"Lauren!"
Suara seseorang memanggil Lauren yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan seorang perempuan yang merupakan pegawai Raditya.
Saat ini, Lauren sedang berada di kantor Raditya. Wanita hamil itu memaksa ikut bersama Raditya yang akan menghadiri meeting yang kini sedang berlangsung.
Lauren menoleh ke arah suara. Wanita hamil itu sangat terkejut saat melihat siapa yang memanggilnya. Namun, Lauren langsung merubah mimik wajahnya menjadi datar.
"Kenapa aku harus bertemu dengan dia lagi di sini?" batin Lauren kesal.
"Lauren." Pria itu mendekati Lauren yang tampak tidak bersahabat menatapnya.
"Ada apa?" Lauren menatap malas pada lelaki di hadapannya. Tangan Lauren mengusap perutnya yang sudah membuncit.
"Aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu lagi di sini." Gama mengulurkan tangannya untuk menyalami Lauren, tetapi perempuan hamil itu tidak menanggapinya membuat Gama kembali menarik tangannya. Bibirnya menyunggingkan senyuman.
Gama tahu, Lauren pasti masih sangat membencinya. Saat dirinya memutuskan menikah dengan orang lain, Gama tahu kalau Lauren sangat terluka.
Gama tahu kalau Lauren sangat mencintainya. Saat itu, Gama bahkan belum memutuskan hubungannya dengan Lauren saat dia memutuskan untuk menikah dengan orang lain.
Pengkhianatan yang ia lakukan pada Lauren pasti telah meninggalkan luka yang begitu dalam di hati wanita itu. Gama sungguh sangat menyesal karena pernah melukai hati perempuan sebaik Lauren.
Lelaki itu baru menyadari jika Lauren adalah perempuan yang sangat dicintainya. Namun, saat dirinya menyesali keputusannya karena pernah meninggalkan Lauren demi wanita lain, Gama harus menghadapi kenyataan kalau ternyata wanita yang dicintainya itu sudah menikah dengan orang lain.
Bahkan, Gama merasa tidak percaya saat lelaki yang menjadi suaminya Lauren ternyata adalah lelaki yang menjadi pemilik perusahaan di mana dia bekerja saat ini. Lauren sungguh sangat beruntung!
Gama merasa tidak terima saat mengetahui Lauren kini sudah menjadi milik orang lain. Apalagi, perempuan itu saat ini sedang hamil. Sungguh! Sebuah kenyataan yang sangat menyakitkan baginya.
"Jika tidak ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan, aku akan pergi." Lauren beranjak dari hadapan Gama. Namun, dengan cepat lelaki itu memegang tangan Lauren yang langsung ditepis oleh wanita hamil itu.
"Jangan menyentuhku!" Lauren menatap tajam ke arah Gama.
"Maafkan aku," ucap Gama.
"Tidak usah basa-basi, Gama! Apa sebenarnya yang kamu inginkan?" Lauren masih menatap pria itu dengan penuh kebencian.
"Aku hanya ingin bicara berdua saja denganmu." Gama melirik ke arah perempuan di samping Lauren.
"Kau bisa bicara di sini, atau tidak sama sekali," ucap Lauren ketus. Ia tahu, Gama merasa tidak nyaman dengan perempuan yang kini berada di sebelahnya.
"Tapi, Lau–"
"Kau jangan mempersulit dia. Suamiku yang menyuruhnya langsung untuk menemaniku. Jadi, kau tidak bisa seenaknya saja mengusir dia," ucap Lauren tenang. Padahal di dalam hati dia sangat kesal karena harus kembali bertemu dengan pria yang sangat ingin dilupakannya.
Lauren sungguh tidak ingin bertemu dengan pria itu lagi. Setiap kali melihatnya, hatinya terasa sakit karena mengingat pengkhianatan yang telah dilakukan oleh pria itu.
"Maafkan aku. Dulu, aku belum sempat meminta maaf padamu atas kesalahan yang telah aku perbuat padamu." Suara Gama terdengar. Pria itu akhirnya mengungkapkan perasaannya.
"Aku tahu, aku salah karena aku telah menyakitimu. Tapi, Aku benar-benar menyesal. Aku menyesal karena lebih memilih meninggalkanmu untuk menikah dengan dia. Aku sungguh menyesal, Lauren.
Aku menyesal karena telah mengikuti kemauan kedua orang tuaku untuk menikah dengan dia. Aku terpaksa, Lauren! Aku terpaksa menikah dengan dia karena kedua orang tuaku yang memaksaku untuk menikahi wanita itu. Maafkan aku karena aku tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuaku," ucap Gama panjang lebar.
"Apapun yang kau katakan hari ini tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi di antara kita. Aku tidak peduli dengan alasanmu. Mau terpaksa atau tidak, yang jelas hubungan kita sudah berakhir sejak kamu memutuskan untuk bersama dengan wanita itu dan meninggalkan aku." Lauren berucap dengan tegas. Wanita itu tidak ingin pria brengsek di hadapannya itu tahu jika sampai saat ini dirinya masih sangat terluka karena pengkhianatannya.
"Lauren, aku tahu aku salah. Tapi, tak bisakah kau memberiku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki hubungan kita?" Gama menatap Lauren dengan wajah memelas.
"Kesempatan apa maksudmu?"
"Beri aku kesempatan untuk bersamamu lagi, Lauren. Aku janji, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah aku lakukan dulu." Gama menatap Lauren dengan tatapan penuh permohonan.
"Kamu ingin aku memberimu kesempatan untuk bersamamu kembali? Apa kamu sudah gila? Aku sudah menikah. Aku bahkan sedang hamil anak dari suamiku!" teriak Lauren kesal.
"Aku tidak peduli, Lauren! Aku hanya ingin kembali bersamamu. Aku tidak peduli meskipun saat ini kamu sudah punya suami dan juga anak. Aku hanya ingin bersamamu!" Gama menatap wajah cantik Lauren. Tatapan mata pria itu menunjukkan keseriusan. tidak ada kebohongan dalam tatapan mata Gama.
"Jadi, maksudmu kamu menyuruhku untuk berselingkuh?"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Fenty Dhani
gama sudah g otak kali y???bisa²nya mengajak istri orang tuk berselingkuh🤦😔
2023-05-08
2
Arni
Cwo gk ada otak yg gitu, tipe kya Gama
2023-04-27
1
stefani n.i.s
kok laki²nya oon bgt ya, masa wanita yg pernH disakiti disuruh utk seljngkuh....
2023-04-26
2