"Kertas apa ini?"
Nara pun membuka selembar kertas yang terlipat menjadi empat bagian itu.
"Klinik Kasih Ibunda? Klinik apa itu? Dan untuk apa juga Mas Rangga ke klinik itu?" gumam Nara karena di kwitansi itu tidak menyebutkan kata 'bersalin'.
Nara pun membaca tulisan yang tertera di kertas itu.
"Ini kan bukti pembayaran. Dan disini tertulis tanggalnya baru kemaren." gumam Nara sambil terus membaca.
"Ny. Erika Diana? Siapa Erika Diana? Dan untuk apa juga Mas Rangga membayarkan biaya klinik perempuan ini? Apa urusan urgen Mas Rangga kemaren karena ini?" gumam Nara lagi.
Gara-gara bukti pembayaran itu ditambah lagi ada nama perempuan lain tertera di dalam kertas itu, Nara jadi punya pikiran aneh-aneh tentang suami-nya. Tapi dia tidak mau gegabah dan langsung mencak-mencak pada Rangga. Ia harus menyelediki-nya lebih dulu.
Nara pun melipat kembali kertas itu dan memasukkannya kedalam saku jubah sleepwear yang ia pakai kemudian lanjut memasukkan pakaian kedalam mesin cuci.
Setelah semua pakaian kotor sudah masuk kedalam mesin cuci, Nara pun kembali ke kamar untuk membangunkan Rangga.
"Mas... Mas Rangga, bangun Mas, udah jam setengah enam lewat." ucap Nara sambil menepuk pelan lengan suami-nya.
"Eugh..." Rangga pun melenguh sambil mengerjapkan matanya.
"Jam berapa ini?" tanya Rangga dengan suara khas orang baru bangun tidur.
"Setengah enam lewat. Ayo bangun." jawab Nara.
Nara pun meninggalkan Rangga dan masuk ke ruang ganti untuk menyiapkan pakaian kerja Rangga.
"Kamu mau pake baju yang mana?" tanya Nara sambil berjalan menuju ruang ganti.
"Terserah kamu aja." jawab Rangga sambil mengubah posisi-nya menjadi duduk. Ia mengumpulkan nyawa-nya lebih dulu sebelum turun dari ranjang. Setelah nyawa-nya sudah terkumpul semua, barulah Rangga turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi.
Mendengar pintu kamar mandi tertutup, Nara yang sudah selesai menyiapkan pakaian kerja Rangga pun langsung buru-buru keluar dari ruang ganti.
Ia langsung mencari ponsel Rangga untuk mengecek pesan, panggilan masuk dan keluar, galeri dan transaksi m-banking dan dompet digital Rangga.
"Password-nya masih sama." gumam Nara saat password membuka kunci layar ponsel suami-nya belum berubah. Dari situ, Nara agak sedikit tenang, karena biasanya laki-laki yang berselingkuh akan mengganti password ponsel mereka tanpa sepengetahuan istri mereka.
Walau agak tenang, tapi bukan berarti bisa menghapus rasa penasaran Nara, Nara pun lanjut untuk menyidak ponsel suami-nya. Melihat tidak ada panggilan masuk dan panggilan keluar serta pesan dari nomor yang mencurigakan, Nara kembali bernafas lega. Bernafas lega tapi bukan berarti rasa penasarannya berhenti sampai disitu saja.
Nara pun lanjut membuka galeri ponsel suami-nya dan hasilnya juga sama tidak ada yang mencurigakan, semua foto-foto di galeri ponsel suami-nya foto mereka berdua dan foto Nara yang diam-diam Rangga ambil.
Selesai menyidak galeri, Nara pun beralih ke transaksi m-banking. Nara melihat tidak ada transaksi mencurigakan, bahkan transaksi untuk pembayaran klinik juga tidak ada.
"Kalau bukan di bayar pake transfer berarti Mas Rangga bayar pake debit atau gak yang tunai. Oke, nanti aku minta customer service cetak rekening koran." gumam Nara. Untungnya Rangga hanya memiliki dua kartu debit keluaran bank tempat Nara bekerja, jadi tidak susah bagi Nara untuk meminta cetak rekening koran suami-nya.
Setelah menyidak ponsel Rangga, Nara pun keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan. Seperti biasa, Nara hanya menyiapkan oatmeal untuk sarapan Rangga dan tidak ada kopi atau teh hanya air putih saja.
💋💋💋
Kini Nara sudah siap berangkat bekerja, begitu pun dengan Rangga. Sekarang mereka sedang memakai sepatu mereka di ruang tengah.
"Aku bawa mobil sendiri yah." ucap Nara setelah selesai memakai sepatu-nya.
Sontak Rangga menoleh kearah Nara.
"Tumben?" tanya Rangga karena biasanya mereka selalu berangkat bersama.
"Nanti aku mau survei rumah sama tempat usaha calon debitur, makanya aku mau bawa mobil aja." jawab Nara.
"Oh... ya udah." jawab Rangga.
Rangga pun kembali melanjutkan memakai sepatunya.
Setelah itu mereka pun keluar dari rumah menuju garasi. Sesampainya di garasi, Nara berjalan menuju mobil-nya dan Rangga berjalan menuju mobil-nya.
Rangga pun membiarkan Nara keluar dari rumah setelah itu barulah Rangga yang keluar dari rumah.
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
atin p
nara jadi istri yg peka...
2023-09-12
0
Afri
sepandai pandainya menyimpan bangkai .. pasti tercium jg bau nya
belom tau aja .. klu istri itu mata mata tanpa batas
2023-08-28
1
Samsia Chia Bahir
Naaaaaahhhh, selidikilah dl 😆😆😆😆😆
2023-08-09
0