Daisy terbangun saat merasakan tubuhnya di guncang oleh seseorang "eeuungghh"
"hei! bangun lah ini sudah masuk jam kerja! aku harus segera berangkat ke studio!" teriak Daniel.
Daisy yang menyadari ada suara Daniel di dalam kamarnya pun terbangun dengan membelalakan mata nya "aaa Daniel sedang apa kau di kamar ku?!"
"a-apa?! kamar mu?! lihat lah kamar siapa ini!!"
Daisy melihat sekeliling 'ah benar ini bukan kamarku,lalu kenapa aku bisa tidur di ranjang laki-laki ini?'
"m-maaf,aku kira ini kamar ku,kenapa semalam tidak membangunkan ku?"
"lalu aku harus menyuruhmu pulang pukul 1 malam?"
"ahh iya tunggu apa kau sudah membaik?" tanya Daisy kemudian turun dari ranjang lalu menempelkan punggung tangannya di atas kening Daniel,Daniel tersentak karena gerakan Daisy yang begitu cepat.
"ahh sudah lah aku tidak apa-apa,cepat siap siap aku harus ke studio" ucap Daniel dengan menepis tangan Daisy " 10 menit,aku tunggu di bawah,Alfred sudah menyiapkan baju dan peralatan mandi mu,cepatlah!"
"berisik sekali!" gumam Daisy.
"apa kau bilang?!"
"ahh tidak,aku akan segera bersiap,silahkan tunggu dibawah"
"bagus"
Setelah selesai, Daisy dengan cepat mengambil tas nya yang berada di atas nakas lalu segera keluar menuruni anak tangga dengan sedikit berlari karena Daniel sudah berada di dalam mobil dan akan segera pergi "tunggu!!!! aku sudah siap!!" teriak Daisy saat mobil Daniel mulai melaju,Alfred pun menghentikan mobilnya "terimakasih!!" ucap Daisy dengan nafas tersegal-segal lalu segera memasuki mobil,ia dan Alfred duduk di depan sedangkan Daniel duduk di kursi belakang.
"lambat sekali" ucap Daniel dengan nada sinis. Daisy yang mendengar itu pun memutarkan bola matanya kesal,namun ia tidak berani berkata apa-apa "maaf kan aku,besok tidak akan terlambat lagi tuan" ucapnya dengan nada dibuat-buat
...***...
Setelah sampai di studio,semua orang tertuju pada Daniel terutama staff wanita,mereka memandang laki-laki itu dengan penuh kagum,namun padangan mereka berubah ketika melihat Daisy,melihat itu Daisy merasa terpojok 'ada apa dengan semua wanita disini?' Daisy bergumam mungkin ini karena artikel tempo lalu,para wanita itu pasti berfikir jika Daisy tidak tahu malu, setelah berusaha membuat karir idola nya hancur lalu dengan wajah polos nya dia malah menerima tawaran pekerjaan menjadi asisten Daniel.
"sungguh tak tahu malu" ucap seorang wanita yang berprofesi sebagai make up artist kepada salah satu rekannya yang Daisy tahu jika wanita itu sedang menyindirnya, namun Daisy tak menghiraukan perkataan wanita itu,ia terus fokus mengerjakan pekerjaan nya.
"jika aku jadi dia mungkin aku akan mengubur diri ku sendiri di tanah"
"apa dia mantan pegawai restoran hotel itu? aku pasti sudah muntah jika dia yang menyajikan makanan"
"dia yang memotret tubuh Daniel? tanyakan apakah dia membuka selimut Daniel waktu itu"
Daisy muak mendengar celotehan orang-orang ini,dengan kesal Daisy kembali ke parkiran mobil untuk mencari udara segar sekaligus membawa keperluan Daniel yang tertinggal di bagasi.
"wanita-wanita sialan itu terus saja membuat ku marah! bahkan wajah kalian seperti musang,bagaimana bisa mereka membicarakan ku secara terang-terangan seperti itu!"
Setelah beberapa menit di parkiran,Daisy kembali masuk kedalam studio dengan banyak barang-barang Daniel di kedua tangannya "ini semua untuk apa?! dasar laki-laki itu suka sekali merepotkan ku!" gumam Daisy. Langkahnya terhenti, ternyata Daniel sudah berada di depan sana,laki-laki itu memegang sebuah produk dari salah satu merk produk kecantikan terkenal di negaranya,dengan lihai Daniel mengganti beberapa gaya untuk keperluan pemotretan 'jika saja kau tidak menyebalkan mungkin aku sudah jatuh cinta melihat mu dari dekat seperti ini' dengan cepat Daisy menggelengkan kepalanya "ahh tidak! kalau pun aku jatuh cinta kepadanya,dia tidak akan membalas perasaan ku hahaha"
"semuanya kita break terlebih dahulu!" teriak sang fotographer. Daniel pun berjalan ke arah Daisy,entah kenapa Daisy hanya terdiam memandang wajah tampan Daniel yang sedang berjalan ke arah nya.
"mana kursi ku?" tanya Daniel namun Daisy masih terdiam dihadapan laki-laki itu.
"Daisy fokus!" teriak Daniel sontak semua orang melihat ke arah mereka berdua dan tentu saja Daisy terperanjat.
