"Lea kau berhutang banyak padaku" gumam Daisy,jika bukan karena Lea sahabatnya,Daisy enggan mengantarkan kopi untuk Daniel.
Daisy kembali ke studio tempat Daniel bekerja,sampailah Daisy di depan pintu lift,sambil menunggu pintu lift terbuka gadis itu memainkan telepon genggamnya yang begitu sepi "tidak ada yang menghubungiku"
ting
Pintu lift pun terbuka menampilkan seorang perempuan cantik di dalamnya "Nona Airin" Sapa Daisy sambil tersenyum.
"oh Daisy" sapa Airin kembali.
Tidak ada percakapan ketika mereka berada di dalam lift karena menurut Daisy tidak ada yang perlu di bicarakan,namun sepertinya Airin tidak berpikir seperti itu.
"Daisy,apa kau berhubungan dengan Daniel?"
Seketika mulut Daisy menganga "apa maksud nona?"
"Kau tau,hubungan seperti perempuan dan laki-laki pada umumnya"
"ah pasti nona melihat Daniel menggandengku tempo hari? maaf nona tapi kami sungguh tidak mempunyai hubungan apa-apa selain rekan kerja,dia selebritis aku asisten"
"Bagus kalau begitu,aku akan memegang perkataanmu,kau tau kami sudah bertunangan" ucap Airin dingin.
'Ah yang ku dengar sebelumnya tunangan laki-laki itu berada di luar negeri,ternyata salah ya'
"ah iya aku mengerti nona" setelah itu pintu lift pun terbuka tepat di studio tempat Daniel bekerja dan sepertinya Airin akan menemui Daniel.
Daisy mengedarkan pandangannya untuk mencari laki-laki itu dan benar saja Airin tengah menemui Daniel. Karena tidak enak,Daisy memilih menunggu mereka selesai berbicara,namun terlihat Daniel sangat tidak suka berbicara dengan Airin akhir-akhir ini ,padahal saat Daisy pertama kali melihat Daniel dan Airin mereka terlihat biasa saja,apa mereka sedang bertengkar?
Setelah beberapa menit menunggu,Airin pergi begitu saja meninggalkan Daniel yang terlihat muram "ah benar mereka sedang bertengkar" gumam Daisy,Segera Daisy menghampiri Daniel untuk memberikan kopi pesanannya tadi.
"ini kopi mu"
"kau? kemana Alfred?"
"Alfred sedang ada urusan,kami bertemu di coffee shop dan dia memintaku untuk mengantarkan kopi ini padamu"
"mmmm begitu"
"kalau begitu aku pergi dulu" ucap Daisy karena merasa bingung.
Grab
Daniel menahan tangan Daisy,Daisy semakin bingung dengan perlakuan Daniel "a-apa lagi?" tanya Daisy.
"apa kau sudah makan?"
"s-sudah" jawab Daisy asal.
"kalau begitu temani aku makan" tanpa menunggu persetujuan Daisy,laki-laki itu langsung menarik tangan Daisy.
"Daniel,aku bisa berjalan sendiri,semua orang memperhatikan kita"
"ah baiklah"
"apa kau sudah selesai bekerja?"
"sudah dan sekarang saat nya mengisi perut"
Mereka berjalan menuju mobil,karena tidak ada Alfred,Daniel mengemudikan mobil nya sendiri dan Daisy duduk di kursi depan.
Sebenarnya sejak pagi Daisy belum sempat sarapan karena terburu-buru,namun karena gengsinya yang tinggi,Daisy lebih memilih menahan rasa laparnya.
"tempat apa ini?" tanya Daisy saat mobil Daniel terparkir di sebuah restoran sederhana.
"ini tempat makanan terenak di seluruh dunia" ucap Daniel sambil tersenyum,melihat senyum yang terpancar di wajah tampan Daniel,seketika desiran aneh menjalar ke seluruh tubuh Daisy.
Daniel memakai topi dan masker terlebih dahulu. Setelah itu,Daniel memakaikan masker kepada Daisy "Daniel,aku bisa sendiri,lagi pula aku tidak membutuhkan ini" ucap Daisy.
"sutttttttt, mungkin saat ini semua wanita ingin menjadi dirimu"
"cih"
"Wajahmu harus di tutup karena semua orang di negara ini juga sudah mengenalmu,mulai saat ini biasakan memakai penutup wajah saat kau keluar"
Daisy hanya mengangguk mengerti perkataan Daniel ada benarnya juga,setelah itu Daniel mengajak Daisy untuk masuk kedalam restoran sederhana itu.
"Anna aku datang" ucap Daniel kepada wanita tua yang sedang mengelap meja.
"Ya tuhan!!! tuan Daniel,sudah lama kau tidak kesini,aku merindukanmu"
"Maaf Anna,aku baru sempat kau tahu aku sangat sibuk dengan wajah tampan ini"
'astaga aku tak menyangka dengan perkataan pria gila ini' gumam Daisy.
"tunggu dulu,siapa nona cantik yang kau bawa ini? biasanya kau kesini dengan asistenmu yang tampan itu"
"ini? ini pesuruh ku"
"aku bukan pesuruhmu!"
"hahaha lihat Anna dia marah"
"kau cantik sekali nona,ini pertama kali nya Daniel mengajak perempuan datang ke sini"
"ah aku hanya asisten tuan Daniel nek"
"oh begitu kah? sayang sekali,ya sudah kalian duduk biar aku membuatkan makanan"
"oh iya,buatkan satu porsi saja,dia sudah kenyang" ucap Daniel.
"begitukah?"
"I-iya nek aku sudah kenyang" 'Pria ini sungguh tega'
Daisy melihat ke sekeliling restoran,tidak ada yang spesial hanya restoran tua yang sepi pengunjung.
"kau penasaran dengan tempat ini?" Tanya Daniel,Daisy hanya mengangguk.
"Nenek tua itu adalah mantan asisten ibuku namanya Anna,kami dekat sejak aku masih bayi,dia seperti nenek ku sendiri,dia berhenti bekerja sejak ibu ku meninggal 10 tahun lalu"
"tunggu,ibu mu meninggal? bukan kah ibu mu sering muncul di majalah bisnis?"
"Itu ibu tiri ku Amber"
"ah aku mengerti jadi saat itu kau menangis karena merindukan ibu mu?"
"Aku?"
"ya,saat kau pulang dengan keadaan mabuk dan kau hampir melakukan tindakan bodoh jika aku tidak ada di sana"
"ahh itu,ya malam itu aku dan ayah ku bertengkar hebat,tunggu aku hampir lupa,saat itu untuk apa kau berada di kamarku?"
"a-aku hanya tersesat dan tiba-tiba kau pulang,aku takut sebab itu aku bersembunyi" jelas Daisy terbata-bata.
"kau yakin tidak sedang mengintipku?"
"kau memang gila"
"hei aku ini bos mu!"
"hei bicaralah perlahan kau sedang berbicara dengan wanita" ucap Anna berjalan mendekat dengan membawa nampan berisi semangkuk sup mie.
"dia sangat menjengkelkan Anna"
"Kau yang menjengkelkan!"
"Tuan sebaiknya cepat makan,nanti sup nya dingin"
"Baik" Setelah itu Anna pergi meninggalkan Daisy dan Daniel yang sedang menyantap makanannya.
Wangi rempah dan kaldu sangat menyeruak ke dalam indra penciuman Daisy 'Aku sangat lapar,kelihatannya itu lezat' ucap Daisy dalam hati.
"kau yakin tidak akan makan?" tanya Daniel.
"aku bilang aku sudah kenyang" ucap Daisy berbohong.
"hmm baiklah aku tidak memaksa" Daniel terlihat makan dengan tergesa-gesa,entah terlalu kelaparan atau memang makanannya seenak itu.
"Sudah selesai?" Tanya Daisy.
"Sudah,tapi kau harus menunggu,aku harus ke belakang menemui Anna"
"apakah lama?"
"tidak,aku akan cepat"
"hmm baiklah"
Daniel pergi ke belakang menemui Anna,sedangkan Daisy masih menunggu di kursi dekat jendela tadi. Tak berselang lama,Daniel kembali dengan membawa satu mangkuk mie kaldu sapi di tangannya.
"Cobalah,aku memasaknya sendiri"
Daisy terlihat bingung namun tidak dapat dipungkiri kalau ia juga sedang kelaparan.
"Baiklah aku akan memakannya,aku tidak yakin"
"jangan banyak bicara,makanlah" Daniel kembali duduk,menemani Daisy yang sedang menyantap makanannya "Bagaimana?"
"hmmm lumayan" ucap Daisy.
"harga diri mu terlalu tinggi nona"
"cih,jangan mengganggu aku sedang makan"
"Baiklah"
...🍒🍒🍒🍒...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments