Keesokan Harinya.
Pukul 09.00
Rangga baru bangun dari tidurnya, begitu membuka matanya Rangga melihat sisi sebelahnya. Tidak ada lagi Nara disebelahnya.
Rangga pun melihat jam yang ada didinding ruang tidurnya.
"Astaga sudah jam sembilan, kok Nara gak bangunin aku sih!" dumel Rangga.
Rangga pun mendudukkan dirinya lalu menurunkan kaki-nya ke lantai kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Didalam kamar mandi, Rangga hanya mencuci muka dan menyikat gigi-nya setelah itu keluar dari kamar mandi lalu keluar dari dalam kamar dan mencari istrinya.
"Nara... Nara..." panggil Rangga.
"Aku disini, Mas." jawab Nara dari halaman belakang.
Rangga pun berjalan menuju halaman belakang untuk melihat sedang apa istrinya disana, dan ternyata Nara sedang melakukan yoga.
"Kok kamu gak bangunin aku sih Sayang? Kita kan harus ke rumah Mama hari ini." omel Rangga karena hari ini Mama Rena membuat acara makan bersama karena besok subuh sudah pulang lagi ke Papua.
Karena suara Rangga, konsentrasi Nara jadi buyar. Nara menghela nafasnya kasar, jujur ia masih kesal dengan Rangga karena tidak memenuhi kebutuhan biologisnya.
"Aku gak tega bangunin kamu, Mas. Kan semalam kamu bilang kamu capek banget, makanya hari ini aku biarin kamu istirahat jadi nanti malam kamu bisa kasih makan si walet." jawab Nara.
Rangga menghela nafasnya kasar sambil menggeleng-gelengkan kepala-nya.
Tidak ingin berdebat dan memancing keributan pagi-pagi, Rangga pun memilih untuk pergi dari halaman belakang dan berjalan menuju ruang makan. Ia ingin sarapan dulu sebelum mandi.
Tapi sesampainya di ruang makan, ia tidak menemukan apa-apa di meja makan.
"Sayang, sarapannya mana?" tanya Rangga.
"Bikin aja sendiri Mas, kan ada sereal atau gak oatmeal." jawab Nara.
Lagi dan lagi Rangga hanya bisa menghela nafasnya kasar sambil menggeleng-gelengkan kepala-nya. Begitulah Nara, ia tidak pernah menyiapkan sarapan yang 'layak' untuk Rangga, setiap pagi Nara hanya menyiapkan sereal atau oatmeal, ia tidak pernah memasak entah itu sekedar nasi goreng atau telor ceplok atau sekedar membeli lontong sayur atau nasi uduk untuk sarapan Rangga. Nara menyamakan kebiasaan Nara pada Rangga. Kalaupun ada nasi goreng atau telor ceplok atau lontong sayur dan nasi uduk, itu semua Rangga yang menyiapkan.
Nara tidak biasa memakan makanan berat untuk sarapan tapi tidak dengan Rangga yang sudah terbiasa dari kecil sarapan dengan nasi.
Rangga pun berjalan menuju dapur untuk mengambil oatmeal lalu menyajikan oatmeal itu sendiri, tak lupa Rangga juga membuat kopi untuk dirinya sendiri. Setelah oatmeal jadi Rangga pun kembali keruang makan.
Setelah sarapan, Rangga pun kembali masuk ke kamarnya untuk mandi.
Nara yang baru selesai yoga pun beranjak dari halaman belakang, melihat suaminya tidak ada lagi di ruang makan, Nara pun masuk ke kamar. Sesampainya dikamar, ia mendengar suara air dikamar mandi, siapa lagi yang dikamar mandi kalau bukan Rangga.
Nara pun tersenyum penuh arti.
"Kali ini harus berhasil!" gumam Nara.
Nara pun membuka semua pakaiannya lalu berjalan menuju kamar mandi. Untungnya Rangga punya kebiasaan tidak pernah mengunci pintu kamar mandi, yah untuk apa juga di kunci kalau itu kamar mandi didalam kamar pribadinya bersama Nara, jadi untuk apa juga di kunci karena tidak akan mungkin ada orang asing yang sembarangan masuk ke kamar mandi itu kecuali rampok. Jadi Nara bisa bebas masuk kedalam kamar mandi.
Nara membuka pintu kamar mandi itu perlahan dan mengintip sebentar untuk melihat sedang apa Rangga. Dan sekarang Rangga sedang berada di bilik mandi dan sedang keramas.
Nara pun masuk kedalam kamar mandi dan menutup lagi pintu itu dengan sangat perlahan. Lalu berjalan mengendap-endap seperti maling memasuki bilik mandi.
Rangga sama sekali tidak menyadari kedatangan Nara karena ia sedang keramas dan matanya juga sedang tertutup.
Begitu sampai di bilik mandi Nara langsung memeluk suaminya dari belakang sambil tangannya mengelus lembut si walet yang sedang bobok ganteng.
Merasakan itu spontan Rangga menepis tangan Nara lalu menyalakan air shower untuk membilas kepala-nya sambil membalikkan tubuhnya.
Belum juga Rangga protes dengan aksi Nara yang mengagetkan itu, Nara langsung melompat ke tubuh Rangga dan bergelayutan seperti anak koala di tubuh Rangga.
"Kamu apa-apaan sih Sayang! Bikin kaget aja tau gak!" Omel Rangga.
Nara tidak memperdulikan omelan Rangga.
"Udah punya tenaga kan sekarang buat ngasih makan si walet?" tanya Nara.
Rangga menghela nafasnya kasar. Daripada Nara terus menagih nafkah batin darinya, lebih baik Rangga berikan saja walau sebenarnya Rangga sedang tidak ingin bercinta. Mungkin karena merasa sangat bersalah sudah mengkhianati Nara, si walet menjadi stres dan tidak berselera makan dan hanya ingin hibernasi di dalam jeruji kain.
"Kamu pengen banget?" tanya Rangga dan di jawab dengan anggukkan yang penuh semangat oleh Nara.
"Oke, ayo kita kasih makan." jawab Rangga.
Rangga pun membalikkan tubuh-nya lalu menempelkan Nara ke dinding bilik mandi dengan posisi Nara yang masih seperti anak koala. Rangga pun mulai memberi sengatan-sengatan kenikmatan ditubuh Nara.
💋💋💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Miss Typo
Rangga salah nyembunyiin semua dr Nara
tp Nara jg salah gk prnh nyiapin sarapan untuk suami 😔
trs gmn kalau begini
2023-09-13
1
Masiah Cia
ooh Nara sih....tdk perhatian dg urusan perut suami, jd ada yg manfaatkan nanti ini, akhirnya Rangga benar2 berpaling dr Nara, Krn sdh nyaman dg wanita lain yg perhatian padanya
2023-09-03
1
Lienda nasution
apa gak ada bahasa yang enak buat dibaca kok pake bahasa walet sih
2023-08-29
0