"lihatlah wanita itu seperti orang bodoh"
"sangat tidak becus!"
"ahh ma-maf tuan! aku sedang tidak fokus" dengan tergesa-gesa Daisy melepaskan semua barang yang ada di tangannya,ia lupa bahwa ia sedang memegang segelas kopi milik Daniel,alhasil kopi itu berantakan membuat lantai studio terlihat kotor dan lengket. lagi-lagi Daisy membuat kesalahan "Daisy!!!!" Daniel kembali berteriak,semua orang disana menggelengkan kepalanya melihat tingkah Daisy yang sangat ceroboh "maaf kan aku tuan! aku han--"
"kau memang wanita pembawa sial!" ucap Daniel.
kini Daisy berusaha menahan air matanya mendegar perkataan Daniel yang sangat kasar terlebih ia memarahinya di depan banyak orang.
"ada apa ini?" tanya seorang wanita yang baru saja datang bersama Alfred.
"Alfred beruntung kau datang,wanita itu sama sekali tidak becus ia terus membuat kesalahan" ucap kenny,wanita yang berprofesi sebagai make up artist.
"tak apa dia masih baru"
"dia siapa?" tanya Airin.
"apa aku belum membicarakannya?" tanya Alfred kepada Airin,wanita itu menggeleng.
"dia asisten baru Daniel"
"asisten?jangan bilang jika itu wanita yang sedang di bicarakan di semua stasiun televisi dan internet?"
"ya itu dia,Daisy"
"kenapa Daniel mempekerjakan wanita itu?"
"entah lah,hanya Daniel yang tahu"
Alfred dan Airin berjalan menuju Daniel yang terlihat sangat emosi sedangkan wanita di depannya hanya bisa menunduk.
"hai Daniel ada apa ini?" tanya Airin.
"Airin,untuk apa kau kesini?" tanya Daniel.
"tidak,aku hanya kebetulan lewat dan melihat Alfred di luar"
"Daisy,kau bisa pergi, biar aku yang berbicara kepada Daniel" ucap Alfred kepada Daisy.
"baiklah,aku permisi" ucap Daisy dengan pelan lalu pergi meninggalkan Daniel,Alfred dan Airin.
"kenapa kau membiarkannya pergi? aku bahkan belum berkenalan" ucap Airin.
"biarkan saja dia mungkin butuh udara segar" jawab Alfred.
"wanita itu membuat darah tinggi ku naik!"
"maaf tuan Daniel,mungkin Daisy belum terbiasa dengan pekerjaan nya"
"kau membela wanita itu?"
"semua orang punya kesalahan tuan"
"argghhh kau sama saja dengan nya!" ucap Daniel lalu pergi.
"huuuuuff Daniel tetaplah Daniel" ucap Airin sambil menatap punggung Daniel yang mulai menjauh.
"percayalah itu hanya emosi sesaat" gumam Alfred.
Sementara itu di sebuah bilik toilet gedung itu terlihat Daisy yang sedang menangis karena perkataan Daniel 'kau memang wanita pembawa sial!' kata-kata itu terus berputar di kepala Daisy "memang nya aku sesial itu? haha tentu saja aku adalah wanita paling pembawa sial di dunia ini!"
"wajahmu tampan tapi mulut mu sangat jelek,Daniel sialan!" ucap Daisy lalu keluar,membasuh wajahnya kemudian menatap dirinya sendiri di hadapan cermin "wanita pembawa sial ini terlihat sangat menyedihkan" ucap Daisy.
klekk
terdegar pintu kamar mandi terbuka,dengan segera Daisy menghapus sisa air matanya,saat hendak beranjak pergi langkahnya terhenti karena seseorang memanggil namanya.
"Daisy, kita belum sempat berkenalan" ucap wanita cantik itu.
"hah? aku? kau mengenalku?"
"ahh kita bertemu di depan saat kau dan Daniel sedang....yahh kau tahu"
"ah maaf aku tidak melihatmu tadi"
"tak apa,aku Airin direktur agensi G entertaiment"
"ahh maaf kan aku nona,aku Daisy asisten tuan Daniel,tapi mungkin setelah ini aku akan segera kehilangan pekerjaan ku hahaha"
"ahh jangan begitu,Daniel memang terlihat sangat cerewet karena itu tidak ada yang bertahan menjadi asisten laki-laki itu,kau harus bertahan Daisy"
"entahlah,perkataan tuan Daniel membuat ku tidak nyaman nona"
"cobalah lebih mengenal Daniel,aku yakin seiring berjalannya waktu Daniel akan melunak"
"tidak perlu menyemangatiku nona,kalaupun dia tidak memecatku,aku akan mengundurkan diri,kesehatan mentalku lebih berarti"
"ahh kalau begitu terserah kau saja,maaf sudah lancang"
"tidak tidak,aku yang seharusnya minta maaf nona,kalau begitu aku permisi " ucap Daisy dengan ramah.
"baiklah,jika butuh batuan seputar pekerjaan hubungi aku,ini kartu nama ku" Daisy menatap sebuah kartu di tangan Airin.
"hemm,terimakasih nona,aku akan menghubungi mu jika membutuhkan bantuan" ucap Daisy dengan menerima kartu di tangan Airin lalu pergi meninggalkan wanita itu.
"Daisy....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments