"sial! sial! sial!" ucap Daisy merasa frustasi,kini ia seorang pengangguran yang entah harus melakukan apa,sepulang dari tempat kerjanya, ia hanya berjalan-jalan di taman pinggir danau, sungguh ia benci laki-laki itu.
matanya menerawang jauh ke arah danau,satu bulir air mata mulai turun dari pelupuk mata Daisy,andai saja orang tua nya masih ada,mungkin ia tidak akan terlantar seperti ini, dengan cepat Daisy menghapus sisa air mata di pipinya,ia tidak mau jika orang lain melihat kelemahannya.
Daisy beranjak dari tempatnya,ia memilih pulang untuk mengistirahatkan otaknya.
...***...
Hari pertama menjadi pengangguran,Daisy memilih untuk menghabiskan waktu di rumahnya,membaca novel yang baru saja ia beli,membereskan rumah yang jarang sekali ia bersihkan,lalu setelahnya kembali merebahkan tubuh di sofa ruang tamu.
"aku pikir menjadi pengangguran akan lebih menyenangkan" gumam Daisy.
tok tok tok
suara ketukan pintu terdengar beberapa kali,Daisy mengerutkan keningnya karena ia belum pernah menerima tamu satu orang pun,terkecuali petugas paket,namun saat ini ia tidak sedang memesan apapun.
"yaa,sebentar" Perlahan Daisy membukakan pintu rumahnya "ada yang bisa saya bant-" ucapan Daisy terhenti ketika melihat seseorang yang saat ini berada di depannya.
"tahu dari mana alamat rumahku?"
"itu tidak penting"
"lalu untuk apa kau kemari?"
"aku hanya ingin meminta pertanggung jawaban mu,nona Daisy!"
"belum cukup kau membuat ku menjadi pengangguran?"
"oh tentu belum baby,karir ku sudah di ujung tanduk gara-gara perbuatan mu"
"sudah ku bilang, aku tidak pernah memotret apapun waktu itu!"
"tapi sayangnya aku tidak percaya"
"terserah,tuan Daniel silahkan anda pergi dari rumah saya atau saya akan panggilkan polisi"
"oke,kau sudah membuatku marah,lihat saja nanti!"
"cihhh silahkan!" satu detik kemudian Daisy menutup pintu rumahnya dengan kasar "apa-apaan orang itu tau darimana alamat rumahku" kesal Daisy.
...***...
"Daniel! bagaimana ini? para reporter sialan itu terus mengerjarku!" ucap Airin-direktur agensi.
"i'm so sorry Airin,aku juga bingung dengan apa yang harus aku lakukan,berita itu sama sekali tidak benar,aku ke sana hanya untuk minum,itupun sedikit. Entah bagaimana aku bisa berada di kamar hotel mereka,saat aku bangunpun Samantha sudah tidak ada,satu-satunya orang yang ku lihat hanya perempuan sialan itu"
"kalau begitu,kita tidak punya pilihan lagi selain menyebarkan foto karyawan hotel itu"
"dia sudah di pecat,apa tidak berlebihan?" tanya Alfred-artis manager.
"harga yang pantas untuk orang tak tahu malu seperti Daisy,ah menyebutkan namanya saja membuatku muak" ucap Daniel.
"nama perempuan itu Daisy?" tanya Airin.
"ya,pokoknya aku setuju jika foto perempuan itu bocor,kerja kerasku selama ini tidak boleh hancur begitu saja" ucap Daniel dengan sinis.
...***...
Sore ini Daisy bertemu Lea di sebuah caffe tak jauh dari hotel tempat kerjanya dulu,Lea merasa bersalah karena sudah menyuruh Daisy untuk menggantikan tugasnya,namun Daisy berusaha menenangkan Lea agar tidak terlalu menyalahkan diri sendiri,semua ini sudah takdir,takdir buruk yang terus-menerus menimpa Daisy.
"sudah lah Lea,lihat i'm okay tabunganku bahkan sudah cukup untuk membeli sebuah apartemen di gedung itu" ucap Daisy dengan menunjuk salah satu gedung megah di sebrang jalan.
"tetap saja,kau kehilangan pekerjaan gara-gara aku"
"kalau kau mau menebus dosa mu,belikan aku minuman ini"
"bahkan harga minuman ini tidak sebanding dengan ke sialan mu"
Daisy menyeruput kopi di depannya,sambil sesekali melihat ponsel nya,namun ia sangat terkejut saat melihat foto nya tersebar di salah satu akun gosip dengan caption yang sangat mencengangkan,komentar-komentar kebencian mulai memenuhi unggahan tersebut.
uhukk uhukkk
Lea tersedak,Daisy sudah tahu jika Lea baru saja melihat unggahan tentang dirinya "apa ini?" tanya Lea.
