Sungguh sakit hati Sumirah dengan ucapan sarkas dari mulut Hendra, dalam benak nya Hendra benar benar sudah berubah. Sumirah semakin terisak tangisan nya.
" Oohhh..begitu, kalau memang aku dekil dan bau karena aku mengurus rumah dengan baik mengurus anak kita agar sehat, memasak untuk mu juga intan, Mas, apa kau tidak melihat itu, dan aku pun senang melakukan nya, Mas..!" Ucapnya dengan derai air mata
Hendra tetap saja tidak pedulikan kata kata istrinya, pikiran nya hanya pada Clara yang wangi seksi dan cantik terawat. Hendra merubah posisi dari duduk kini terbaring.
" Aku sedang bicara pada mu. Mas!'
" Tapi aku tidak mau mendengar nya, aku ingin istirahat lagi pula..memang harus seperti itu bukan tugas mu.."
" Beri aku uang agar aku bisa merawat diri ku seperti yang kau mau, Mas!'
" Halahhh..tetap saja kau nampak seperti babu tidak bisa tertandingi dengan wanita wanita di kantor ku.."
Ucapan Hendra sangat santai dan terdengar menyepelekan Sumirah.
" Ya Allah.." Bathin Sumirah berucap.
" Apa kau tidak sadar dengan ucap-.."
Sumirah ucapan nya terhenti kala putri nya menangis memanggil manggil Ibunya. Anak itu terbangun karena suara keras Hendra.
" Lihat sana anak itu.. aku ingin tidur jangan sampai terganggu tidur ku dengan suara tangis anak itu..!'
Sumirah pun akhir nya berhenti berdebat, Ia keluar dari kamar dan akan melihat Intan di kamar nya.
" Mama..Mama.."
" Iya Nak.."
" Pis pis.."
" Ohh..Intan mau pipis, ya sudah yuk Mama antar ke kamar mandi.."
Sumirah menggendong Intan dan membawa intan ke kamar mandi. Setelah selesai Sumirah kembali menidurkan Intan. Malam yang panjang itu Sumirah tidak bisa memejamkan mata nya. Ia terngiang ngiang dengan kata kata pedas Hendra.
Di hening nya malam pukul 2 pagi, tiba tiba saja otak Sumirah bekerja, Insting nya mengatakan Hendra pasti akan keluar karena hari ini hari libur. Diam diam Sumirah bangun ia memeriksa ranjang sampah di ambil nya kembali pengaman yang di buang oleh Hendra. Bisa saja Hendra mempunyai pengaman yang di simpan di tempat lain
Ia melirik Hendra yang tertidur sangat pulas, dan mengejutkan ponsel Hendra masih terbuka ia dengan pelan tangan Sumirah meraih ponsel di samping kepala Hendra.
Sumirah memeriksa ponsel itu, terdapat beberapa chat mesum bersama seorang wanita dan rupanya siang nanti Hendra dan wanita itu akan janjian bertemu tapi Sumirah tidak mendapati di mana suami dan wanita itu akan bertemu. Dada Sumirah semakin terhenyak pantas saja Hendra berubah, suami nya telah berselingkuh dengan wanita yang bernama Clara. Tapi ia tidak tahu wajah dan rupa wanita itu karena foto profil nya di sembunyikan.
Andai saja Ponsel Sumirah seperti ponsel suami nya ia akan menyimpan nomer wanita itu, ponsel Mirah yang di pakai sudah sangat jadul itu pun sudah pecah tapi masih bisa di gunakan. Otak Mirah terus bekerja ia ingin mengerjai kelakuan bejad suami nya juga selingkuhan nya.
Sumirah tertuju pada mobil kantor Hendra ia memeriksa mobil Hendra pasti akan menemukan sesuatu. Perlahan langkah nya mencari kunci mobil itu, ternyata kunci mobil ada di dalam tas kerja Hendra. Supaya tidak terdengar suara kunci dengan pelan tangan Sumirah meraih kunci mobil itu. Setalah di dapat dan di genggam nya, Sumirah keluar menuju garasi mobil.
Dalam keadaan masih gelap dan sepi, Sumirah telah membuka pintu mobil di nyalakan nya lampu mobil itu supaya apa yang dia cari dapat di temukan. Dan benar saja dalam dashbord mobil Hendra menyimpan 3 buah pengaman. Pengaman itu lalu digenggam nya.
" Baik..kau gunakan pengaman ini suami ku." Sumirah bergumam kesal.
Di bawa nya pengaman itu ia menuju dapur, kemudian ia mengambil sebungkus cabe rawit yang di beli nya tadi pagi saat berbelanja untuk membuat sambal.
Pagi buta itu Sumirah berkutat di dalam dapur ia sedang menghaluskan 10 cabe rawit tanpa suara cobet. Setelah menghaluskan cabe rawit lalu di beri air dan perasaan jeruk nipis lalu di saring dan air cabai itu di masukkan kedalam suntikan. Pengaman pengaman itu di lubangi dengan tusukan jarum suntik yang ia simpan sudah sangat lama dan masih steril pada saat dulu ia pernah bertugas memberikan vaksin covid di kelurahan dua tahun lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments