Rumah Mama Rena.
Sementara di rumah Mama Rena, setelah Mama Rena menerima telpon dari Kinara, Mama Rena pun menghubungi nomor Rangga yang lain, yang tidak diketahui Kinara.
Setelah beberapa kali bunyi nada sambung, Rangga pun menjawab telepon Mama Rena.
"Halo Ma.." jawab Rangga.
"Kamu dimana?" tanya Mama Rena.
"Mmm.. lagi-"
"Sama Erika?" potong Mama Rena.
"Iya Ma, tadi-"
"Kamu gimana sih Ga! Kan udah Mama bilang, jangan sering-sering kamu ke tempat Erika! Ingat kesepakatan kita!" potong Mama Rena lagi.
"Tadi Erika ngidam mau makan sate, Ma. Jadi pulang kerja Rangga ke tempat Erika bawain Erika sate." jawab Rangga.
"Terus kenapa gak langsung pulang kamu, hah! Mama gak mau tau, sekarang kamu pulang dari tempat perempuan itu! Barusan Nara telepon Mama tau gak! Awas aja kamu yah kalau sampai Nara tau masalah ini!" tegas Mama Rena.
"Iya Ma, iya. Rangga pulang sekarang." balas Rangga.
"Oh iya satu lagi, tadi Mama bilang sama Nara kalau ponsel kamu lowbet dan kamu pergi sama Rafka, nemenin Rafka cari oleh-oleh untuk anak-istrinya. Jadi kamu nanti juga bilang gitu yah sama Nara!" ucap Mama Rena lagi.
"Baik, Ma." jawab Rangga.
Mama Rena pun mengakhiri panggilan telepon dengan Rangga lalu meletakkan ponsel-nya kembali diatas nakas.
"Semoga saja Nara gak tahu masalah ini." Lirih Mama Rena.
"Maafkan Mama yah Nara, Mama bukan bermaksud menyembunyikan masalah ini dari kamu, Mama hanya tidak mau kamu terluka dan meminta cerai dari Rangga. Mama sayang banget sama kamu, Mama gak mau kamu pisah dari Rangga. Semoga waktu berjalan dengan cepat, biar masalah ini bisa cepat selesai dan perempuan itu pergi dari hidup Rangga." lirih Mama Rena lagi.
💋💋💋
FLASHBACK ON
Enam Bulan lalu, Rangga pergi ke Medan untuk menghadiri acara peresmian pabrik elektronik milik Pak Adam, salah satu customer setia yang selalu membeli mobil dan menservis mobil-mobil mewah-nya di showroom dan bengkel milik Rangga.
Setelah acara peresmian itu, Rangga membuat kesalahan satu malam bersama dengan sekretaris Pak Adam, Erika.
Dua bulan setelah itu, Erika pun menghubungi Rangga dan mengatakan kalau dirinya tengah hamil anak Rangga dan meminta pertanggung jawaban pada Rangga. Rangga yang panik pun menceritakan kejadian itu pada Mama Rena.
Mama Rena pun menyarankan untuk tes DNA kalau memang mau Rangga bertanggung jawab dan Mama Rena juga mengatakan kalau masalah ini jangan sampai di ketahui Kinara dulu sebelum hasil tes DNA keluar.
Tapi sayangnya Erika menolak melakukan tes DNA sebelum anak itu lahir, karena resiko keguguran sangat tinggi jika melakukan tes DNA saat bayi masih dalam kandungan apalagi kandungan Erika saat itu masih satu bulan.
Erika baru mau melakukan tes DNA kalau anak yang ada dalam kandungannya lahir dan selama anak itu lahir, Erika meminta Rangga membawa-nya ke Jakarta dan kalau Rangga menolak membawa Erika ke Jakarta, Erika mengancam akan memberitahu Kinara tentang kehamilan Erika.
Tak ingin sampai Erika memberitahu Kinara, karena pasti Kinara akan minta cerai, Rangga pun menuruti kemauan Erika. Mama Rena yang awal-nya menentang keputusan Rangga, akhirnya pasrah dengan keputusan Rangga, asalkan Erika tidak mengganggu rumah tangga Rangga dan Kinara selama Erika di Jakarta dan Rangga juga tidak boleh sering-sering menemui Erika apalagi sampai kembali berhubungan intim dengan Erika.
Akhirnya, Rangga pun menyewakan sebuah apartemen sederhana dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi di luar kamar tidur serta dapur yang menyatu dengan ruang makan dan ruang televisi.
Tiga bulan sudah Erika tinggal di Jakarta. Selama tiga bulan, Erika yang mempelajari kondisi rumah tangga Rangga dan Kinara itu pun berhasil menemukan titik lemah rumah tangga Rangga dan Kinara dan mengambil alih hal-hal yang tak pernah Kinara lakukan untuk suami-nya. Diberi perhatian dan di perlakukan layaknya seorang suami, Rangga pun menjadi nyaman dengan Erika dan sikapnya pun pada Kinara mulai berubah.
Apalagi sekarang usia kandungan Erika sudah masuk bulan keempat dan perut Erika makin membuncit dan Rangga juga sudah mendengar bunyi detak jantung janin, membuat Rangga menjadi protektif pada Erika dan rela melakukan apapun untuk Erika.
FLASHBACK OFF
***
Gading Apartemen.
Sementara di Gading Apartemen, tempat tinggal Erika, setelah mendapat telepon dari Mama Rena, Rangga pun cepat-cepat beranjak dari duduknya di sofa ruang televisi dan memakai sepatunya.
Erika menggeram kesal karena niatnya yang ingin membuat Rangga menyetubuhi-nya lagi gagal total. Padahal tadi sebelum Mama Rena menelpon, hampir saja mereka berciuman.
Maklum saja, walau sudah tiga bulan berada di Jakarta dan berhasil membuat Rangga nyaman dengannya, Rangga belum lagi menyetubuhi Erika.
"Mas, besok weekend, Mas Rangga kesini gak?" tanya Erika.
"Gak. Besok aku sama Nara mau kerumah Mama." jawab Rangga.
"Terus kalau anak kita kangen sama Papa-nya gimana?" tanya Erika.
"Rika, aku minta pengertian kamu. Aku gak bisa sering-sering kesini, kalau aku sering-sering kesini, nanti Nara tau masalah ini. Ingat kesepakatan awal kita Rika, kalau kamu gak akan banyak nuntut waktu sama aku." jawab Rangga.
"Iya Mas, iya aku tahu dan aku cukup sadar diri posisi aku." balas Rika sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya udah, aku pulang yah." pamit Rangga.
Erika pun mengantar Rangga sampai di depan pintu. Setelah Rangga keluar, Erika menggeram kesal.
"Aaakh... Nyebelin! Padahal tinggal sedikit lagi tadi, gara-gara telpon tuh orangtua, jadi gagal deh!" geram Erika.
Padahal tadi susah payah Erika membangun suasana yang romantis dan menggairahkan bersama Rangga agar Rangga menyentuh tubuhnya, tapi semua usaha-nya sia-sia dan Erika kembali harus gigit jari.
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Juan Sastra
hah,, rangga rangga , kau membuat bom waktu di pernikahanmu , belum tahu aja kau sakitnya saat melihat pria lain menggandeng tangan istrimu..
2023-10-01
0
Elisabet Sembiring
jangan2 kecebak tuh si rangga
2023-09-17
0
Alice Shan
kasian anaknya jd korban... 😔
2023-09-14
0