DLHS 19

"Pak Rangga..." tiba-tiba saja seorang perempuan menghampiri meja Rangga dan Nara.

Sontak Nara dan Rangga menoleh kearah perempuan itu. Mata Rangga membulat lebar melihat perempuan itu, sedangkan Nara malah mengernyitkan keningnya.

Ya, perempuan itu adalah Erika.

Sebenarnya Rangga datang bersama dengan Erika ke restoran Jepang itu, karena Erika yang ngidam ingin makan makanan Jepang tapi Erika tidak mau Rangga yang datang membawakan melainkan mereka harus membeli bersama.

"Maaf Pak, udah ditunggu sama orang-orang di kantor." ucap Erika.

"Dia siapa, Mas?" tanya Nara.

"Ini-"

"Saya asistennya Pak Rangga, Bu. Perkenalkan saya Riri." Erika langsung memotong kata-kata Rangga dan memperkenalkan dirinya langsung pada Nara sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Nara. Erika sengaja tidak menyebutkan nama aslinya dan hanya menyebutkan nama panggilan sehari-harinya di keluarga.

Nara mengernyitkan keningnya heran, meski heran tapi tetap saja Nara menyambut uluran tangan Erika.

"Kinara, istrinya Pak Rangga. Kamu tau kan saya istrinya bos kamu?"

"Iya Bu, saya tau kan ada foto ibu dimeja kerja Pak Rangga." jawab Erika asal karena dia tidak pernah pergi ke kantor Rangga, jawaban Erika hanya berdasarkan pengalamannya menjadi asisten Pak Adam, dimana Erika melihat foto istri Pak Adam yang di pajang di meja kerja Pak Adam.

"Oh..." Nara hanya membulatkan mulutnya.

"Kamu asistennya, tapi kok malah bos kamu yang ngantri makanan?" tanya Nara dengan tatapan mengintimidasi.

Jujur, Nara tidak menyukai Erika karena saat ini Erika berpakaian sangat minim, dengan memakai dres yang sangat ketat dan sangat pendek. Baru ini Nara melihat karyawan Rangga yang berpakaian seperti itu.

"Mmm..."

"Tadi dia lagi telponan sama customer Sayang, makanya aku yang ngantri." malah Rangga yang menjawab.

Rangga melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Udah mau jam setengah dua Sayang, yuk aku anter kamu ke mobil kamu." ucap Rangga sambil berdiri dari duduknya.

"Ri, ini nomor antriannya, denger yah." ucap Rangga sambil memberikan struk pembayaran yang juga sekaligus nomor antrian.

Rangga pun melipat kembali rekening koran yang masih ada dimeja lalu memberikannya pada Nara. Nara pun memasukkan rekening koran itu di tas-nya lalu berdiri dari duduknya.

"Saya duluan yah. Oh iya satu lagi, lain kali kalau pergi ke kantor jangan pake pakaian kayak gitu yah. Kamu kan disana jualan mobil, bukan jual diri." ucap Nara.

Blush... Wajah Erika merah seketika mendengar teguran Nara. Ingin sekali rasanya Erika mencakar-cakar wajah Nara.

Setelah mengatakan itu Nara pun menggandeng Rangga dan mereka pun berjalan menuju parkiran tempat mobil Nara terparkir.

Dasar perempuan mandul! Udah mandul sok berkuasa lagi! Lihat aja, akan aku buat Rangga bertekuk lutut sama aku dan ninggalin perempuan mandul kayak kamu!

Gumam Erika dalam hati sambil terus menatap kepergian Nara dan Rangga penuh kebencian.

Sesampainya di mobil Nara, Nara pun langsung melayangkan protesnya pada Rangga.

"Sejak kapan perempuan itu kerja sama kamu Mas?" tanya Nara.

"Baru dua bulan kalau gak salah ingat." jawab Rangga sedikit gugup.

"Terus selama dia kerja sama kamu, pakaian dia seperti itu terus? Dan kamu gak tegur dia?" tanya Nara.

"Aku gak perhatiin Sayang. Lagian pakaiannya masih normal kok menurut aku." jawab Rangga.

"Itu menurut kamu, tapi gak menurut aku! Mana ada karyawan kamu yang pakai pakaian seperti itu! Bukannya karyawan kamu setiap hari Senin pakai seragam? Kenapa dia enggak?" Nara masih saja terus nyerocos.

"Aku kan udah bilang, dia masih baru, jadi seragam-nya belum jadi." jawab Rangga.

"Pokoknya kamu harus tegur karyawan kamu yang pake pakaian seperti itu! Apa sih maksudnya dia itu pakai pakaian seperti itu? Mau rayu bos-nya!" dumel Nara.

"Kamu gak akan tergoda kan Mas sama perempuan yang kayak gitu?" tanya Nara dengan tatapan mengintimidasi.

"Ya gak lah, Sayang. Udah akh gak usah di bahas lagi, nanti aku tegur dia dan aku buat peraturan di kantor kalau karyawan perempuan gak boleh pake rok mini atau dress ketat. Udah yah, gak usah ngomel lagi." jawab Rangga.

Nara hanya menghela nafas panjang.

"Oh... iya soal transferan itu, kita lanjut nanti dirumah." ucap Nara.

"Hemh..." balas Rangga sambil menganggukkan kepala-nya.

