SEIRING BERJALANNYA WAKTU

Lauren menatap Raditya yang saat ini sedang serius dengan pekerjaannya. Wanita itu dengan seksama mengamati wajah tampan Raditya.

Kedua mata Raditya terbingkai kacamata yang membuat Raditya terlihat semakin tampan.

Raditya Pratama, lelaki berparas tampan yang begitu dia sayangi sebagai seorang adik. Adik tiri yang dikenalkan oleh sang ayah pada saat mereka masih sama-sama kecil.

Lauren mengenal Raditya kecil hingga dewasa dari cerita ayahnya. Lauren tidak pernah melihat lelaki itu kecuali dari foto-foto yang ditunjukkan oleh ayahnya.

Saat Lauren dewasa, Pratama memutuskan untuk mengenalkan langsung Lauren pada Raditya. Namun, kemarahan Mira, istri sang ayah membuat Pratama berkali-kali urung untuk mempertemukan Lauren dengan Raditya.

Pratama mengenalkannya pada Raditya setelah rahasianya terbongkar oleh Mira. Istri papanya alias ibunya Raditya akhirnya mengetahui kalau suaminya selama ini menyembunyikan anak dari istri pertamanya yang sudah meninggal.

Lauren sangat menyayangi Raditya sebagai adik tirinya. Wanita itu juga sangat memperhatikan Raditya begitupun adik perempuannya, Monika.

Bertahun-tahun hidup sendirian membuat Lauren sangat bahagia mendapatkan dua adik tiri sekaligus. Apalagi, mereka adalah laki-laki dan perempuan.

Kasih sayang Lauren pada kedua adiknya membuat gadis itu selalu berusaha menjadi yang terbaik buat adik-adiknya juga sang ayah. Apalagi, kedua adiknya itu tidak lagi tinggal bersama ibunya karena Mira di penjara atas perbuatannya yang sudah melakukan percobaan pembunuhan.

Meskipun kedua adiknya itu bukanlah anak kecil lagi yang butuh diperhatikan, tetapi, Lauren selalu berusaha menjadi kakak yang baik. Meskipun terkadang dia tidak menunjukkannya secara terus terang.

Malam itu, melihat semua orang panik mencari Raditya, Lauren yang juga merasa sangat khawatir terhadap adik tirinya itu kemudian ikut mencari di mana keberadaan Raditya.

Lauren merasa khawatir terjadi sesuatu pada Raditya karena lelaki itu sedang patah hati. Pernikahan Dara, sang mantan istri yang masih sangat dicintainya itu jelas sangat mengguncang hati Raditya.

Apalagi, Lauren sangat tahu jika adik tirinya itu bahkan sedang melakukan pendekatan pada Dara dan menginginkan rujuk dengan mantan istrinya itu.

Akan tetapi, Lauren sungguh tidak menyangka kalau ternyata perhatian dan kekhawatirannya pada adiknya itu justru berujung petaka baginya.

Lauren mengembuskan napas panjang. Perempuan hamil itu mengusap perutnya yang sudah membuncit. Usia kandungan Lauren saat ini sudah menginjak enam bulan.

Waktu ternyata begitu cepat berlalu. Namun, kenapa hatinya masih belum bisa menerima Raditya sebagai suaminya?

Rasanya sangat canggung merubah kasih sayang pada adiknya itu menjadi kasih sayang seorang istri pada suaminya. Bukan hanya canggung, kebencian Lauren pada Raditya akibat perbuatan lelaki itu membuat Lauren sampai sekarang belum bisa menerima Raditya sebagai suaminya.

Merasa diperhatikan, Raditya menghentikan pekerjaannya. Lelaki itu mematikan laptop, membuka kacamata dan meletakkannya di meja, kemudian mendekati istrinya yang terlihat murung.

"Belum ngantuk?" Lauren menggeleng pelan.

"Apa dia membuat masalah?" Raditya mengusap pelan perut istrinya.

Lauren tidak menolak seperti biasanya. Wanita itu diam saja karena dirinya merasa sangat nyaman ketika Raditya mengusap perutnya.

Lauren kembali menggeleng mendengar pertanyaan suaminya.

"Terus, kenapa belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur."

Mendengar jawaban sang istri, Raditya melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Hari sudah malam. Kakak lupa kalau Kakak tidak boleh begadang? Kakak harus istirahat yang cukup," jelas Raditya.

Lelaki itu merapikan bantal kemudian menyuruh Lauren berbaring.

"Aku akan mengusap perut Kakak sampai Kakak tidur."

Lagi-lagi, Lauren bagai terhipnotis. Tanpa protes, Lauren menuruti keinginan Raditya.

Wanita itu merebahkan tubuhnya membelakangi Raditya. Lelaki berstatus suaminya itu memberikan lengannya sebagai bantal.

Raditya merapatkan tubuhnya pada Lauren. Tangan satunya terulur mengusap perut buncit wanita itu.

"Radit, apa kamu benar-benar yakin ingin melanjutkan pernikahan ini setelah anak ini lahir?" Suara Lauren terdengar menyapa pendengaran Raditya.

"Aku sangat yakin, Kak."

"Tapi kita tidak saling mencintai, Radit. Aku bahkan sangat membencimu."

"Aku akan menerima kebencian Kakak sampai kapanpun. Aku yakin, seiring berjalannya waktu, Kakak pasti akan menerimaku."

"Jangan terlalu yakin dan percaya diri." Lauren mendengus kesal.

"Sebelumnya, bukankah Kakak sangat menyayangiku sebagai adik? Aku yakin, seiring berjalannya waktu, Kakak juga akan menerimaku sebagai suami Kakak."

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga Radit☺️

2023-05-08

0

Ade Suharto

Ade Suharto

yakin gak nih eren

2023-04-24

0

Syarifah

Syarifah

kurang panjang thorrrrr

2023-04-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!