Erland telah tiba di rumah bersamaan dengan kedua orang tua nya, mobil mereka sama sama masuk kehalaman yang luas itu.
Erland menutup pintu seraya menyapa Friska dan Damian yang juga turun dari mobil.
" Mam Pap..sudah pulang juga..!"
" Iya kami tidak bisa lama lama, Mamih tiba tiba sakit kepala.."
" Apa Mamih sakit..?"
" Mamih mu ini terlalu banyak tertawa di sana sampai sakit kepala nya..bukan sakit perut nya.."
" Duh..Papih ini, terang saja karena Mamih happy bisa berkumpul dengan keluarga besar, gimana Mamih tidak bisa berhenti tertawa Erland..Om dan Tante mu sangat lucu, kenapa tidak sekalian ikut stand up comedy yang ada di tv itu.."
Erland pun tersenyum dia pun jadi membayangkan kalau saja dia ikut dengan Mamih Papih nya di pertemuan antar keluarga, diri nya pasti bisa tertawa dan becanda di sana, keluarga dari Papih Erland memang selalu membuat tertawa bila sudah berkumpul bersama saudara saudara nya.
" Apa sebaiknya Mamih periksa ke dokter.." Saran Erland.
" Tidak usah sakit kepala Mamih ini, cocok dengan obat di apotik."
" Jangan sampai sembarang minum obat Mam.." Balas Damian.
" Papih ini..Mamih sudah dari dulu bisa hilang sakit kepala Mamih dengan obat yang di apotik."
" Ya sudah nanti Erland akan mampir ke apotik..kebetulan Erland juga butuh sesuatu dan akan keluar lagi, Erland ganti baju dulu, Mamih istirahat saja di kamar.."
" Terimakasih sayang..tapi kan bisa Supir saja yang membelikan obat di apotik.."
" Tidak usah Mam, kasihan Pak Didit dia juga ingin istirahat."
" Ya sudah ayo kita masuk dulu, Papih juga ingin istirahat di kamar."
Damian sambil menggandeng Istrinya melangkah masuk masuk ke dalam rumah yang besar dan mewah itu, Erland pun mengekori di belakang orang tua nya.
,
,
,
,
,
Di rumah kontrakan sederhana itu, nampak Hendra masih terbaring lemah di tempat tidur, tangan nya sambil mengipas kipas junior nya yang terlihat ikut tertidur lemas. Kejadian saat Ia dan Clara berada di kamar hotel siang tadi, masih membayangi di otak kepala nya. Bagaimana bisa saat ia dan Clara sudah melakukan penyatuan rasa nikmat yang sudah bergelora itu berubah menjadi panas dan pedas di bagian intim nya dan juga Clara.
Alat vital mereka terasa seperti terbakar membuat kedua nya kelabakan sampai lari ke kamar mandi hotel membasahi bagian intim mereka, Namun rasa perih di intim mereka tak kunjung reda malah semakin panas rasanya seperti melepuh tersiram oleh air panas. Ia dan Clara nampak bingung dan takut. Akhirnya kedua nya memutuskan untuk pergi dari hotel itu.
Sumirah nampak puas dalam hati nya, berhasil mengerjai suaminya, Ia dan Intan hanya di dalam kamar saja, tidak ingin menggangu Hendra yang sedang istirahat.
" Mirah..Mir..!"
Suara Hendra terdengar lemah memanggil Sumirah, Ia butuh Sumirah karena tenggorokannya terasa kering, Hendra ingin minum, tak sanggup rasa nya untuk berjalan untuk mengambil air minum. Mendengar suara suami nya memanggil, Sumirah pura pura tidur. Ia malas melayani suami nya, karena sudah mengkhianati nya. Hati nya sangat sakit.
" Mirah..Mir, huhh kemana dia?" Gumam nya kesal.
Sumirah yang belum juga masuk kamar, terpaksa Hendra harus mengambil air minum sendiri ke dapur. Pelan pelan sambil menahan sakit Hendra turun dari tempat tidur ia hanya menggunakan sarung, cara Hendra berjalan pun seperti orang sunat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Karolina Joel
Hendra oh Hendra kasiang juniornya🤣🤣
2023-08-22
2