"Lea,mulai hari ini pasti sangat berantakan" ucap Daisy dengan murung.
"kau harus pulang,semua orang disini sedang menatap mu" pinta Lea.
"yahhh,baiklah mungkin aku akan membusuk di rumah sampai berita ini reda"
"ayolah"
Sepanjang perjalanan ke rumah,Daisy terus saja mendapatkan pandangan tidak mengenakan dari semua orang 'x-karyawan dari salah satu hotel ternama menjadi penyebar foto kehidupan pribadi aktor yang sedang naik daun untuk menjatuhkan reputasinya,ini dia wajah nya'
...***...
Sudah hampir 3 jam Daisy menatap layar laptopnya,gadis berambut cokelat itu sedang mencari tahu beberapa informasi tentang Daniel, nama agensi,alamat agensi,tanggal lahir,akun sosial media dan yang lainnya,namun tidak ada informasi dimana ia tinggal,ya jika di pikir aktor bodoh mana yang akan mencantumkan alamat tempat tinggalnya.
"sial! aku seperti penguntit! lihat saja besok dasar laki-laki gila tidak tahu malu!"
"lihat ini,bahkan kolom komentarnya tidak ada satu pun komentar kebencian!"
"huhh,aku harus tidur agar otak ku bisa bekerja dengan baik besok"
Gadis itu bersembunyi di balik pohon,dengan menggukanan topi,masker serta kacamata hitam yang membuat semua orang memandang aneh kepadanya,Daisy sedang berada di depan gedung agensi yang menaungi aktor terkenal itu,siapa lagi kalau bukan Daniel,namun setelah menunggu kurang lebih satu jam,tidak ada tanda-tanda Daniel masuk ke gedung itu.
"apa dia libur hari ini? apakah seorang aktor mempunyai hari libur?" ahhh sial ini tidak bisa di biarkan!"
"ahhh iya,bagaimana mungkin dia masuk lewat pintu utama seperti ini,dasar bodoh!" Daisy membuka kacamata hitam yang malah membuatnya mencolok di antara yang lain "seperti ini juga sudah cukup" gadis itu berjalan menuju parkiran bawah tanah gedung itu,namun ia sempat kesusahan karena tempat itu dijaga ketat oleh security.
"tempat ini di penuhi dengan cctv" gumamnya,Daisy kembali menunggu,Matahari sudah mulai condong ke barat namun Daisy belum juga menemukan tanda-tanda kedatangan Daniel,sudah kurang lebih 5 jam Daisy menunggu di tempat ini yang akhirnya membuat gadis itu menyerah,namun saat Daisy baru berjalan beberapa langkah,ia berhenti karena mendengar pintu lift yang terbuka,dengan tergesa-gesa ia kembali bersembunyi di balik pilar yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Alfred,tolong carikan jadwal agar aku bisa bertemu dengan Samantha" samar-samar Daisy mendengar pembicaraan mereka "baik pak" ucap laki-laki yang bernama Alfred itu.
"sudah ku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu,kau temanku" ucap Daniel.
"maaf pak,ini masih dalam jam kerja"
"ishhhh,terserah kau saja"
Kedua laki-laki itu memasuki mobil,terlihat Daniel duduk di kursi penumpang sedangkan Alfred duduk di kursi kemudi,dengan cepat Daisy berlari keluar untuk memanggil taxi "pak tolong ikuti mobil berwarna putih itu"
"baik nona"
"jangan sampai ketahuan ya pak"
Daisy membuntuti mobil Daniel dari belakang,mobil itu memasuki kawasan cluster mewah,Daisy sempat tercengang melihat rumah-rumah mewah yang berjajar rapi di kawasan ini,namun pikirannya segera ia tampik tak kala ia menyadari tujuannya datang ke sini.
"ahhh jadi ini" ucap Daisy saat mobil Daniel berhenti di salah satu cluster mewah dan megah ini "pak,kita pulang,besok akan lebih seru lagi dari hari ini" ucap Daisy dengan senyuman iblisnya,supir taxi itu melihat dengan rasa ngeri dari balik kaca spion "b-aik nona"
...🍒🍒🍒...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Rosee
NEXT THOR, CERITANYA BIKIN NAGIH 🤩💪 ditunggu kelanjutannya
kapan-kapan mampir yuk ke novel aku makasih
2023-04-26
1