AKAD NIKAH

Monika menangis melihat keadaan sang kakak yang babak belur akibat pukulan papanya. Monika juga tidak tega melihat Pratama yang terus menangis karena merasa gagal menjadi ayah yang baik untuk mereka.

Melihat Lauren yang begitu hancur membuat Monika semakin sakit hati. Kenapa semua ini harus terjadi pada keluarganya?

Kenzi, lelaki yang berstatus sebagai kekasihnya itu memeluk Monika. Memberikan ketenangan pada gadis yang dicintainya itu.

"Kenapa keluargaku jadi berantakan seperti ini, Ken?"

"Sayang, sudahlah! Semua sudah terjadi. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun. Semuanya sudah takdir," jawab Kenzo dengan bijak membuat Monika mempererat pelukannya pada lelaki itu.

Keadaan sudah mulai tenang. Pratama menangis setelah puas memukuli Raditya. Lauren juga menangis di hadapan sang papa. Perempuan itu masih belum terima jika dirinya saat ini sedang berbadan dua.

Lauren belum siap menghadapi kenyataan yang terjadi dalam hidupnya. Kenapa dia harus hamil anak dari Raditya?

"Kalian harus segera menikah. Papa akan menikahkan kalian berdua."

"Papa–"

"Tidak ada bantahan! Papa akan tetap menikahkan kalian berdua!"

***

Sesuai dengan keinginan Pratama, Lauren dan Raditya pun akhirnya terpaksa menikah.

Keesokan harinya, Pratama mengajak mereka ke KUA.

Mereka menikah resmi di sana. Pratama melakukan itu karena dia tidak ingin menunda-nunda waktu lagi.

Jika pernikahan itu dilakukan di rumah, akan ada banyak alasan yang akan dikatakan oleh putrinya untuk menolak pernikahan. Lauren masih belum bisa menerima jika dia menikah dengan Raditya. Oleh karena itu, pagi itu, Pratama membawa kedua anak itu ke KUA tanpa persiapan.

Beruntung, Pratama ada mengenal salah satu petugas di sana. Petugas KUA yang merupakan temannya itu memberitahukan beberapa persyaratan untuk menikah di sana hingga mempermudah Pratama mendaftarkan pernikahan Lauren dan Raditya.

Lauren memakai kebaya yang tersimpan di lemarinya. Perempuan itu sedikit berdandan. Lauren terpaksa mengikuti permintaan sang papa karena tidak ingin mengecewakannya.

Pratama adalah ayah yang baik. Meskipun dulu lelaki itu meninggalkannya, tetapi, Pratama tidak pernah benar-benar meninggalkannya. Pratama hanya tidak bisa tinggal bersamanya dari semenjak Lauren kecil.

Pratama selalu menemuinya dan juga menemaninya meskipun lelaki itu tidak bisa tinggal bersamanya. Pratama selalu memberikan kasih sayang pada Lauren, sama seperti lelaki itu memberikan kasih sayang pada Raditya dan Monika.

Cukup sekali saja Lauren membuat Pratama kecewa. Itupun tanpa sengaja. Seandainya saja malam itu dirinya tidak terlalu lemah dan bisa membela diri, mungkin, saat ini dia tidak akan hamil.

Raditya memakai kemeja dengan warna yang senada dengan Lauren. Monika yang memberitahu padanya agar warna baju mereka serasi meskipun bukan baju pengantin.

Pagi itu, Raditya ditemani Galang dan juga Zein beserta pengasuhnya. Sedangkan Lauren ditemani Pratama, Monika dan Kenzi. Kekasih Monika itu memang sengaja diundang oleh Pratama untuk ikut menjadi saksi pernikahan Lauren dan Raditya.

Sesampainya di KUA, mereka hanya menunggu sebentar. Setelahnya, seorang penghulu datang untuk menikahkan mereka.

Acara akad nikah itu berjalan dengan lancar. Raditya mengucapkan akad nikah itu dalam kali tarikan napas. Tidak sia-sia semalaman dia menghapal kalimat ijab kabul itu karena hasilnya sangat memuaskan.

Pratama memeluk Lauren dan Raditya secara bergantian. Mereka bertiga sama-sama menangis. Menangis bahagia sekaligus sedih.

Raditya berkali-kali memohon maaf pada Pratama agar pria itu mau memaafkannya. Raditya juga berjanji pada sang papa jika dirinya akan membahagiakan Lauren.

Raditya akan menjaga perempuan itu dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti saat dirinya menikah dengan Dara. Raditya berjanji pada Pratama dan Galang juga semua orang yang ada di sana kalau dirinya tidak ada akan berselingkuh di belakang Lauren seperti yang dulu pernah ia lakukan pada Dara.

"Maafkan aku, Pa. Aku janji, akan menjaga putri Papa dengan baik. Aku juga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti kesalahan yang sudah pernah aku lakukan pada Dara." Raditya memeluk laki-laki yang telah membesarkannya dengan kasih sayang itu.

"Papa pegang janjimu, Radit. Papa tidak akan pernah memaafkan kamu jika kamu sampai mengkhianati Lauren." Pratama menepuk bahu Raditya.

Pratama menatap Lauren. "Semua yang terjadi padamu adalah takdir Tuhan. Meskipun menyakitkan, berlapang dadalah! Kamu harus belajar menerima Raditya sebagai suamimu." Lauren mengangguk. Dalam hati ia menjerit.

"Bagaimana aku bisa menerima laki-laki yang sudah menghancurkan hidupku?"

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Ade Suharto

Ade Suharto

jalani aja takdir hidup kalian

2023-04-13

1

Junida Susilo

Junida Susilo

jangan terlalu membenci Lauren,bisajadi apa yg kamu benci akan Allah balik kan menjadi yg paling kamu cinta,cukup jalani semuaa takdir yang telah Allah tetapkan... ikhlas kan semua nya kedalam pengaturan Allah SWT 🤲😇

2023-04-12

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

langkah bagus Pratama👍
ayolah Lauren...buang egomu jauh²...Radit sudah mau bertanggung jawab bukan🥺

2023-04-12

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!