8

Daisy berteriak saat melihat pemandangan di depannya,teman nya--Lea sedang menindih tubuh seorang pria.

"Alfred!" Daniel tersentak saat melihat Alfred berada di kediaman wanita asing ini "sedang apa kau disini? dan apa yang kau lakukan dengan wanita ini?" tanya Daniel.

Menyadari posisi nya membuat Daniel dan Daisy berpikiran macam-macam,Alfred mencoba bangun namun tubuh gadis yang saat ini menindihnya ternyata cukup berat "nona bisa kah kau bangun aarrgghh" ucap Alfred seraya mencoba menyingkirkan Lea.

"aahhh kau laki-laki sialan,sedang apa kau dibawah tubuhku huh?!" Lea meracau tak karuan,dengan cepat Daisy membantu Lea untuk menyingkir dari atas tubuh Alfred.

"sebenarnya apa yang terjadi Alfred?" tanya Daisy.

"wanita ini tiba-tiba memelukku di bar tadi,dia menangis mengatakan kalau aku jahat,padahal aku belum pernah bertemu dengannya,karena orang sekitar memandangku dengan tatapan aneh aku membawa nya pergi untuk di antar pulang,aku melihat alamatnya di kartu identitas miliknya"

"ahhh aku tau,pasti dia sedang patah hati" ucap Daisy sambil menatap temannya yang tidak sadarkan diri "dia selalu seperti ini saat sedang patah hati" lanjutnya.

"Alfred terimakasih kau telah mengantar temanku,maaf sudah merepotkan mu,aku kira wanita ini di culik oleh laki-laki hidung belang" ucap Daisy sambil tersenyum,ada getaran aneh saat melihat gadis itu tersenyum seperti ini,namun Daniel dengan cepat menepis pikiran itu.

"cih wanita sama saja,selalu merepotkan!" sinis Daniel.

Daisy menatap jengkel ke arah Daniel "mulutmu berisik,seperti mulut wanita!" ucap Daisy,Alfred yang mendengar itu berusaha menahan tawanya "Alfred sekali lagi terimakasih,sebaiknya kau pulang dan bawa orang ini menjauh dari pandanganku"

"ya sebaiknya kami pulang sebelum rumah ini berantakan karena ulah kalian"

"kau juga berhutang padaku,aku yang mengantarmu kesini"

"baiklah,besok akan ku belikan kopi kesukaanmu"

"bahkan bensin mobilku lebih mahal dari harga kopi,datang sebelum jam 6 pagi!" ucap Daniel lalu pergi meninggalkan Alfred yang masih tersenyum melihat pertengkaran mereka berdua.

"Kaauuuu!!!"

...***...

"aarrgghh kepala ku sakit" ucap Lea saat baru saja terbangun,gadis itu melihat jam yang berada di atas nakas nya "sudah pukul 5 pagi ternyata,siapa yang membawaku pulang?" Lea melihat sekeliling kamarnya,ternyata Daisy sedang tertidur pulas di atas sofa "aaa ternyata wanita itu yang membawa ku pulang" Lea beranjak dari ranjangnya membasuh muka lalu mencoba membangunkan Daisy yang masih tertidur pulas "heii Daisy buka mata mu,bukan kan kau harus bekerja" Daisy yang merasakan tubuhnya diguncang seseorang pun terbangun "engghhhh" suara itu keluar dari mulut Daisy "pukul berapa sekarang?" tanya nya "pukul 5 pagi" ucap Lea.

"K-kau! sudah bangun?! hei apa kau gila,bagaimana bisa kau mabuk-mabukan di bar mewah itu malam kemarin?!"

"mmmmm sebenarnya aku telah ditipu"

"hah? siapa yang menipumu?"

"laki-laki itu bernama Jimmy, awalnya dia seorang tamu hotel lalu kita mulai dekat satu minggu terakhir karena dia terus bersikap baik kepada ku,aku sudah jatuh cinta kepadanya dan hampir saja aku memberikan tubuhku,namun ternyata laki-laki itu sudah mempunyai keluarga,aku sangat frustasi malam itu,lalu aku pergi ke bar dan menghabiskan uang ku di sana"

"apa?! kau gila? kau rela memberikan tubuhmu kepada orang yang baru satu minggu mengenalmu?!"

"heii aku sudah bilang 'hampir' aku belum memberikannya,telponnya tiba-tiba berdering lalu wajahnya berubah,dia langsung keluar namun aku mengintipnya,ternyata itu panggilan dari istri dan anaknya,setelah itu aku pergi "

"kua benar-benar bodoh,untung saja Alfred menemukan mu,kalau kau jatuh kepada laki-laki hidung belang kemarin malam,mungkin saat ini kau sedang menangis di kamar hotel!"

"siapa? Alfred?"

"iya,Alfred orang yang mengantarmu pulang"

"bukan kah kau yang mengantarku pulang?"

"tidak,sebenarnya aku tersesat di bar itu saat mencari mu dan ternyata kau sudah lebih dulu di antar Alfred"

"astaga! jadi yang mengantarku adalah orang asing?"

"dia temanku,sebenarnya dia manager Daniel,kami kebetulan bertemu di bar itu"

"apa?! manager Daniel? laki-laki tampan yang selalu berada di belakang Daniel saat wawancara?! dia mengantarku?!" teriak Lea dengan wajah terkejut.

"ya,bahkan kau menindih tubuhnya di atas sofa ini"

"aaaaaaaaaaaaa!!!! kau bohong kan?! iya kan?"

"untuk apa aku berbohong bodoh!"

