Pagi pagi sekali Sumirah bangun jam sudah menunjukan pukul 4 pagi, walaupun kedua matanya masih terasa ngantuk tapi ia memaksa nya untuk bangun, karena menunggu suami nya yang pulang pukul 1 malam.
Sumirah sedang mencuci beras cukup 3 gelas saja, ia memasak nasi untuk bertiga sampai malam, sambil tangan nya mencuci beras hati nya gelisah karena beras sudah habis. Hari ini ia akan meminta uang jatah bulanan seperti biasa nya pada Hendra, apalagi Sudah tiga bulan terakhir ini Hendra tidak memberikan uang jatah bulanan, Hendra merubahnya memberi uang sekasih nya saja tanpa memperhitungkan kebutuhan lain nya.
" Apa aku sebaiknya bekerja saja, kalau Mas Hendra memberi uang sesuka nya dia, tapi..bagaimana dengan Intan? kalau aku bekerja tidak ada yang menjaga nya." gumam nya pelan.
Setelah beras di cuci bersih dan di masak, ia lalu membuka kulkas di ambilnya bahan bahan sayur yang ia beli kemarin sayur sop juga ayam di frezer yang dibeli 1/2 kilo saja. hari ini ia akan membuat ayam goreng. Buat Sumirah cukup untuk Intan dan suami nya saja, biarlah ia tidak makan daging ayam karena pasti tidak cukup karena ayam yang di masak nya untuk jam makan Intan berikutnya, karena anak itu suka sekali dengan daging ayam dan sebagian lagi untuk bekal makan siang Hendra di kantor.
Sayur sop, ayam goreng telah matang dan sudah di sajikan di meja, kini Sumirah memasak air untuk suami nya mandi. Merasa kasihan dengan suami nya ia tidak mau Hendra sakit karena lelah pulang larut malam lalu mandi dengan air dingin.
Hari ini Sumirah tidak membuatkan kopi untuk suami nya, ia hanya buatkan teh manis saja. Air yang di masak sudah mendidih ia segera menuangkan kedalam ember besar untuk Hendra mandi.
Pukul 6 tepat Hendra belum juga bangun, terpaksa Sumirah membangunkan suami nya. Iya maklumi pasti Hendra masih terasa capek. Sumirah masuk ke kamar lalu duduk di tepi ranjang tidur.
" Mas bangun..sudah jam 6."
Hendra belum juga menggerakkan tubuh nya. Sangat terlihat nyenyak tidur nya. Sumirah sebenarnya tidak tega tapi harus bagaimana lagi kalau tidak di bangunkan oleh nya Hendra akan terlambat ke kantor.
" Mas..Mas Hendra bangun!"
Sumirah pun menepuk bahu lebar suami nya yang sebelah kanan.
" Mas bangun..!"
Hendra pun akhir nya membuka mata, Sumirah lalu tersenyum pada Hendra walaupun wajah bantal nya sangat kentara tapi tidak menutupi wajah suami nya yang tampan.
" Pagi Mas..!"
Hendra menatap wajah istrinya perlahan raut muka nya kemudian berubah tidak suka dengan penampilan Sumirah. Istrinya yang berbalut daster lusuh dengan muka yang berminyak, rambut nya yang sedikit acak di Cepol ke atas, tercium pula bau bawang dan asap kompor di hidung Hendra.
" Mirah menyingkir lah kau bau sekali!" Ucap nya kesal.
Sumirah reflek ia langsung mengenduskan hidung nya ke tubuhnya sendiri, memang benar daster yang di pakainya tercium bau bawang, tapi harus nya Hendra memaklumi wajar istri nya bau bawang karena tadi saat membuat sayur sop ia menghaluskan bumbu bumbu dengan mengulek juga memotong motong daun bawang dan juga menghaluskan bumbu bumbu untuk ayam goreng.
" Maaf Mas..aku kan baru dari dapur selesai masak sayur sop kesukaan Mas.."
" Ahhh..sana sana! sebaiknya aku mandi saja" Pinta nya supaya Sumirah menjauh dari nya.
Hendra beranjak bangun ingin mandi ia meninggalkan istrinya yang duduk diam tertegun melihat sikap suaminya itu yang kasar. Lalu terdengar suara pintu kamar mandi yang di tutup kencang.
Brakk
Hendra menutup kasar pintu itu karena ia sangat kesal dan muak melihat tampang istrinya yang kucel itu.
Sumirah pun kaget dengan suara pintu kamar mandi. Sumirah khawatir dengan Intan yang masih tidur akan bangun karena suara pintu kamar mandi di tutup nya kasar. Sumirah hanya menggelengkan kepala saja lalu melangkah keluar dari kamar mengambil handuk untuk suami nya.
Sumirah menanti suami nya di meja makan untuk sarapan sambil menggendong Intan. Ia ingin sebelum suami nya berangkat Hendra menggendong Intan biar cuma sebentar saja, karena anak itu jarang sekali bertemu Ayah nya saat berangkat Intan masih tidur dan saat Hendra sudah pulang Intan sudah tertidur.
Hendra sudah duduk di meja makan dan sarapan. di liriknya bekal makan siang untuk di bawa ke kantor yang di siapkan istrinya
" Mas ini bekal makan siang mu, jangan lupa di bawa ya!"
" Tidak usah..! di kantor aku sudah di sediakan makan siang."
" Oh begitu.." Sumirah mengangguk angguk.
" Mas sebelum berangkat gendong dulu Intan ia sudah sangat kangen dengan Papa nya."
Sambil mengunyah makanan di mulut nya mata nya melihat Intan yang belum mandi.
" Pakaian ku sudah rapih nanti bau Pesing anak itu juga belum mandi sama kayak ibu nya."
Sumirah menarik nafas berat, setelah Hendra berangkat ia akan memandikan Intan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments