JANGAN MENYENTUHKU!

Raditya dan Lauren masuk ke dalam rumah baru mereka. Semua perabotan dalam rumah itu sudah lengkap. Tidak ada satupun yang kurang.

Lauren berkeliling rumah. Wanita hamil itu merasa takjub melihat isi dan desain rumah tersebut. Lauren tersenyum saat melihat area dapur yang sangat luas. Ah! Lauren sangat suka sekali memasak. Ia pasti akan betah di dapur.

Setelah puas dengan area dapur, Lauren menuju samping rumah. Di sana terdapat taman dan juga kolam renang.

"Gila, Keren banget!" gumam Lauren memuji.

Semua bagian dari rumah itu, Lauren sangat menyukainya. Saat Lauren sedang berkeliling, Raditya justru sudah sampai di dalam kamarnya. Semua barang miliknya yang tadinya berada di rumah Galang sudah berpindah di kamar itu.

Baju-baju dan semua keperluan miliknya sudah lengkap ada di sana dan bahkan bertambah. Raditya juga melihat baju-baju Lauren sudah tertata rapi di dalam lemari.

Sama halnya seperti Lauren, Raditya juga sangat suka dengan rumah itu. Desainnya sangat modern. Akan tetapi, rumah itu tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Sangat pas, sesuai dengan rumah impiannya.

"Terima kasih, Pa. Aku sama Lauren sangat menyukai rumahnya." Tulis Raditya. Ia mengirimkan pesan pada nomor sang papa.

Raditya juga tidak lupa mengabari Pratama jika dirinya saat ini sudah berada di rumah baru mereka.

Raditya menoleh saat mendengar pintu terbuka. Lauren berdiri di sana dengan muka cemberut. Apalagi, saat dia melihat Raditya sedang berbaring di ranjang berukuran besar itu.

Kamar mereka sangat luas. Hampir dua kali lipat dari kamar miliknya yang ada di rumah Pratama.

"Kenapa tidak menungguku?" Lauren menatap Raditya dengan galak.

"Aku lihat, Kakak sedang asyik berkeliling. Makanya aku duluan saja masuk ke sini." Raditya tersenyum sambil menatap Lauren yang terlihat semakin cemberut tetapi, justru semakin terlihat sangat cantik.

"Kenapa kamar utamanya ada di lantai satu bukannya di lantai dua?" Bibir Lauren mengerucut. Dia sangat suka melihat pemandangan dari atas. Kalau kamarnya di bawah seperti ini, dia tidak bisa melihat langit dan pemandangan di bawahnya dari atas balkon.

"Kakak sedang hamil, mana bisa tidur di atas?" Raditya menatap sang istri yang masih terlihat tidak senang.

"Aku lebih suka tinggal di atas biar bisa melihat pemandangan dari atas."

"Untuk sementara, kita tinggal di kamar ini. Nanti, setelah anak kita lahir, kita bisa pindah ke atas. Di lantai atas 'kan ada kamar kita juga."

"Iyakah?" Lauren terlihat antusias. Apalagi, saat melihat Raditya menganggukkan kepalanya.

"Kakak mau melihatnya sekarang?"

Lauren menggeleng. " Aku capek! Pengen istirahat saja," ucap Lauren kemudian naik ke atas ranjang yang terlihat mewah itu. Ranjang itu bahkan muat untuk tiga sampai empat orang.

"Besar banget ranjangnya," gumam Lauren. Wanita hamil itu sangat nyaman saat membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Kalau capek, Kakak tidur saja. Aku akan menemani Kakak di sini." Raditya kembali membaringkan tubuhnya di sebelah Lauren.

Sementara itu, Lauren menatapnya dengan galak.

"Siapa yang suruh kamu ikut tidur di sini juga?"

Raditya mengerutkan keningnya. Wajah tampan Raditya terlihat kebingungan.

"Kamu bisa tidur di sofa. Bukan di sini!" Lauren menatap Raditya dengan marah.

"Kakak–"

"Tidur di sofa atau pisah kamar?" Lauren memberikan pilihan.

"Kalau pisah kamar, nanti orang curiga dan melaporkan kita ke papa Galang dan papa Pratama. Lebih baik aku tidur di sofa saja," batin Raditya. Meskipun sangat kesal, ia akhirnya menuruti keinginan Lauren.

Sofa itu terletak tidak jauh dari ranjang besar itu. Ukuran sofa itu cukup lebar dan panjang, jadi, bisa dipastikan kalau Raditya juga merasa aman tidur di sana.

Raditya sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menuruti semua keinginan Lauren. Lelaki itu ingin menjadi suami yang baik meskipun pernikahannya dengan Lauren adalah pernikahan terpaksa yang bahkan tidak ada cinta sama sekali di dalamnya.

"Kakak."

"Hmm."

"Kak Eren." Raditya mendekati Lauren kemudian menyentuh bahu perempuan itu hingga membuat Lauren tersentak.

"Jangan menyentuhku!" teriak Lauren membuat Raditya tersentak kaget.

"Maaf!"

"Kata maafmu tidak bisa mengembalikan kehidupanku yang sudah hancur karena mu, Radit!"

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

Lauren makin galak aja🤭

2023-04-15

1

Junida Susilo

Junida Susilo

Dosa loo ren...galak galqk sama suami apalagi menyuruh suami tidur di sofa🤭

2023-04-13

2

HenyNur

HenyNur

sabar Radit ...kak Eren masih syok ...pelan pelan nnt luluh juga

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!