Sumirah telah sampai di depan Apotik terlihat para pembeli mengantri, pembeli secara bergantian masuk karena sengaja di batasi tiga orang saja di dalam dan sebagian harus menunggu di luar.
Sambil menunggu antrian 5 orang lagi, Intan yang di gendongan Sumirah meminta turun. Anak itu melihat mainan yang memakai koin dengan memasukkan koin yang di tukar mainan mobilan itu bisa bergerak.
" Mama..mama!"
Intan menarik narik tangan Mirah sambil menunjuk mainan itu.
" Iya Nak..!"
" Itu..tuh tuh..!" tunjuk nya dengan mulut berbentuk tweety.
" Ohh..Intan mau naik mobilan itu..?"
Intan pun mengangguk. Tapi Sumirah tidak mungkin menurutinya karena ia pun sedang mengantri dan akan di ambil antrian nya dengan orang lain.
" Nanti saja ya..tunggu Mama lagi antri setelah beli obat baru Intan bisa naik itu.."
" Ga au Mah..ayo Mah..!" Rengek Intan masih menarik tangan Sumirah.
Sumirah pun bingung dan ragu untuk menuruti Intan yang terus merengek meminta naik mobilan itu.
" Gimana ya Nak? Mama kan lagi antri, sayang."
" Ayo..Mama!"
" Sabar ya Nak!"
" Biar saya saja yang antri.!"
" Eugh..?"
Sumirah sedikit kaget dan heran ketika ia mendengar suara seorang pria yang berada di antrian di belakang tubuh nya tiba tiba bicara, Sumirah memutar tubuh melihat pria tampan di belakang nya tersenyum pada nya.
" Eum..maaf apa Mas bicara pada saya?"
" Iya, kamu mau beli obat apa? biar saya belikan, saya kasihan sama anak kamu nangis."
Erland yang sudah sampai di apotik langsung ikut mengantri berdiri di belakang Sumirah, dan rupanya Erland sedari tadi memperhatikan Ibu dan anak itu dari jarak satu meter Erland mengantri, mata Erland sempat menelusuri tubuh belakang Sumirah. Tubuh Ibu satu anak itu rupanya mempunyai lekukan yang indah di mata Erland, dan saat Sumirah bicara pada Intan wajah Sumirah mengarah ke samping, Erland jadi terus memandangi wajah cantik dan manis Ibu itu. Apalagi Ibu itu membujuk anaknya sangat lembut
" Tidak usah Mas, nanti juga anak saya berhenti nangis nya."
" Tidak apa..saya sangat mengerti anak anak, lihat! antrian masih 3 orang lagi di depan kamu.."
Lagi lagi Intan merengek terus meminta pada Sumirah.yang belum juga di kabulkan dan akhirnya Intan pun menangis kencang.
" Ayo Mama..ayoo!"
Membuat Sumirah mau tidak mau jadi menuruti permintaan Intan dan juga sekaligus menerima tawaran Erland.
" Ya sudah..kalau Mas mau menolong saya!" Ucap nya dengan anggukan kepala.
Erland pun tersenyum pada Sumirah ia senang bisa menolong Ibu itu, apalagi Ibu itu berparas cantik. Erland kemudian berjongkok mensejajarkan badannya menghadap Intan dan tangan nya sambil membelai rambut Intan.
" Halo anak cantik, kamu mau naik mobil itu..?"
" Iya Om..!" Balas Intan yang menangis sambil mengangguk.
" Tapi janji jangan nangis, ya sudah kamu naik mobil itu dan di temani Mama kamu."
Intan langsung berhenti menangis dan ia berlari menuju mobil goyang itu. Sumirah mata nya mengikuti intan yang langsung berlari ke mobil goyang itu. Erland kembali berdiri menghadap Sumirah.
"Kamu temani anak mu saja, biar saya yang belikan obat untuk kamu.."
" Terimakasih Mas, maaf jadi merepotkan Mas."
" Tidak masalah buat saya, dulu saya pun pernah seperti itu, dan sekarang putra saya sudah besar."
😘😘😘
Jangan lupa berikan like dan hadiah pada Author,👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Karolina Joel
duda keren "Erland
2023-08-22
2