Hendra sudah sampai rumah, Sumirah dengan telaten setelah menyambut suami nya pulang dari kantor walau wajah Hendra nampak dingin pada istrinya itu. Sumirah tetap saja setia melayani kebutuhan Hendra. Ia sudah menyiapkan makan malam di meja setelah Hendra mandi ia menyiapkan pakaian ganti untuk Hendra. Ranjang tidur mereka pun sudah rapih dan bersih dengan sprei yang di ganti dan harum nya pada sprei juga bantal guling menyeruak di ruangan kamar itu. Sumirah memang tergolong orang yang selalu memperhatikan kebersihan rumah, pantas lah pada bagian lemari dan kaca jendela juga meja meja tak ada sedikit pun debu apalagi pada perabotan dapur nampak bersih mengkilap.
Sumirah menemani suami nya makan malam dengan Intan yang di gendongan nya, anak itu nampak anteng dengan botol susu yang di genggam nya. Hendra nampak lahap makan nya sampai sampai tidak memperdulikan sang Istri apa kah sudah makan atau belum paling tidak bertanya kenapa tidak ikut makan bersama. Hendra hanya fokus pada makanan di depan nya.
Sumirah yang berhadapan dengan Hendra sebentar sebentar matanya memperhatikan Hendra dan juga Intan yang sudah terlepas dot botol susu dari mulut yang mungil itu. Sumirah sebenarnya sudah sangat lapar ia akan makan bersama Hendra namun karena hati nya ingin bertanya entah rasa lapar itu hilang seketika.
Selesai makan Hendra meninggalkan meja dan piring kotor begitu saja, ia tidak melirik Sumirah yang masih duduk. Hendra masuk kamar ia duduk sandaran pada papan ranjang tidur sambil memainkan ponselnya. Diam diam Hendra sedang chating dengan Clara, Hendra akan mengajak Clara jalan berdua dan akan melakukan aktifitas panas di sebuah hotel besok. Kerena besok adalah hari Sabtu hari libur Hendra.
Sumirah setelah membereskan meja serta mencuci piring piring kotor itu, ia pun masuk ke kamar menghampiri suami nya. Setelah masuk kamar Sumirah melihat wajah Hendra senyum senyum pada layar ponsel nya. Membuat kedua alis Sumirah bertaut.
" Mas..!" panggil nya lembut.
" Mas Hendra.." panggilnya lagi.
Hendra pun mendongak melihat Sumirah yang duduk di sisi tempat tidur menghadap Hendra. Hendra dengan raut wajah tidak suka berkata.
" Ada apa..ganggu saja!'
" Maaf Mas..aku ingin bertanya!"
Hendra wajah nya kembali menatap layar ponsel dengan kedua Ibu jari nya bergerak seperti sedang mengetik membalas chat dari Clara, Ia tidak mempedulikan Sumirah.
" Mas ini apa..?"
Hendra masih saja mengabaikan pertanyaan dari istri nya. Sumirah sedang memegang benda benda yang di temukan di kantong celana kerja Hendra. Ia sedang perlihat kan dua benda itu pada Hendra.
" Mas..!"
Hendra pun mau tak mau menghentikan percakapan nya dengan Clara di ponsel. Mata nya melihat benda yang di tunjukan Sumirah langsung terbelalak. Tapi dengan santai Hendra menjawab.
" Hhm..kau dapat kan dari mana itu?"
" Dari dalam kantong celana Mas."
Tangan Hendra langsung merebut benda benda itu, ia langsung membuang nya di ranjang sampah.
Sumirah hanya memperhatikan Hendra membuang benda benda itu.
" Bukan urusan mu.." balasnya singkat.
Hendra kembali duduk baru saja memegang ponsel nya, Sumirah Kembali menunjukan sapu tangan ada bekas cairan putih yang sudah mengering.
" Dan ini apa Mas..?"
Deg.
Hendra mengamati saputangan itu, ia lupa mencuci nya saat mandi tadi pagi. Hendra menggaruk bagian tengkuk nya yang terasa tidak gatal itu, ia mencoba mencari alasan.
" Itu bekas ingus ku, kerena kemarin aku bersin bersin kemasukan debu.."
" O' ya?"
Sumirah tidak bodoh Ia sangat tahu bekas pada sapu tangan itu.
" Kau mau apa..?"
Sumirah menghembuskan nafas kasar.
" Mas, apa kau memang sedang ada hubungan dengan wanita lain, kau berselingkuh..?"
" Aku tidak bodoh, Mas, dengan benda benda itu, tisu itu..ada bekas lipstik dan ini..ini adalah bekas cairan mu bukan, atau bekas perempuan itu..kau bermain di hotel..?" lanjut nya.
" Mirah..aku capek aku ingin istirahat!'
" Aku juga capek, Mas, dan akhir akhir ini kau berubah sudah tidak seperti dulu lagi.."
" Mirah kalau memang aku berubah, harus kau berfikir apa yang telah membuat ku berubah.."
" Apa aku punya kesalahan, apa kesalahan ku, Mas?"
Mata Sumirah mulai berkaca kaca, berdebat dengan Hendra sangat tidak puas dengan jawaban dari Hendra, malah menyalahkan dirinya.
" Kau itu dekil dan bau lihat tampang mu, aku muak..!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments