Sepasang suami istri itu terbangun saat tengah malam. Lauren sangat kaget saat dirinya terbangun dan mendapati ruangan begitu gelap.
Wanita yang pada dasarnya takut akan kegelapan itu berteriak ketakutan. Apalagi, saat merasakan seseorang yang mendekap tubuhnya.
Raditya langsung terbangun saat mendengar teriakan Lauren. Sama halnya seperti Lauren, lelaki itu sangat terkejut saat menyadari kalau ruangan itu terlihat gelap gulita.
Raditya kemudian meraih ponsel miliknya yang ia letakkan di atas nakas. Raditya semakin mengeratkan pelukannya saat Lauren menangis ketakutan.
"Tenanglah Kak, ini aku," ucap Raditya sambil terus mencari ponselnya, tangannya meraba ke atas nakas. Sementara tangan satunya memeluk Lauren yang ketakutan.
Lelaki itu langsung menyalakan ponselnya saat berhasil menemukan benda pipih itu. Raditya segera mengaktifkan senter dalam ponselnya. Setelah itu, Raditya bangkit dari ranjang tanpa mengalihkan senter pada wajah Lauren yang terlihat ketakutan.
Raditya meraih saklar untuk menyalakan lampu, setelah lampu di ruangan itu menyala, Raditya bernapas lega.
"Kakak tidak apa-apa? Maafkan Aku tadi aku lupa untuk menyalakan lampunya, aku ketiduran." Raditya kembali berbaring di sebelah Lauren yang masih terlihat panik.
Wanita itu tanpa diduga langsung memeluk Raditya dan menangis dalam pelukan pria itu. Raditya tersenyum, tangan lelaki itu bergerak mengusap rambut Lauren.
"Maafkan Aku." Raditya kembali mengucapkan kata-kata andalannya yaitu meminta maaf kepada istrinya saat perempuan itu terlihat kesal.
"Kenapa kamu tidak membangunkan aku?" Lauren menatap Raditya dengan cemberut.
"Lihat Kakak tidur aku ikutan tidur," jawab Raditya sambil tersenyum kuda.
"Ih! Nyebelin banget sih! Jadi kemalaman kita 'kan?" kesal Lauren.
"Kita pulang sekarang."
"Tapi aku lapar."
"Kita cari makan di luar nanti," jawab Raditya.
"Maafkan aku." Raditya merasa bersalah. Gara-gara merasa nyaman memeluk istrinya, dia sampai ketiduran.
Pantas saja Lauren marah, saat ini waktu bahkan menunjukkan jam sebelas malam. Sedangkan mereka tidur dari sore.
"Kamu minta maaf terus tapi diulangi lagi. Bikin kesal tahu nggak!" Mulut Lauren mengerucut.
Lauren meraih tasnya. Sementara Raditya menenteng kemeja dan juga jasnya. Mereka berdua keluar dari ruangan Raditya. Beruntung ruangan itu tidak dikunci dari luar.
Saat mereka keluar, keadaan kantor sudah gelap gulita. Lauren memeluk Raditya karena ketakutan. Raditya yang menyadari Lauren ketakutan, kembali menarik perempuan itu ke dalam ruangannya.
"Apa sudah tidak ada orang lain lagi selain kita di sini? Aku benar-benar takut, Radit." Lauren memeluk pria berstatus suaminya itu dengan erat. Wanita itu bahkan menyembunyikan kepalanya pada dada bidang Raditya.
Raditya membalas pelukan Lauren. Dalam hati ia tersenyum. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepalanya.
"Sepertinya, semua orang memang sudah pulang. Bagaimana kalau kita menginap di sini saja?
"Nggak mau! Aku mau pulang! Aku nggak mau di sini!"
"Kakak yakin, mau pulang dalam keadaan gelap gulita?"
"Kamu bisa telepon penjaga keamanan buat nyalain semua lampu. Atau nggak, kamu sendiri saja yang nyalain lampunya," jawab Lauren.
"Masalahnya, aku tidak punya nomor penjaga keamanan," Wajah Raditya terlihat menyesal.
"Lalu, gimana dong?"
"Ya, terpaksa gelap-gelapan. Nanti kita sambil nyari-nyari saklar buat nyalain lampu."
Lauren berdecak kesal. Namun, mau tidak mau, wanita hamil itu menuruti ucapan Raditya.
Sementara itu, tanpa sepengetahuan Lauren, Raditya sudah menghubungi seseorang untuk naik ke atas di mana ruang kerjanya berada.
Lauren merapatkan tubuhnya pada Raditya membuat pria itu tersenyum. Raditya memeluk Lauren, mereka berdua melangkah dengan pelan sambil berpelukan.
Sepertinya, ketakutan Lauren membuat wanita hamil itu tidak menyadari jika saat ini pria berstatus suaminya itu sedang mengerjainya. Raditya benar-benar menggunakan kesempatan dalam kesempitan.
Memanfaatkan ketakutan istrinya agar dia bisa berdekatan dengannya.
Lauren memekik kaget saat tiba-tiba tubuhnya serasa melayang. Dengan cepat wanita itu mengalungkan tangannya pada leher Raditya dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang pria itu.
Sebelum Lauren memarahinya, Raditya sudah terlebih dahulu mengkonfirmasi.
"Biar cepet. Kakak sudah lapar 'kan?"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Fenty Dhani
Radit modus😁
2023-05-08
0
Maisyaroh
ish...ish...ish...modusnya dit....tp GK pa"lh y....kpn lg coba bisa modusin istri iyakn Dit????
2023-04-23
2
Ade Suharto
radit modus ya kamu 😂
2023-04-22
2