ,memandikan sang nenek, juga mengikat rambutnya dan sang ibu memakaikan pakaian bersih pada sang nenek.
Sesuai wasiat sang nenek, mami Kei pun langsung memproses kremasi sang nenek, setelah menceritakan keinginan sang nenek.Tentu saja para tetangga sangat kehilangan, kakek Daming . Orangtua Da Fu juga hadir memberi penghormatan terakhir, bersama kakek dan neneknya .
Suasana ramai ,hanya beberapa jam saja, ketika sudah berarak pukul 1 siang, mobil ambulans membawa Kei , sang mami berserta jasad sang nenek.
Air mata Kei dan sang mami tidak berhenti ,selama ini sang neneklah yang peduli, mau tahu pada kehidupan mami dan diri Kei.
Seperti nasehat nenek, Kei dan maminya harus pindah ke tempat yang sudah nenek persiapkan buat mereka.Karena nenek juga tidak tahan dengan arogan papa Kei, yang sengaja makan tanpa membayar di kedai makanan jualan mami Kei, juga dengan pogahnya bolak balik membawa wanita makan disana.Kalau nenek ads. Maka nenek yang menyiram mereka , mengusir mereka dengan air di baskom.Nenek tidak ingin mami Kei tersakiti lagi.
Bahkan pada siapapun Mami Kei tidak pamit. Semenjak nenek penyakitnya agak parah, semua barang batang sudah di kemas dan dikirim sang nenek ke tempat baru mereka.
Mami Kei percaya ,nenek memang menyayangi Kei dan dirinya.
Kei mengusap foto sang nenek.Menghapus aor matanya.Matanya begitu sembab ,sama seperti mata sang mami.
Mereka tiba di tempat sebuah daerah, setelah menempuh 14 Jam.
Teman nenek sudah menubggunkedatanga. jenajah, proses penghormatan terakhir pun mereka lakukan sampai proses kremasi tiba.
Teman sang nenek juga sangat sedih. Dia menggenggam tangan Kei.Setelah jenazah sang nenek di perabukan, Keiko dan sang mami kembali menaiki mobil, dan sampai ke sebuah Bandara.Mereka bersama keluarga teman nenek .Kei dan sang mami diberikan tiket, mereka pun masuk tanpa banyak berkata apapun.
Kei anak penurut, namun Kei belum pamit pada Da fu, dan Daming, ada rasa gelisah dan dia tidak merasa nanyam, namun Kei tidak tahu mau mengatakan apapun ,dia tidak mau mengganggu suasana hati sang mami.Mungkin begitu suasana hati sang mami nyaman, baru dia akan meminta sang mami menghubungi mami Da fu atau Daming.
Hujan menemani penerbangan mereka, sang mami selalu mengusap guci tempat abu sang nenek.
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, pesawat pun mendarat, dan mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil teman sang nenek.
Mereka menempatkan abu sang nenek di sebuah Kuil tidak jauh dari rumah yang akan mereka tuju.Disana kuil tempat perabuan keluarga nenek Ming dan Nenek Gao.
Dari pagi hingga malam yang pekat, perjalanan mereka lalui, sampai di sebuah daerah yang lumayan terpencil, mereka pun turun. Disana teman nenek menunjukkan rumah nenek Ming ,begitu besar dan indah. Disana juga telah menunggu pengacara melimpahkan berbagai berkas, mami Kei membaca nya satu persatu.Mami Kei sangat terkejut, ternyata nenek Ming mempunyai sumber kekayaan , lumayan banyak,dari perkebunan teh, kakao, dan batu bara.Dan disana sudah terdapatbtanda tangan sang nenek ,melimpahkan semua hartanya buat Kei dan sang mami.
Setelah berkas mami Kei tanda tangan, teman nenek .Nenek Gao sangat baik pada Kei dan sang Mami.
😍🥰😍🥰😋😍😍
Like yang banyak yukkkk
Vote
Dan
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments