DLHS 4

Pukul 01.00

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, tapi Rangga sudah tidur sangat nyenyak di sebelah Nara, sedangkan Nara, dia masih uring-uringan karena hasratnya yang belum tersalurkan.

Nara pun menghadap kearah Rangga. Ia menatap wajah suami-nya yang sedang tertidur pulas lalu memeluk suami-nya.

"Mas.. Mas Rangga, aku gak bisa tidur Mas." ucap Nara sambil mendusel-dusel hidungnya di ceruk leher Rangga.

"Eugh.." Rangga hanya melenguh pelan sambil memalingkan wajah-nya kesebelah kanan.

"Mas.. ayo dong Mas, aku lagi pengen banget loh Mas. Kalau kamu yang minta aja, aku gak pernah nolak, aku selalu layanin kamu sekalipun aku lagi capek dan ngantuk sampe kamu puas. Masa giliran aku yang lagi kepengen banget kamu gak mau puasin aku sih Mas, ayo dong Mas." rayu Nara lagi sambil mengesek-gesekkan dada-nya di lengan Rangga.

Tapi sayangnya Rangga sama sekali tidak merespon, ia masih saja pulas dalam tidurnya.

Karena suami-nya yang tak kunjung bangun, Nara pun langsung berinisiatif untuk memulai permainan karena ia sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya yang sudah di ubun-ubun dan minta segera untuk di ledakkan.

Nara pun menciumi leher Rangga sambil membuka kaos Rangga sebatas dada, lalu menciumi dada Rangga dan memilin biji pepaya jantan yang tumbuh di dada bidang Rangga dengan lidah-nya secara bergantian.

Puas bermain dengan biji pepaya jantan, Nara kembali menurunkan ciumannya ke perut Rangga yang terbilang cukup sixpack.

"Eugh.." Lagi dan lagi Rangga hanya melenguh tapi tidak bangun.

Sambil Nara menciumi perut Rangga, tangan Nara perlahan turut menurunkan celana dan pakaian dalam Rangga hingga si burung walet keluar dari dalam sangkar kain-nya.

Nara pun memijat-mijat lembut si walet kesayangannya itu yang selalu membuat dirinya mengerang berkali-kali, yah.. walaupun sudah beberapa hari ini si wallet itu tidak lagi mengobrak-abrik sangkar dagingnya.

Dan setelah hampir tiga menit memijat-mijat lembut si walet, si walet itu pun bangun. Bahkan bukan hanya si walet yang bangun, si pemilik love bird pun juga ikutan bangun.

"Astaga Nara, kamu ngapain?" pekik Rangga sambil melepaskan jari jemari lentik Nara dari si walet.

"Aku gak tahan lagi Mas, aku gak bisa tidur sangking pengennya." jawab Nara.

"Tapi Ra-"

"Ssst! Kamu tinggal nikmatin aja, biar aku yang kerja keras malam ini. Pokoknya kamu tinggal terima enak aja." Potong Nara. Dan tanpa mendengar jawaban Rangga, Nara pun langsung memasukkan si walet ke dalam sangkar dagingnya.

"Ssh.. ah.." desah Rangga. Tak bisa Rangga pungkiri kalau ia merasakan kenikmatan saat Nara memainkan si walet di dalam sangkar dagingnya.

Rangga pun meletakkan kedua tangannya di belakang kepala-nya dan mencoba menikmati apa yang sedang Nara lakukan pada si walet. Rangga berusaha keras membuang jauh-jauh pikiran yang sedang berseliweran dalam otaknya.

Merasakan si walet mini sudah bertransformasi menjadi si walet raksasa, barulah Nara mengeluarkan walet raksasa itu dari sangkar dagingnya lalu cepat-cepat membuka segitiga berenda penutup sangkar dagingnya kemudian mengarahkan si walet raksasa menuju sangkar dagingnya.

"Aaargh.." erang keduanya saat si walet raksasa berhasil masuk ke dalam sangkar daging Rangga.

Nara pun mulai meliuk-liukkan pinggul-nya untuk menambah sensasi nikmat yang sangat ia rindukan. De.sahan-des.ahan manja dan erangan-erangan nikmat pun keluar dari mulut Nara seirama dengan liukkan pinggul-nya.

Namun, belum juga satu menit tiba-tiba sensasi nikmat itu hilang begitu saja, karena lama kelamaan si walet raksasa kembali menciut dan berubah menjadi walet mini.

"Mas, ayo dong Mas, aku belum sampe puncak." protes Nara masih sambil meliuk-liukkan pinggul-nya diatas Rangga.

"Maaf Sayang, maaf, aku gak bisa." jawab Rangga sambil mengangkat bokong Nara dan mengeluarkan si walet dari sangkar dagingnya.

Setelah si walet keluar dari dalam sangkar daging, cepat-cepat Rangga memasukkan lagi si walet ke dalam jeruji kain.

Nara yang sudah duduk di atas ranjang pun menghela nafasnya kesal.

"Kamu kenapa sih Mas! Gak biasanya loh kayak gini! Biasanya sehari kamu kasih makan si walet sampe tiga-empat kali, tapi sekarang udah satu minggu gak ngasih makan si walet. Memangnya si walet gak kelaparan apa, Mas!" dumel Nara.

"Ayo dong Mas Rangga, kan dokter nyaranin si walet puasa cuma lima hari. Sekarang kualitas air liur si walet lagi bagus-bagusnya, manatau aja kali ini jadi Mas. Ayo dong Mas, gimana kita mau punya anak kalau kamu malas-malasan gini." kata Nara lagi sambil merengek.

"Bukannya gak kelaparan Nara sayang, tapi kayaknya si walet lagi pengen hibernasi dulu malam ini karena dia tahu aku lagi capek banget. Besok aja yah kita kasih makan si walet." jawab Rangga bernegosiasi.

"Terus aku gimana, Mas? Aku lagi pengen banget ini." tanya Nara.

"Kamu keluarin aja sendiri dulu yah." jawab Rangga sambil menarik selimut lalu membalikkan tubuh-nya untuk membelakangi Nara.

💋💋💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Gitu ya Angga,gak mikirin perasaan istri jd stres nantinya..huhuhu

2023-09-14

0

Miss Typo

Miss Typo

Semoga Nara cepet tau minta cerai, setelah cerai berharap juga tuh bayi dlm kandungan Erika bkn darah daging Rangga
kapok sisan sebel bgt

2023-09-13

2

Rini Dean

Rini Dean

dih jahat Rangga...

2023-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 DLHS 1
2 DLHS 2
3 DLHS 3
4 DLHS 4
5 DLHS 5
6 DLHS 6
7 DLHS 7
8 DLHS 8
9 DLHS 9
10 DLHS 10
11 DLHS 11
12 DLHS 12
13 DLHS 13
14 DLHS 14
15 DLHS 15
16 DLHS 16
17 DLHS 17
18 DLHS 18
19 DLHS 19
20 DLHS 20
21 DLHS 21
22 DLHS 22
23 DLHS 23
24 DLHS 24
25 DLHS 25
26 DLHS 26
27 DLHS 27
28 DLHS 28
29 DLHS 29
30 DLHS 30
31 DLHS 31
32 DLHS 32
33 DLHS 33
34 DLHS 34
35 DLHS 35
36 DLHS 36
37 DLHS 37
38 DLHS 38
39 DLHS 39
40 DLHS 40
41 DLHS 41
42 DLHS 42
43 DLHS 43
44 DLHS 44
45 DLHS 45
46 DLHS 46
47 DLHS 47
48 DLHS 48
49 DLHS 49
50 DLHS 50
51 DLHS 51
52 DLHS 52
53 DLHS 53
54 DLHS 54
55 DLHS 55
56 DLHS 56
57 DLHS 57
58 DLHS 58
59 DLHS 59
60 DLHS 60
61 DLHS 61
62 DLHS 62
63 DLHS 63
64 DLHS 64
65 DLHS 65
66 DLHS 66
67 DLHS 67
68 DLHS 68
69 DLHS 69
70 DLHS 70
71 DLHS 71
72 DLHS 72
73 DLHS 73
74 DLHS 74
75 DLHS 75
76 DLHS 76
77 DLHS 77
78 DLHS 78
79 DLHS 79
80 DLHS 80
81 DLHS 81
82 DLHS 82
83 DLHS 83
84 DLHS 84
85 DLHS 85
86 DLHS 86
87 DLHS 87
88 DLHS 88
89 DLHS 89
90 DLHS 90
91 DLHS 91
92 DLHS 92
93 DLHS 93
94 DLHS 94
95 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97 Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
DLHS 1
2
DLHS 2
3
DLHS 3
4
DLHS 4
5
DLHS 5
6
DLHS 6
7
DLHS 7
8
DLHS 8
9
DLHS 9
10
DLHS 10
11
DLHS 11
12
DLHS 12
13
DLHS 13
14
DLHS 14
15
DLHS 15
16
DLHS 16
17
DLHS 17
18
DLHS 18
19
DLHS 19
20
DLHS 20
21
DLHS 21
22
DLHS 22
23
DLHS 23
24
DLHS 24
25
DLHS 25
26
DLHS 26
27
DLHS 27
28
DLHS 28
29
DLHS 29
30
DLHS 30
31
DLHS 31
32
DLHS 32
33
DLHS 33
34
DLHS 34
35
DLHS 35
36
DLHS 36
37
DLHS 37
38
DLHS 38
39
DLHS 39
40
DLHS 40
41
DLHS 41
42
DLHS 42
43
DLHS 43
44
DLHS 44
45
DLHS 45
46
DLHS 46
47
DLHS 47
48
DLHS 48
49
DLHS 49
50
DLHS 50
51
DLHS 51
52
DLHS 52
53
DLHS 53
54
DLHS 54
55
DLHS 55
56
DLHS 56
57
DLHS 57
58
DLHS 58
59
DLHS 59
60
DLHS 60
61
DLHS 61
62
DLHS 62
63
DLHS 63
64
DLHS 64
65
DLHS 65
66
DLHS 66
67
DLHS 67
68
DLHS 68
69
DLHS 69
70
DLHS 70
71
DLHS 71
72
DLHS 72
73
DLHS 73
74
DLHS 74
75
DLHS 75
76
DLHS 76
77
DLHS 77
78
DLHS 78
79
DLHS 79
80
DLHS 80
81
DLHS 81
82
DLHS 82
83
DLHS 83
84
DLHS 84
85
DLHS 85
86
DLHS 86
87
DLHS 87
88
DLHS 88
89
DLHS 89
90
DLHS 90
91
DLHS 91
92
DLHS 92
93
DLHS 93
94
DLHS 94
95
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97
Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!