Erland sepanjang jalan dari apotik menuju pulang ke rumah jadi terus membayangi wajah Sumirah yang berparas cantik. Sambil pandangan nya kedepan tapi senyum senyum sendiri. Namun ia lupa menanyakan siapa nama Ibu muda itu.
" Ahh..sial! kenapa juga aku lupa menanyakan siapa namanya?" Gumam Erlando sambil fokus menyetir.
Sampai di rumah kontrakan, Sumirah langsung membawa obat itu pada suaminya di kamar.
" Mas..ini obat nya."
" Kenapa lama sekali sih?" Ucap nya kesal.
" Hahh..ngantri Mas, dan antriannya cukup panjang."
" Ya sudah Taruh saja obat itu..juga sisa kembaliannya!"
Sumirah pun meletakan obat, rokok sebungkus juga uang kembalian. Sumirah berlalu pergi ingin kedapur untuk memasak buat Intan dan juga suaminya.
Begitu juga Erland yang sudah sampai rumah, sebelum ke kamar nya ia akan memberikan obat sakit kepala untuk Mamih nya.
Tok Tok Tok
Erland mengetuk pintu.
" Mam..ini obat nya"
" Masuk Nak tidak di kunci kok!"
Erland masuk kamar orang tuanya di lihat Papih nya sudah mandi sore.
" Mam..ini obat nya."
" Anak mamih yang ganteng, terimakasih ya ganteng!" Ucap Friska menggoda Erland.
Erland hanya tersenyum, Mamih nya selalu berucap seperti itu dari dulu. Damian yang masih memakai bathrobe pun pura pura iri dengan ucapan istrinya.
" Trus Papih udah gak ganteng nih..!"
" Ihh udah tua, Papih iri aja?" balas Friska.
Erland hanya tersenyum dengan percakapan orang tuanya. Damian pun segera memakai kaos polos dengan celana model kantong di samping kanan kiri ingin memperlihatkan penampilan nya yang sudah segar dan wangi shampo dan sabun.
" Nih lihat Mih..! Papih pakai begini saja Mamih sudah tergila gila, kan sama Papih?"
Damian yang di tatap istrinya, menunjukan aksi ketampanan nya, dan Friska akui walau Damian sudah berumur masih terlihat gagah dan tampan.
Friska yang di goda oleh Damian pun tertawa atas claim nya, wajah campuran Inggris dan Turki Damian memang tidak bisa hilang walau sudah lama menetap di Indonesia. Sedangkan Friska memang asli Indonesia.
" Tuh kan! Mamih langsung terpesona!" Ucap nya pada Erland.
Friska merona wajah nya yang terus di goda Damian. Erland semakin tertawa dengan kelakuan orang tua nya itu.
' Haduh Papih nih, Bikin pusing."
" Pusing liat Papih yang tampan? hehehhe.
" Iya sih..! I love you full 24 hour and nonstop, pokok nya sama Papih!"
Damian pun langsung tertawa lebar.
" Ya sudah Erland ke kamar dulu ya Mam Pap."
" O iya Nak, Papih hampir lupa.'
" Apa itu Pap..?'
" Kamu harus ke singapore untuk mengecek perusahaan di sana sedang ada masalah, nanti Papih akan menyusul!"
" Masalah?"
" Iya Nak, Papih baru terima laporan tadi!'
" Kapan Erland harus kesana?"
" Hari Senin saja, kau tidak terganggu kan untuk mengajar di sekolah?"
" Tidak Pap..lagian masih bisa guru yang lain mengajar bahasa."
" Ya sudah, oiya bagaimana pertandingan tadi?"
" Menang Pap, dan mereka main nya sangat bagus sekali."
" Ow..baguslah Papih bangga sama mereka."
" Terimakasih kasih Pap..ok Erland mau istirahat dulu juga mau persiapkan berkas berkas untuk ke Singapur."
" Good..you are the best!"
Erland pun tersenyum dan mengangguk pada Papih nya. Sampai di kamar Erland masih terus membayangi wajah Sumirah, sambil duduk di tepi ranjang. Sosok wanita itu rupanya sudah membuat hari Erlando terpesona.
" Kapan bisa bertemu dengan dia lagi? tapi dia istri orang..ck sayang sekali."
❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments