"Kamu kenapa Nara?" tanya Rangga sambil berjalan dengan langkah panjang menghampiri Nara yang ada di ranjang dengan posisi membelakangi pintu.
Nara yang mendengar suara Rangga pun langsung membalikkan badannya untuk menghadap Rangga. Nara pun mengubah posisi-nya menjadi duduk lalu melepas earphone bluetooth yang menempel di telinganya.
Sesampainya di dekat Nara, Rangga pun duduk disebelah Nara.
"Kamu kenapa Sayang?" tanya Rangga sambil menyeka air mata yang membasahi wajah Nara.
"Aku sedih Mas, drakor ini nyesek banget." jawab Nara sambil menunjukkan drama Korea yang sedang ia tonton dari ponsel-nya.
Rangga menghela nafasnya lega. Rangga sempat berpikir kalau Nara menangis karena kepikiran omongan Tante Erna tadi.
"Aku pikir apaan Sayang. Kamu bikin aku kaget aja tau gak!" balas Rangga.
"Tapi ini film tuh sedih banget Mas. Kehidupannya hampir sama sama kehidupan aku." balas Nara.
"Perempuan ini udah lima tahun nikah sama suami-nya tapi belum di karuniai anak. Saat perempuannya lagi berjuang untuk mendapatkan anak, tiba-tiba ada perempuan lain bawa anak bayi dan bilang kalau itu anak dari suami si perempuan utama ini." kata Nara lagi.
Rangga tersenyum kecut.
"Sama dengan kehidupan kamu dimana-nya Sayang?" tanya Rangga dengan suara gemetar.
"Ya sama lah, sama-sama lagi berjuang untuk punya anak. Tadi ada adegan si perempuan di suntik-suntik untuk program bayi tabung. Walau aku belum pernah ngerasain program bayi tabung, tapi aku bisa ngerasain rasanya sakit di suntik setiap hari, itu rasanya sakit banget, Mas. Udah malah perempuan utama itu anak yatim piatu, sama kayak aku, gak ada tempat lain untuk bersandar selain sama si suami-nya, eh... gak tau-nya suami'nya malah selingkuhin dia. Itu rasanya sakit banget, Mas." jawab Nara.
Rangga terdiam. Ia sama sekali tidak bisa berkata-kata.
"Mas..."
"Hemh..."
"Kamu gak selingkuhin aku kan?" tanya Nara.
Rangga tersenyum ketir.
"Kok kamu nanya gitu Sayang?" tanya Juna.
"Ya aku takut aja Mas, nasib si perempuan utama di drakor itu sama kayak nasib aku." jawab Nara.
"Ya gak lah Sayang, kamu kan tahu aku Sayang banget sama kamu." balas Rangga.
"Tapi Mas, kalau seandainya suatu saat nanti kamu bosen sama pernikahan kita karena aku belum bisa kasih kamu keturunan, aku minta sama kamu, tolong kamu gak usah main di belakang aku. Aku gak mau kamu berbuat dosa, Mas. Kamu bisa bilang sama aku, aku ikhlas mengakhiri pernikahan kita kalau memang kamu ingin mengganti posisi aku dengan perempuan yang bisa memberikan kamu keturunan." ucap Nara.
"Hush!!! Kamu ngomong apa sih Nara! Udah ah, jangan ngomong gitu lagi! Itu kan cuma drama, jadi kamu gak usah baper gara-gara drakor itu!" balas Rangga.
"Denger yah, sampai kapan pun, hanya kamu istri aku, aku gak akan pernah gantiin posisi kamu dengan perempuan lain. Sekalipun kita gak di karuniai keturunan, itu gak jadi masalah buat aku, yang aku butuhkan cuma kamu disamping aku." kata Rangga lagi.
"Kan seandainya, Mas. Kehidupan di depan kan gak ada yang tau. Sekarang kamu bilang A tapi gak tau kan siapa tau besok kamu berubah pikiran jadi B." balas Nara.
"Udah... Udah... Aku males bahas beginian. Ayo kita pulang." ajak Rangga.
Rangga pun berdiri dari duduknya dan keluar lebih dulu dari Nara dan tak lama disusul Nara dari belakang.
💋💋💋
Keesokan harinya.
Pukul 05.00
Hari ini Nara dan Rangga harus kembali menjalani aktivitas mereka mencari rejeki.
Nara sebagai karyawan di salah satu bank swasta dan Rangga sebagai pengusaha dealer dan bengkel mobil-mobil mewah.
Seperti hari kerja biasanya, Nara selalu bangun pukul lima subuh. Hal yang pertama Nara lakukan setelah bangun adalah mencuci pakaian sambil membuatkan sarapan, ya walaupun sarapan yang Nara buatkan hanya sereal atau oatmeal atau roti dengan selai saja. Nara tidak memakai jasa asisten rumah tangga yang menetap, ia hanya memakai jasa asisten rumah tangga yang datang hanya untuk menggosok pakaian dan membersihkan keseluruhan rumah, itupun tidak setiap hari, melainkan hanya seminggu atau dua Minggu sekali.
Nara mengambil keranjang pakaian kotornya dan Rangga yang ada di kamar mandi kamar-nya lalu membawa pakaian kotor itu ke ruang laundry. Sebelum masuk keruang laundry, Nara menyalakan terlebih dulu mesin pembersih lantai lalu membiarkan mesin yang berbentuk bulat itu bergerak kesana-kemari membersihkan lantai sendiri. Setelah itu Nara pun melanjutkan langkahnya keruang laundry.
Sesampainya di ruang laundry, sebelum memasukkan pakaian kotor kedalam mesin cuci, Nara merogoh dulu kantong celana dan kemeja Rangga, mana tahu ada harta karun di dalamnya.
Saat merogoh saku celana Rangga yang kemaren Rangga pakai, Nara menyentuh selembar kertas dari dalam kantong celana itu. Nara sangat yakin kalau yang ia sentuh itu adalah selembar uang merah.
Ya, walaupun uang bulanan dari Rangga dua digit, tapi tetap saja menemukan uang di dalam kantong suami memiliki kesenangan tersendiri bagi para istri.
Nara pun mengeluarkan kertas yang ia pikir uang dari dalam kantong celana Rangga. Wajah Nara langsung berubah dari senang ke penasaran begitu kertas itu ia keluarkan.
"Kertas apa ini?"
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
Sepandai2x tupai melompat pasti akan jatuh jg ........ 😫😫😫😫😫
2023-08-09
2
ꌦꄲꄲꋊꋊ꒤ꋊꋊꋬ
juna iki sopo
2023-08-08
1
Ibelmizzel
jagankan yg merah 100 ribu yg 20 aja dah senang,otak mak2 dak jauh dari uang.😁😁😁
2023-08-01
4