"Ya udah aku pergi yah." pamit Nara.

Cup. Rangga mengecup bibir Nara singkat.

"Hati-hati yah." balas Rangga.

"Kamu juga hati-hati dan langsung pulang ke kantor, jangan belok-belok lagi! Awas aja kalau aku periksa GPS kamu belok ke hotel sama perempuan itu!" ucap Nara memberi peringatan tegas.

"Iya Sayang, iya." balas Rangga.

Rangga pun menutup pintu mobil Nara. Setelah pintu mobil tertutup, Nara memakai sabuk pengamannya lalu menyalakan mesin mobil-nya lalu membuka kaca mobil-nya untuk berdadah dadah dengan Rangga.

💋💋💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

nara nara kamu tuh di bodohi sama rangga

2023-10-01

1

Alice Shan

Alice Shan

kalo udh kyk gini makhluk yg komen pedes ke Nara pada menghilang sekarang 😂

2023-09-15

0

Anih Suryani

Anih Suryani

atheur seharus y s rangga jgn di samperin dulu sma s nara iinih athier goblog

2023-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 DLHS 1
2 DLHS 2
3 DLHS 3
4 DLHS 4
5 DLHS 5
6 DLHS 6
7 DLHS 7
8 DLHS 8
9 DLHS 9
10 DLHS 10
11 DLHS 11
12 DLHS 12
13 DLHS 13
14 DLHS 14
15 DLHS 15
16 DLHS 16
17 DLHS 17
18 DLHS 18
19 DLHS 19
20 DLHS 20
21 DLHS 21
22 DLHS 22
23 DLHS 23
24 DLHS 24
25 DLHS 25
26 DLHS 26
27 DLHS 27
28 DLHS 28
29 DLHS 29
30 DLHS 30
31 DLHS 31
32 DLHS 32
33 DLHS 33
34 DLHS 34
35 DLHS 35
36 DLHS 36
37 DLHS 37
38 DLHS 38
39 DLHS 39
40 DLHS 40
41 DLHS 41
42 DLHS 42
43 DLHS 43
44 DLHS 44
45 DLHS 45
46 DLHS 46
47 DLHS 47
48 DLHS 48
49 DLHS 49
50 DLHS 50
51 DLHS 51
52 DLHS 52
53 DLHS 53
54 DLHS 54
55 DLHS 55
56 DLHS 56
57 DLHS 57
58 DLHS 58
59 DLHS 59
60 DLHS 60
61 DLHS 61
62 DLHS 62
63 DLHS 63
64 DLHS 64
65 DLHS 65
66 DLHS 66
67 DLHS 67
68 DLHS 68
69 DLHS 69
70 DLHS 70
71 DLHS 71
72 DLHS 72
73 DLHS 73
74 DLHS 74
75 DLHS 75
76 DLHS 76
77 DLHS 77
78 DLHS 78
79 DLHS 79
80 DLHS 80
81 DLHS 81
82 DLHS 82
83 DLHS 83
84 DLHS 84
85 DLHS 85
86 DLHS 86
87 DLHS 87
88 DLHS 88
89 DLHS 89
90 DLHS 90
91 DLHS 91
92 DLHS 92
93 DLHS 93
94 DLHS 94
95 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97 Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
DLHS 1
2
DLHS 2
3
DLHS 3
4
DLHS 4
5
DLHS 5
6
DLHS 6
7
DLHS 7
8
DLHS 8
9
DLHS 9
10
DLHS 10
11
DLHS 11
12
DLHS 12
13
DLHS 13
14
DLHS 14
15
DLHS 15
16
DLHS 16
17
DLHS 17
18
DLHS 18
19
DLHS 19
20
DLHS 20
21
DLHS 21
22
DLHS 22
23
DLHS 23
24
DLHS 24
25
DLHS 25
26
DLHS 26
27
DLHS 27
28
DLHS 28
29
DLHS 29
30
DLHS 30
31
DLHS 31
32
DLHS 32
33
DLHS 33
34
DLHS 34
35
DLHS 35
36
DLHS 36
37
DLHS 37
38
DLHS 38
39
DLHS 39
40
DLHS 40
41
DLHS 41
42
DLHS 42
43
DLHS 43
44
DLHS 44
45
DLHS 45
46
DLHS 46
47
DLHS 47
48
DLHS 48
49
DLHS 49
50
DLHS 50
51
DLHS 51
52
DLHS 52
53
DLHS 53
54
DLHS 54
55
DLHS 55
56
DLHS 56
57
DLHS 57
58
DLHS 58
59
DLHS 59
60
DLHS 60
61
DLHS 61
62
DLHS 62
63
DLHS 63
64
DLHS 64
65
DLHS 65
66
DLHS 66
67
DLHS 67
68
DLHS 68
69
DLHS 69
70
DLHS 70
71
DLHS 71
72
DLHS 72
73
DLHS 73
74
DLHS 74
75
DLHS 75
76
DLHS 76
77
DLHS 77
78
DLHS 78
79
DLHS 79
80
DLHS 80
81
DLHS 81
82
DLHS 82
83
DLHS 83
84
DLHS 84
85
DLHS 85
86
DLHS 86
87
DLHS 87
88
DLHS 88
89
DLHS 89
90
DLHS 90
91
DLHS 91
92
DLHS 92
93
DLHS 93
94
DLHS 94
95
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97
Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!