Setelah sampai jalan besar, mobil Nara dan Rangga pun berpencar, Nara kearah kanan sedangkan Rangga kearah kiri.
Di pertengahan jalan, Nara menepikan mobil-nya lalu mengeluarkan kertas bukti pembayaran klinik yang tadi ia temukan lalu mengetik alamat di GPS. Sebelum ke kantor, Nara hendak mendatangi klinik itu lebih dulu, setelah titik dan jalur menuju klinik itu muncul di layar ponsel-nya barulah Nara melajukan mobil-nya lagi.
💋💋💋
Klinik Kasih Ibunda.
Kini Nara sudah sampai di klinik yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Dan di papan klinik tertera keterangan kalau klinik itu adalah klinik bersalin yang menerima, pemasangan KB, pemeriksaan USG, pemeriksaan kandungan dan persalinan normal.
Deg deg deg deg.
Jantung Nara berdegup kencang melihat keterangan di papan nama klinik itu.
Nafasnya sedikit tercekat mengetahui kalau itu adalah klinik bersalin.
"Untuk apa Mas Rangga ke klinik ini?" gumam Nara.
Nara pun turun dari dalam mobil lalu berjalan memasuki klinik itu.
"Selamat pagi Bu, ada yang bisa di bantu? Mau periksa kandungan atau pasang KB?" tanya bidan yang berjaga di meja informasi sekaligus meja pendaftaran.
"Gak kedua-dua'nya Bu bidan, saya kesini cuma mau tanya, tadi malam ada pasien yang bernama Erika Diana gak disini yah? Soalnya kemaren saya dengar teman saya itu masuk klinik tapi saya gak tau klinik yang mana, dia cuma bilang klinik yang didaerah ini aja dan saya lihat didaerah ini cuma ini kliniknya."
"Oh... Sebentar yah Bu kami cek dulu." jawab bidan yang berjaga itu.
Bidan itu pun membuka laptop-nya.
"Tadi siapa namanya, Bu?" tanya bidan itu.
"Erika Diana, Bu." jawab Nara.
Nara saling menautkan kesepuluh jari-jarinya agar tidak kelihatan oleh bidan kalau sekarang tangannya sedang gemetaran, bahkan sangking gemetarannya tangan Nara sampai keringat dingin.
Nara terus berdoa dalam hati agar pikiran negatif tentang Rangga itu salah.
"Iya Bu, ada. Tapi pasiennya langsung pulang." jawab Bu bidan.
"Mmmm... Kalau boleh tau pulang sama siapa yah Bu? Dan siapa yang melunasi pembayarannya?" tanya Nara.
"Wah kalau pulang dengan siapa saya juga kurang tau, Bu karena saya baru masuk pagi ini." jawab bidan itu.
"Kalau pembayarannya, Bu? Bisa tolong di cek atas nama siapa?" tanya Nara.
Bidan itu pun membuka-buka lagi file-nya.
"Atas nama Pak Rangga Wiratmaja, Bu." ucap bidan itu.
Kaki Nara lemas seketika, sangking lemasnya tubuh Nara sampai terhuyung kebelakang. Untung saja tangan Nara dengan sigap memegang meja, jadi tubuh-nya tidak sampai jatuh kebelakang.
"Apa status Pak Rangga itu tertera di keterangan, Bu?" tanya Nara.
"Tidak ada Bu. Disini hanya tertera Pak Rangga sebagai wali." jawab bidan itu.
Nara menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghela nafasnya kasar, ia berusaha menenangkan hati dan pikirannya. Ia harus tetap tenang agar bisa berpikir langkah informasi apalagi yang harus ia dapatkan dari klinik itu.
Tak lama otak Nara teringat, biasanya dalam data pasien ada alamat tempat tinggal dan nomor ponsel. Walau Nara tahu kecil kemungkinan bidan itu mau memberikan data itu, tapi tidak ada salah-nya mencoba.
"Kalau alamat Erika dan nomor ponsel-nya, apa bisa saya tahu, Bu?" tanya Nara.
"Maaf Bu, saya tidak bisa memberitahu karena itu privasi. Lagian tadi kan Ibu bilang Ibu temannya, masa Ibu gak tahu alamat tempat tinggal teman Ibu." jawab si bidan.
"Dia sering pindah-pindah Bu, terakhir dia tinggal di daerah Tanggerang, makanya saya kaget waktu dia bilang masuk klinik daerah sini. Saya coba hubungi dia juga gak bisa lagi." jawab Nara.
"Oh... begitu, tapi maaf Bu, saya tetap tidak bisa memberitahu." jawab bidan itu.
"Ya sudah tidak pa-pa Bu, kalau begitu saya permisi dulu." pamit Nara.
Nara pun keluar dari klinik itu lalu masuk kedalam mobil-nya.
"Berarti urusan urgent yang Mas Rangga maksud adalah ini! Dia pergi ke klinik ini untuk menemui perempuan bernama Erika." lirih Nara sambil mencengkram setir mobil-nya.
"Aku harus cetak rekening koran rekening Mas Rangga sekarang, kalau dia selingkuh pasti ada transaksi yang aneh." lirih Nara lagi.
Nara pun menyalakan mesin mobil-nya lalu pergi dari depan klinik itu.
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Elisabet Sembiring
nyesek banget baca nih cerita.tapi tetap baca.
semangat berkarya thor
2023-09-24
1
my name
serapi rapinya menyimpan bangkai pasti baunya tetcium juga
2023-08-28
1
zahra ou
kalo aq thor entar ktahuan trz dtinggal akhirnya biar si cow nyesel dbuat aj istri hamil dpelarian. dan ank erika bkn ank nya. biar kapok. semua sekongkol. dia jg mnikmati wlau pda awl nya gk selingkuh. mulai mmbanding2 kan istri sah sma yg bru
2023-08-17
2