Sumirah pun langsung menghampiri Intan, memperhatikan dan menjaga intan bermain mobil goyang, Intan nampak sangat senang, bathin Sumirah ia sedih dan merasa bersalah jika tidak menuruti Intan yang sudah menangis meminta bermain mobil goyang itu, karena ini baru pertama kali buat Intan bermain mobil goyang, untung saja ada seorang pria yang mau menolong nya.
Erland yang masih mengantri tertegun menatap Ibu berparas cantik itu.
ia jadi teringat dengan almarhum istrinya, wajah Ibu itu sama cantik nya dengan almarhum istrinya apalagi cara memperlakukan anak yang sudah menangis di depan umum Ibu itu sama persis dengan almarhum istrinya sabar dan lembut.
Sumirah tidak sadar kalau Erland sedang menatapi nya dari jarak agak jauh, mata Erland belum juga putus dari wajah Sumirah. Sumirah saat mata nya ingin melihat pria yang menolong nya apa kah sudah masuk atau belum ke dalam apotik menoleh pada pria itu, namun ternyata pria itu rupanya sedang memperhatikannya membuat mata Erland dan mata Sumirah bersirobrok. Sumirah pun langsung tertunduk malu dan Erland pun langsung melempar pandangan ke arah lain. Ia malu rasanya mata nya tertangkap oleh mata Sumirah.
Hingga seorang penjaga pintu Apotik memanggil antrian berikut nya.
" Antrian berikut nya!'
" Oh..sudah boleh masuk Pak?" Tanya Erland pada seorang pria penjaga pintu.
" Silahkan masuk Pak!"
" Terimakasih..!"
Hanya 10 menit Erland sudah mendapat kan vitamin dan obat salep itu dan juga sudah di bayar oleh Erland di kasir. Erland keluar lalu menghampiri Sumirah untuk memberikan obat yang di butuh kan oleh Ibu itu.
" Ini obat nya.."
Sumirah yang berdiri menjagai Intan bermain langsung menoleh pada Erland.
" Oh..sudah ya Mas, maaf ini uang nya!"
Sumirah langsung menyodorkan uang 100 ribu itu pada Erland, namun Erland tidak menerima uang itu.
" Tidak usah, sudah saya bayar sekalian dengan vitamin saya, dan saya belikan dua obat Salep nya dan menurut petugas apotik obat ini yang manjur dan cepat sembuh."
" Eum..tapi aduhh saya jadi tidak enak Mas, tidak apa ini ambilah, uang ganti nya."
" Jangan! saya ikhlas kok!" Erland menolak dengan tangan nya
" Euh..emm, kalau begitu terimakasih banyak ya Mas, maaf banget sudah di repotkan dan malah di bayarin pula obat salep nya." Ucap Sumirah dengan nada sungkan.
Erland rasa nya enggan untuk kembali ia masih ikut menemani Sumirah dan juga Intan bermain mobil goyang. Tapi karena ia juga tidak mau Mamih nya menunggu Erland kembali dari apotik. Dan tepat bersamaan dengan Intan yang masih naik mobil goyang itu berhenti dan tidak bergerak lagi karena waktu nya sudah habis.
" Ya..sudah habis, ya sudah kita pulang yuk nak!"
Intan mengangguk, lalu Sumirah menggendong Intan ia akan pulang dengan naik ojek.
" Kamu pulang kemana biar sekalian saya antar!"
Sumirah yang merasa baru kenal dengan Erland akan merasa tidak enak dan juga sangat hati hati tidak mau sembarangan menerima tawaran dari Erland yang di kenalnya. Bukan cuma itu akan tidak pantas bila di lihat orang atau tetangga bila pria itu mengantar dirinya yang sudah bersuami. Erland bisa membaca raut wajah Sumirah yang ragu padanya
" Tenang saja, saya tinggal tidak jauh dari sini"
" Maaf Mas saya naik ojek saja, lagi pula suami saya sedang menunggu di rumah, dia sedang sakit."
Erland tiba tiba saja hati nya jadi tertohok, namun ia juga menyadari wanita itu pasti bersuami. Entah apa yang Erland harapkan sudah jelas jelas wanita itu juga punya anak.
" Oh..maaf kalau begitu saya sudah lancang!"
" Tidak apa apa Mas. tidak perlu minta maaf!"
" Baik saya duluan ya!" balas Erland.
" Iya Mas silahkan ! saya juga masih menunggu ojek, dan sekali lagi terima kasih banyak ya!"
" Iya sama sama!"
Erland pun melangkah menuju mobil nya saat mulai melajukan mobil, Erland menurunkan kaca mobil lalu melempar senyum pada Sumirah, Sumirah pun membalas senyum Erland.
" Ya Allah baik banget sih cowok itu." Ucap nya dalam hati.
Tak lama ojek yang di pesan Sumirah pun datang.
👍👍😘😘❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments