Di sebuah gedung sekolah berlantai tiga yang sangat besar dan luas berhalaman rumput hijau dengan pohon pohon besar yang rindang mengelilingi area gedung pada bagian luar tanpa di batasi pagar sekolah. Dan pada bagian dalam area depan gedung sekolah terdapat lapangan basket yang di sekat jaring jaring sebagai pembatas dengan lapangan khusus upacara dan untuk ceremony lain nya. Dan pada bagian dalam gedung sekolah ada ruang olah raga, ada lagi lapangan basket yang di kelilingi seperti tangga diperuntukkan para penonton bila ada kejuaraan lomba basket, juga ruang khusus ganti dan di situ ada beberapa bola basket di letakkan pada sudut lapangan. Tak hanya itu masih ada fasilitas lainnya ada kolam renang, lapangan bulu tangkis.ruang perpustakaan, ruang khusus bagian kesehatan, dan kantin sekolah, juga lapangan khusus parkir. Bagian gedung belakang sekolah terdapat lapangan softball. Pantas lah sekolah itu memang ternama dan termahal di kota B, Wijaya International High School, adalah nama sekolah itu.
Para pengajar pun di datangkan langsung dari berbagai negara untuk mengajar macam bahasa di sekolah itu seperti guru bahasa Mandarin, Prancis, Jepang, dan Korea. Sedangkan untuk bahasa Inggris Erlando Wijaya lah dan tiga guru lainnya mengajar Bahasa Inggris.
Suara bel berbunyi pertanda para murid masuk kembali ke kelas nya masing masing setelah jam istirahat.
Nampak tubuh tegap tinggi besar dengan langkah yang elegan berjalan hendak masuk ke dalam ruang kelas 3. Erlando Wijaya pria berumur 37 tahun saat ini akan mengajar bahasa Inggris sebelum ia melanjutkan ke kantor perusahaan nya. Di tangannya memegang buku tebal bahasa inggris.
Erlando membuka pintu, saat ia masuk para murid murid pun langsung diam mereka duduk dengan rapih tanda mereka siap untuk belajar. Erlando dengan suara bariton nan lembut dan ramah, menyapa murid murid itu.
" Good evening students..!"
Murid murid pun menjawab.
" Good evening Sir..!"
Erlando pun tersenyum.
" How are you guys..?" Erlando sangat santai bertanya dengan posisi berdiri bersandar di tepi meja sambil tangan kiri nya masuk kedalam kantong celana.
Murid murid itu ada yang menjawab fine dan juga good.
" Thank you..ok let's start!" Ajak nya pada murid murid.
Erlando lalu tangannya membuka buku mencari halaman materi yang akan di bahas, ia sudah menandai buku pelajaran itu.
Selama satu jam Erlando mengajar bahasa Inggris, percakapan guru dan para murid itu dengan menggunakan bahasa Inggris, cara mengajar Erlando sangat asik hingga membuat murid murid mudah mengerti yang di jelaskan oleh Erlando. Selesai jam mengajarnya Erlando pun memberi kesempatan pada murid untuk bertanya apa bila murid nya belum ada yang mengerti.
" Any question..?" Seraya mata nya melayangkan pandang ke murid murid itu.
Para murid pun diam pertanda mereka sudah mengerti.
" Alright..!" Menganggukkan kepala.
Menit kemudian suara bel bunyi tanda jam pelajaran di ganti dengan pelajaran berikut nya. Erlando pun meraih buku tebal di atas meja.
" We enough today..ok!"
Erlando melemparkan senyum kembali pada murid murid nya sambil berjalan menuju pintu keluar. Sesuai agenda nya hari ini Erlando langsung menuju kantor untuk rapat bersama para klien nya, sekertaris nya sudah menghubungi Erlando.
,
,
,
,
Sumirah setelah menidurkan Intan kembali, mata nya menatap sendu pada wajah Intan yang pulas. Di ranjang tempat tidur tubuh Sumirah berbaring tapi hati dan pikiran nya masih berkecamuk memikirkan dua benda itu, tisu dan sapu tangan Hendra. Ada keganjalan pada sikap Hendra yang sangat berubah drastis beberapa bulan belakangan ini. Demi menghilangkan penasaran nya ia akan bertanya pada suami nya selepas Hendra pulang bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments