DLHS 11

Setelah Rangga pergi, Mama Rena pun masuk ke ruang tengah dengan membawa dua mangkuk kecil salad buah untuk Nara dan Rafka.

"Rangga-nya udah pergi?" tanya Mama Rena setelah memberikan salad buah pada Rafka dan Nara.

"Sudah Ma. Mama tau Mas Rangga pergi?" jawab Nara kemudian balik bertanya.

"Tau, tadi Rangga nyamperin Mama kedapur, bilang mau titip kamu dulu sebentar katanya ada urusan penting." jawab Mama Rena.

Nara hanya mengangguk-anggukkan kepala-nya saja.

"Dimakan dong salad buah-nya." kata Mama Rena lagi.

Tak sampai lima menit salad buah yang ada di mangkuk Rafka sudah tandas.

"Ma, Rafka keluar bentar yah, mau beli oleh-oleh dulu buat anak-anak besok." Izin Rafka.

Mendengar itu, Nara yang sedang asyik menikmati salad buah sambil menonton televisi pun langsung menoleh ke arah Rafka.

"Bukannya Mas Rafka kemaren udah beli oleh-oleh untuk Mbak Widia dan anak-anak sama Mas Rangga?" tanya Nara.

Mata Mama Rena membulat lebar. Mama Rena pun memberi kode dengan mata-nya pada Rafka agar Rafka mengatakan iya.

Untungnya Rafka mengerti dengan kode mata Mama Rena.

"Ummm... I-iya memang. Tapi ini Widya sama anak-anak minta di bawain kue artis yang kekinian itu loh, Ra." jawab Rafka dengan suara sedikit gugup. Bagaimana tidak gugup kalau ia harus berbohong dadakan, takut-takut jawaban spontannya tidak masuk akal.

"Oh..." untungnya Nara percaya.

Rafka pun cepat-cepat berdiri dari duduknya lalu keluar dari ruang tengah.

"Sebentar yah, Mama anter Rafka kedepan dulu." izin Mama Rena.

Mama Rena pun cepat-cepat menyusul Rafka yang sudah sampai di ruang tamu. Ternyata Rafka memang sedang menunggu Mama-nya disana.

"Ada apa sih, Ma?" tanya Rafka.

"Nanti aja Mama cerita kalau Nara sudah pulang, masalah-nya kompleks banget." jawab Mama Rena.

Mereka bicara dengan berbisik-bisik sambil berjalan keluar rumah.

"Ada apa sih? Jangan bilang kalau Rangga selingkuh?" curiga Rafka.

"Ya bisa dibilang seperti itu, tapi dalam artian selingkuh yang tidak disengaja dan Rangga terjebak di dalam-nya." jawab Mama Rena.

"Maksudnya?"

"Sudah nanti aja Mama ceritanya, Mama takut nanti Nara denger." jawab Mama Rena.

"Ya udah, nanti kita bicarain lagi. Rafka keluar dulu yah Ma. Mama mau nitip di beliin apa?" tanya Rafka.

"Gak usah, makanan dirumah banyak banget." tolak Mama Rena.

"Ya udah, Rafka pergi yah." pamit Rafka sekali lagi.

"Hemh... hati-hati." balas Mama Rena.

Dengan menggunakan mobil Mama Rena, Rafka pun pergi dari rumah Mama Rena untuk membeli oleh-oleh. Padahal niat Rafka hanya membeli pakaian dan kue-kue yang ada di toko kue biasa, tapi gara-gara sudah terlanjur bohong dengan Nara ingin membeli kue artis kekinian, mau tidak mau Rafka mencari kue artis kekinian terlebih dulu.

Setelah mobol Rafka keluar dari rumah Mama Rena, barulah Mama Rena masuk lagi kedalam rumah dan menemani Nara di ruang tengah.

💋💋💋

Klinik Kasih Ibunda.

Kini Rangga sudah sampai di klinik yang disebutkan Erika. Klinik itu memang berada tak jauh dari gedung apartemen tempat tinggal Erika tapi masih harus masuk lagi kedalam gang yang cukup lebar.

Melihat papan nama klinik yang Erika sebutkan, Rangga yakin kalau klinik itu adalah klinik yang Erika maksud.

Rangga pun memarkirkan mobil-nya tepat di depan klinik itu kemudian turun dari dalam mobil dengan tergesa-gesa karena panik.

Begitu berada di dalam klinik, Rangga pun langsung menghampiri meja informasi sekaligus pendaftaran pasien.

"Bu bidan, ada pasien yang namanya Erika gak disini?" tanya Rangga to the point.

"Bapak suami-nya?" Si bidan balik bertanya.

Rangga terdiam seketika. Ia bingung harus jawab apa karena memang dia bukan suami-nya Erika tapi calon anak-nya ada di rahim Erika.

Rangga pun hanya menjawab dengan anggukkan kepala.

"Mari ikut saya, Pak." ucap si bidan lalu berjalan lebih dulu untuk menunjukkan bangsal rawat Erika.

Sreeeet... Bidan itu membuka tirai bangsal rawat Erika.

"Mas Rangga..." lirih Erika begitu bidan membuka tirai.

Rangga pun mendekati ranjang Erika.

"Dia gak pa-pa kan?" tanya Rangga sambil mengelus perut Erika.

"Di elus kamu, kok rasanya langsung enakan yah." jawab Erika.

Rangga melihat wajah Erika sesaat kemudian menoleh kearah bidan yang masih ada di depan ranjang Erika.

"Kandungannya gak pa-pa kan Bu bidan?" tanya Rangga.

"Gak pa-pa Pak, mungkin karena anak yang ada dalam kandungan lagi pengen di perhatiin aja sama Papa-nya, makanya dia bikin sakit Mama-nya." jawab si bidan.

Rangga pun bernafas lega.

"Jadi udah bisa pulang?" tanya Rangga.

"Sudah Pak. Bapak bisa selesaikan administrasi-nya dulu." jawab si bidan.

"Baik Bu." balas Rangga.

"Aku urus administrasi dulu yah." ucap Rangga pada Erika dan dijawab dengan anggukkan kepala oleh Erika.

Rangga pun keluar dari bangsal rawat Erika. Setelah Rangga keluar, Erika pun berterimakasih sekali lagi pada bidan yang sudah membantu-nya.

Setelah administrasi selesai, barulah Rangga membawa Erika keluar dari klinik dan mengantar Erika pulang ke apartemen.

💋💋💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

sepandai2 ny menyimpan bangkai
suatusaat akan tercium juga bau busuk ny

2023-09-10

1

Uthie

Uthie

pasti mau jebak si Rangga lagi tuhhh 😌

2023-05-23

0

Sunarti

Sunarti

di bohongin aja kok yo manut " aja kamu Ngga

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 DLHS 1
2 DLHS 2
3 DLHS 3
4 DLHS 4
5 DLHS 5
6 DLHS 6
7 DLHS 7
8 DLHS 8
9 DLHS 9
10 DLHS 10
11 DLHS 11
12 DLHS 12
13 DLHS 13
14 DLHS 14
15 DLHS 15
16 DLHS 16
17 DLHS 17
18 DLHS 18
19 DLHS 19
20 DLHS 20
21 DLHS 21
22 DLHS 22
23 DLHS 23
24 DLHS 24
25 DLHS 25
26 DLHS 26
27 DLHS 27
28 DLHS 28
29 DLHS 29
30 DLHS 30
31 DLHS 31
32 DLHS 32
33 DLHS 33
34 DLHS 34
35 DLHS 35
36 DLHS 36
37 DLHS 37
38 DLHS 38
39 DLHS 39
40 DLHS 40
41 DLHS 41
42 DLHS 42
43 DLHS 43
44 DLHS 44
45 DLHS 45
46 DLHS 46
47 DLHS 47
48 DLHS 48
49 DLHS 49
50 DLHS 50
51 DLHS 51
52 DLHS 52
53 DLHS 53
54 DLHS 54
55 DLHS 55
56 DLHS 56
57 DLHS 57
58 DLHS 58
59 DLHS 59
60 DLHS 60
61 DLHS 61
62 DLHS 62
63 DLHS 63
64 DLHS 64
65 DLHS 65
66 DLHS 66
67 DLHS 67
68 DLHS 68
69 DLHS 69
70 DLHS 70
71 DLHS 71
72 DLHS 72
73 DLHS 73
74 DLHS 74
75 DLHS 75
76 DLHS 76
77 DLHS 77
78 DLHS 78
79 DLHS 79
80 DLHS 80
81 DLHS 81
82 DLHS 82
83 DLHS 83
84 DLHS 84
85 DLHS 85
86 DLHS 86
87 DLHS 87
88 DLHS 88
89 DLHS 89
90 DLHS 90
91 DLHS 91
92 DLHS 92
93 DLHS 93
94 DLHS 94
95 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97 Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
DLHS 1
2
DLHS 2
3
DLHS 3
4
DLHS 4
5
DLHS 5
6
DLHS 6
7
DLHS 7
8
DLHS 8
9
DLHS 9
10
DLHS 10
11
DLHS 11
12
DLHS 12
13
DLHS 13
14
DLHS 14
15
DLHS 15
16
DLHS 16
17
DLHS 17
18
DLHS 18
19
DLHS 19
20
DLHS 20
21
DLHS 21
22
DLHS 22
23
DLHS 23
24
DLHS 24
25
DLHS 25
26
DLHS 26
27
DLHS 27
28
DLHS 28
29
DLHS 29
30
DLHS 30
31
DLHS 31
32
DLHS 32
33
DLHS 33
34
DLHS 34
35
DLHS 35
36
DLHS 36
37
DLHS 37
38
DLHS 38
39
DLHS 39
40
DLHS 40
41
DLHS 41
42
DLHS 42
43
DLHS 43
44
DLHS 44
45
DLHS 45
46
DLHS 46
47
DLHS 47
48
DLHS 48
49
DLHS 49
50
DLHS 50
51
DLHS 51
52
DLHS 52
53
DLHS 53
54
DLHS 54
55
DLHS 55
56
DLHS 56
57
DLHS 57
58
DLHS 58
59
DLHS 59
60
DLHS 60
61
DLHS 61
62
DLHS 62
63
DLHS 63
64
DLHS 64
65
DLHS 65
66
DLHS 66
67
DLHS 67
68
DLHS 68
69
DLHS 69
70
DLHS 70
71
DLHS 71
72
DLHS 72
73
DLHS 73
74
DLHS 74
75
DLHS 75
76
DLHS 76
77
DLHS 77
78
DLHS 78
79
DLHS 79
80
DLHS 80
81
DLHS 81
82
DLHS 82
83
DLHS 83
84
DLHS 84
85
DLHS 85
86
DLHS 86
87
DLHS 87
88
DLHS 88
89
DLHS 89
90
DLHS 90
91
DLHS 91
92
DLHS 92
93
DLHS 93
94
DLHS 94
95
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
96
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
97
Akhir Penderitaan Clarisa (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!