DLHS 9

Kini Nara dan Rangga sudah berada di kamar lama Rangga.

"Kamu kok tadi ngomong gitu sih Mas sama Tante Erna?" tegur Nara.

"Biar mereka gak ada yang nyinyirin kamu lagi. Aku gak mau kamu makan ati setiap kumpul keluarga." jawab Rangga.

"Ya gak harus ngomong gitu juga, Mas. Itu udah kasar banget." balas Nara.

"Siapa pun yang udah berani nyenggol istri aku, aku gak peduli mau itu Tante aku, Om aku, bos aku atau pejabat sekalipun, pasti aku lawan. Selama ini aku diem mereka nyindir-nyindir kamu, tapi kali ini aku gak bisa tinggal diam, aku harus angkat bicara buat bungkam mulut mereka!" jawab Rangga.

"Ya udah, kamu disini aja, gak usah keluar dari kamar ini. Kalaupun mau keluar dari kamar, hubungin aku biar dateng dan kita keluar bareng." ucap Rangga.

Nara menganggukkan kepala-nya. Mau tak mau untuk meminimalisir perdebatan keluarga, Nara pun hanya bisa berdiam diri di kamar lama Rangga.

Rangga pun keluar dari kamar lama-nya dan hendak bergabung dengan para Om ketimbang harus kembali bergabung dengan para Tante.

Baru saja Rangga sampai di lantai bawah dan hendak berbelok keruang tamu, ia berpapasan dengan Mama Rena.

"Nara mana? Dia gak pa-pa kan?" tanya Mama Rena.

"Ada di kamar. Rangga suruh tetap di kamar dan gak usah turun sampe acara selesai." jawab Rangga.

"Kalau dilihat dari luar sih gak pa-pa tapi gak tau di dalam-nya gimana. Rangga yakin Nara nge-batin gara-gara omongan Tante Erna." kata Rangga lagi.

Mama Rena pun celingak-celinguk melihat ke kanan dan kiri lalu membawa Rangga masuk kedalam kamar-nya karena Mama Rena ingin membicarakan hal yang hanya Mama Rena dan Rangga yang tahu.

"Oh... iya, soal semalam gimana? Nara ada curiga sama kamu?" tanya Mama Rena begitu mereka berada di dalam kamar.

Rangga menggelengkan kepala-nya.

"Gak ada Ma." jawab Rangga.

"Kamu jangan lupa dengan kesepakatan awal kita yah Rangga, kamu gak boleh sering-sering kerumah perempuan itu! Dan kalau kamu mau kesana, hubungi Mama biar Mama temanin! Jangan sampai dia ngerayu-rayu kamu dan kamu-"

"Tenang Ma, Rangga gak akan melakukan kesalahan itu lagi. Waktu itu kan Rangga mabuk, makanya Rangga melakukan kesalahan." potong Rangga.

"Gak, Mama gak akan bisa tenang sampai hasil test DNA keluar. Selagi anak itu masih di dalam perut perempuan itu, Mama yakin pasti perempuan itu punya 1001 cara untuk buat kamu jadi miliknya!" jawab Mama Rena.

"Pokoknya kamu harus tetap waspada dan ingat selain Nara, Mama gak akan pernah merestui perempuan manapun untuk jadi istri kamu! Apalagi perempuan itu!" kata Mama Rena lagi.

Sebagai seorang Ibu, feeling Mama Rena mengatakan kalau Erika punya rencana untuk untuk menguasai Rangga dan melupakan perjanjian awal mereka.

💋💋💋

Pukul 18.00

Acara kumpul keluarga pun selesai. Para Tante, Om dan sepupu pun sudah berpulangan. Sekarang tinggal Mama Rena, Rafka, Rangga dan Nara serta dua orang asisten rumah tangga dirumah itu.

Setelah semua pulang, Rangga, Nara, Mama Rena dan Rafka pun berkumpul di ruang tengah.

"Mama minta maaf yah Nara soal ucapan kakak Mama tadi." ucap Mama Rena.

"Gak pa-pa kok Ma." balas Nara.

"Jangan diambil hati yah, nanti kamu stres lagi." kata Mama Rena lagi.

"Iya Ma." jawab Nara.

Tiba-tiba saja ponsel Rangga berdering.

Sontak Mama Rena dan Nara yang duduk di sofa panjang langsung menoleh kearah Rangga yang duduk bersama Rafka di sofa panjang di hadapan mereka.

Dengan santai-nya Rangga mengeluarkan ponsel-nya dari saku celana-nya. Wajah-nya berubah pucat begitu melihat nomor tidak dikenal yang sekarang melakukan panggilan telepon padanya. Nomor yang Rangga tau kalau itu adalah nomor Erika.

Rangga pun berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju halaman belakang untuk menjawab telepon Erika.

Nara mengernyitkan keningnya saat melihat suaminya pergi menjauh hanya untuk menjawab telepon, hal yang tak pernah Rangga lakukan sebelum-sebelumnya. Sekalipun itu urusan bisnis, Rangga selalu menjawab telepon tanpa perlu menjauh.

Begitu pun dengan Mama Rena, melihat wajah pucat Rangga, Mama Rena sudah bisa menebak siapa yang menghubungi Rangga.

Meski sekarang Nara merasa aneh dengan Rangga dan sangat penasaran siapa yang menghubungi Rangga sampai-sampai Rangga harus menjauh untuk menjawab telepon itu, tapi tidak ada niatan Nara untuk menyusul Rangga ke halaman belakang, Nara lebih memilih menunggu suami-nya kembali ke ruang tengah baru menanyakannya.