"memalukan sekali!!!!" rengek Lea "bantu aku bertemu dengannya,aku akan meminta maaf,ya ya ya?" mohon Lea "baiklah aku akan berbicara kepadanya"

"oh tidak! lihat aku bisa terlambat,laki-laki itu menyuruhku datang pukul 6 pagi!"

Dengan cepat Daisy membersihkan tubuhnya lalu bersiap-siap pergi "ah sial aku terlambat lagi!" Daisy berlari menuju rumah mewah itu,dengan nafas tersegal-segal Daisy mencari keberadaan Daniel,namun tak ada seorang pun di rumah ini sampai akhirnya ia bertemu Alfred di taman belakang,sepertinya laki-laki itu sedang sibuk,terlihat dari telepon genggam nya yang tak berhenti menerima panggilan.

"Alfred..." pangil Daisy,Alfred hanya berbalik sambil berkata "tunggu sebentar" tanpa mengeluarkan suara,setelah beberapa menit Alfred teleponnya pun menutup sambungan teleponnya "maaf Daisy,aku sibuk sekali,Daniel tiba-tiba saja demam jadi semua jadwal hari ini terpaksa di batalkan"

"demam? ternyata laki-laki itu bisa sakit juga"

"terkadang ia sering demam seperti ini karena kelelahan,untuk sekarang aku mau kau mengurus Daniel,aku mempercayakan semua nya kepadamu,aku harus pergi karena ada suatu hal di kantor agensi"

"baiklah,kau pergi saja, ahh Alfred!" panggil Daisy.

"ya? ada yang ingin ditanyakan?"

"ah tidak,soal temanku kemarin,ia ingin bertemu denganmu secara pribadi,ia sangat menyesal dan ingin meminta maaf kepadamu"

"tidak perlu,itu sudah biasa terjadi kepada orang yang sedang mabuk,aku bisa memaklumi nya,sampaikan salam ku kepada nya lain kali berhati-hati lah saat minum sendirian,itu juga berlaku untukmu Daisy"

"aaahhh iya baiklah,kalau begitu pergilah,nanti akan aku sampaikan" Alfred pun pergi meninggalkan Daisy "Lea maafkan aku,sepertinya kau menerima penolakan lagi" gumam Daisy.

...***...

Daisy menaiki lift menuju lantai dua di kediaman Daniel,di sini hanya ada satu kamar dan pastinya itu adalah kamar Daniel,Daisy membuka pintu terlihat laki-laki itu tengah berbaring di atas kasurnya,ia berjalan mendekati ranjang,wajah tampan Daniel sangat damai ketika sedang tertidur seperti ini,Daisy berjongkok menatap wajah Daniel yang sedang tertidur menyamping hingga wajah mereka berdua saling berhadapan "kau sangat tampan,namun menyebalkan" gumam Daisy,gadis itu mengecek suhu tubuh Daniel dengan menempelkan punggung tangannya di atas kening Daniel "tubuhnya masih panas" Daisy beranjak dari tempat nya,ia ingin mencari sesuatu agar bisa mengompres kening Daniel,namun saat ia ingin beranjak,tangannya di cekal oleh Daniel,Daisy tersentak,mata mereka bertemu,namun tatapan Daniel terlihat sayu "K-kau sudah bangun?" tanya Daisy dengan terbata-bata.

"heem" Daniel melepaskan tangan Daisy "apa kau butuh sesuatu? kau ingin makan?" tanya Daisy,Daniel hanya menggeleng,sambil berusaha duduk karena ia sudah merasa pegal.

"kau harus makan,akan ku buatkan kau bubur,tunggu di sini!" tanpa menunggu persetujuan Daniel, Daisy langsung pergi menuju dapur.

Sekian lama Daisy berkutat dengan alat-alat masak tak menyadari bahwa Daniel sejak tadi memperhatikan Daisy,tubuhnya sangat seksi jika dilihat dari belakang,apalagi saat ia menggunakan celemek seperti ini,namun pikiran kotornya segera ia buang jauh-jauh "hei kau" panggil Daniel,Daisy pun menoleh ke sumber suara

"kenapa kau turun? aku akan membawakan bubur ini ke kamar mu"

"aku ingin kau memijit kaki ku setelah makan" ucap Daniel,Daisy memutarkan bola matanya malas 'sedang sakit seperti ini pun ia masih memerintah,lihat lah kantung mata nya itu,sudah seperti celana dalam yang sedang di jemur'

"baiklah,setelah makan aku aku akan memijitmu"

"bagus,aku tunggu di kamar" lalu Daniel pun pergi,Daisy mengumpat didalam hati nya,kalau saja ia tak butuh uang dan tidak sedang merencanakan sesuatu ia tidak akan mau bekerja disini.

setelah beberapa menit akhirnya bubur yang ia buat sudah siap di sajikan,dengan cepat ia berjalan menuju kamar Daniel,Daisy membuka pintu sementara Daniel sedang bersantai di atas ranjang sambil mengutak-ngatik telepon genggamnya.

"berhenti dulu bermain handphone,apa kau tidak pusing?!" ucap Daisy berusaha mengingatkan.

"ya,sebentar aku harus mengerjakan sesuatu,lebih baik kau menyuapiku"

"makan sediri Daniel,aku harus membersihkan dapur,lagi pula kau hanya demam bukan patah tulang!"

"cihhh,kau tidak dengar aku bilang aku sedang mengerjakan sesuatu! suapi aku sekarang!"

"astaga kau sangat menyebalkan!"

"tapi aku tampan,kau bilang begitu tadi"

"apa? ka-kau mendengarnya?!"

"Aku sudah bangun sejak pukul 5 pagi,tentu saja aku dengar"

"Danieell!!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!