Tapi tidak dengan Mama Rena, ia jadi gondok sendiri karena perempuan itu berani menghubungi Rangga di ponsel utama Rangga.

"Mama suruh Mbak bikinin salad buah dulu yah buat kamu." ucap Mama Rena mencari alasan untuk meninggalkan Nara dan menyusul Rangga.

"Rafka, kamu mau gak salad buah?" tanya Mama Rena.

"Boleh deh Ma." jawab Rafka.

Mama Rena pun beranjak dari ruang tengah. Sebelum ke halaman belakang, Mama Rena pergi kedapur terlebih dahulu untuk meminta asisten rumah tangga-nya membuatkan salad buah, setelah itu barulah menghampiri Rangga.

💋💋💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

semoga nara segera tau semuanya

2023-08-18

1

mei

mei

tp yg u lakuin sendiri lbh dari "nyenggol" dan itu lbh sakit dari apapun

2023-08-07

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Iya mam hati² sma erika

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 DLHS 1
2 DLHS 2
3 DLHS 3
4 DLHS 4
5 DLHS 5
6 DLHS 6
7 DLHS 7
8 DLHS 8
9 DLHS 9
10 DLHS 10
11 DLHS 11
12 DLHS 12
13 DLHS 13
14 DLHS 14
15 DLHS 15
16 DLHS 16
17 DLHS 17
18 DLHS 18
19 DLHS 19
20 DLHS 20
21 DLHS 21
22 DLHS 22
23 DLHS 23
24 DLHS 24
25 DLHS 25
26 DLHS 26
27 DLHS 27
28 DLHS 28
29 DLHS 29
30 DLHS 30
31 DLHS 31
32 DLHS 32
33 DLHS 33
34 DLHS 34
35 DLHS 35
36 DLHS 36
37 DLHS 37
38 DLHS 38
39 DLHS 39
40 DLHS 40
41 DLHS 41
42 DLHS 42
43 DLHS 43
44 DLHS 44
45 DLHS 45
46 DLHS 46
47 DLHS 47
48 DLHS 48
49 DLHS 49
50 DLHS 50
51 DLHS 51
52 DLHS 52
53 DLHS 53
54 DLHS 54
55 DLHS 55
56 DLHS 56
57 DLHS 57
58 DLHS 58
59 DLHS 59
60 DLHS 60
61 DLHS 61
62 DLHS 62
63 DLHS 63
64 DLHS 64
65 DLHS 65
66 DLHS 66
67 DLHS 67
68 DLHS 68
69 DLHS 69
70 DLHS 70
71 DLHS 71
72 DLHS 72
73 DLHS 73
74 DLHS 74
75 DLHS 75
76 DLHS 76
77 DLHS 77
78 DLHS 78
79 DLHS 79
80 DLHS 80
81 DLHS 81
82 DLHS 82
83 DLHS 83
84 DLHS 84
85 DLHS 85
86 DLHS 86
87 DLHS 87
88 DLHS 88
89 DLHS 89
90 DLHS 90
91 DLHS 91
92 DLHS 92
93 DLHS 93
94 DLHS 94
95 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97 Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
DLHS 1
2
DLHS 2
3
DLHS 3
4
DLHS 4
5
DLHS 5
6
DLHS 6
7
DLHS 7
8
DLHS 8
9
DLHS 9
10
DLHS 10
11
DLHS 11
12
DLHS 12
13
DLHS 13
14
DLHS 14
15
DLHS 15
16
DLHS 16
17
DLHS 17
18
DLHS 18
19
DLHS 19
20
DLHS 20
21
DLHS 21
22
DLHS 22
23
DLHS 23
24
DLHS 24
25
DLHS 25
26
DLHS 26
27
DLHS 27
28
DLHS 28
29
DLHS 29
30
DLHS 30
31
DLHS 31
32
DLHS 32
33
DLHS 33
34
DLHS 34
35
DLHS 35
36
DLHS 36
37
DLHS 37
38
DLHS 38
39
DLHS 39
40
DLHS 40
41
DLHS 41
42
DLHS 42
43
DLHS 43
44
DLHS 44
45
DLHS 45
46
DLHS 46
47
DLHS 47
48
DLHS 48
49
DLHS 49
50
DLHS 50
51
DLHS 51
52
DLHS 52
53
DLHS 53
54
DLHS 54
55
DLHS 55
56
DLHS 56
57
DLHS 57
58
DLHS 58
59
DLHS 59
60
DLHS 60
61
DLHS 61
62
DLHS 62
63
DLHS 63
64
DLHS 64
65
DLHS 65
66
DLHS 66
67
DLHS 67
68
DLHS 68
69
DLHS 69
70
DLHS 70
71
DLHS 71
72
DLHS 72
73
DLHS 73
74
DLHS 74
75
DLHS 75
76
DLHS 76
77
DLHS 77
78
DLHS 78
79
DLHS 79
80
DLHS 80
81
DLHS 81
82
DLHS 82
83
DLHS 83
84
DLHS 84
85
DLHS 85
86
DLHS 86
87
DLHS 87
88
DLHS 88
89
DLHS 89
90
DLHS 90
91
DLHS 91
92
DLHS 92
93
DLHS 93
94
DLHS 94
95
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97
Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!