"Daniel,akhirnya kau datang juga,kami sudah lama menunggu,duduk nak" ucap wanita paruh baya itu,Daniel memutarkan bola matanya malas.
"Ada apa ayah? aku kira Airin akan membicarakan pekerjaan,ternyata hal lain ya?"
"Jaga sopan santun mu" ucap Sean-ayah Daniel.
"tidak apa-apa tuan Sean" sanggah Abraham-ayah Airin.
"langsung saja,sebenarnya kami disini untuk membahas pertunangan kalian" jelas Sean.
"ayah,apa kau sudah bertanya kepadaku?"
"ayah tidak butuh pendapatmu"
"jika ayah tidak membutuhkan pendapatku,maka aku juga tidak wajib memenuhi kemauan ayah"
"Daniel!"
"ah sudah,sayang jaga emosimu,ingat kita sepakat akan berbicara pelan-pelan kepada anak kita" jelas Amber-ibu tiri Daniel.
"betul tuan,kita sebagai orang tua harus lebih lembut,lebih baik kita makan dulu saja,bagaimana?" tanya Amanda yang tak lain ibunda Airin.
"terimakasih sebelumnya,om tante maaf aku harus pergi,Airin maafkan aku"
"oh ya tak apa Daniel" jawab Airin lembut.
Setelah itu Daniel pun beranjak dari kursi tanpa menyentuh hidangannya sedikitpun. Melihat Daniel yang berjalan kearah nya dengan sorot mata terlihat marah,Daisy pun beranjak dari kursi nya,namun Daisy terkejut saat Daniel tiba-tiba saja menarik tangannya,maksudnya kenapa harus menarik tangannya? kenapa tidak tangan Alfred? Daisy merasa tidak enak dengan Airin.
"siapa gadis itu?" tanya Sean.
"ah dia asisten baru Daniel om" jawab Airin dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.
.
.
.
"Stop Daniel!" ucap Daisy yang merasa kan sakit di pergelangan tangannya.
"Ada apa tuan?" tanya Alfred.
"aku ingin menenangkan pikiranku,Alfred bawa aku ke bar"
"baik tuan,Daisy sebaiknya kau pulang" namun Daisy mengingat sesuatu yang sebelumnya ia lihat saat bersembunyi di kamar Daniel,saat itu Daniel pulang dalam keadaan kacau hingga mencoba mengakhiri hidup nya,Daisy takut jika itu terjadi lagi,terlebih saat ini banyak orang dari kalangan selebritis yang mengakhiri hidup nya sendiri dengan sia-sia.
"tidak,aku ikut!" tegas Daisy.
"aku akan pergi ke bar" ucap Daniel.
"tidak masalah,aku kuat minum"
"terserah kau" lanjut Daniel,lalu masuk kedalam mobil.
"sebaiknya kau pulang Daisy" ucap Alfred sekali lagi.
"tidak,aku juga ingin bersenang-senang,tenang saja aku bisa bayar sendiri"
"bukan masalah itu-"
"hei cepat lah!" teriak Daniel.
"baik tuan!" jawab Alfred "ya sudah terserah kau" lanjutnya.
Mobil mewah itu melaju di tengah keramaian kota,tak berselang lama Alfred memarkirkan mobil nya di parkiran VIP sebuah bar mewah di pusat kota.
"ini bar tempat Lea mabuk waktu itu"
"ya,tuan Daniel tamu VIP disini"
"kau yakin akan ikut denganku?" tanya Daniel sekali kali,Daisy pun mengangguk dengan tegas.
"baiklah,Alfred aku ingin kau melakukan sesuatu" Daniel membisikan sesuatu ke telinga Alfred.
"kau yakin tuan?"
"apa yang kalian bicarakan?"
"urusan pria" jawab Daniel.
"cih!"
Seperti biasa dentuman musik memenuhi seluruh ruangan di bar ini sementara Daisy terus mengikuti langkah Daniel,laki-laki itu berjalan menuju lift lalu menekan salah satu angka di sana.
"woah" ucap Daisy saat melihat bagian rooftop di bar mewah ini,berbeda dengan di lantai satu tadi,disini terlihat lebih classy,tidak ada musik yang membuatnya sakit kepala,hanya alunan musik jazz yang terdengar begitu merdu,para pengunjung pun berpakaian rapi dan sangat elegan.
"kenapa?"
"aku suka disini"
"tuan maaf aku harus pergi,ada sesuatu yang mendesak,ini kunci mobilnya" ucap Alfred.
"kau mau kemana?" tanya Daisy.
"ada sesuatu,aku harus segera pergi"
"ah sayang sekali"
.
.
.
Daisy dan Daniel duduk di sebuah sofa panjang berwarna hitam dekat kolam berenang,namun sejak tadi wajah Daisy terlihat sangat kesal,bagaimana tidak,percis di depannya saat ini Daniel tengah bersenang-senang dengan beberapa wanita di kanan dan kirinya. tidak,Daisy tidak cemburu namun ia merasa kesal niatnya ingin mengawasi Daniel agar tidak berbuat macam-macam seperti waktu itu namun ternyata lelaki itu tidak perlu di khawatirkan,lihatlah dia bahkan bersenang-senang.
"kau kenapa? cepat minum minuman mu" ucap Daniel dengan sumringah.
"ahahah iya,aku akan minum disana!" kesal Daisy lalu beranjak pergi meninggalkan Daniel,gadis itu berjalan di pinggir kolam lalu duduk di sebuah kursi kecil yang membelakangi Daniel sambil menikmati city light yang selalu ia sukai.
"lebih baik duduk disini sendirian" ucap Daisy.
Dari kejauhan Daniel memperhatikan gadis itu dari belakang "tuan apa tidak masalah kami menemanimu seperti ini,kekasih tuan terlihat sangat marah" ucap salah seorang wanita yang menemani Daniel.
"tidak apa,dia bukan kekasihku"
Saat Daisy sedang menikmati minumannya tiba-tiba saja seorang pria mendekatinya "hallo nona,sendirian?" sekilas Daisy melirik Daniel yang sedang memperhatikan nya.
"ya,seperti yang anda lihat"
"bolehkah aku menemani mu?" sebenarnya Daisy agak takut namun apa boleh buat,Daniel membuatnya sangat kesal.
"ah tentu"
Daniel menatap intens gadis yang tengah berbincang dengan pria asing itu "cih"
"tuan sebaiknya tuan berbaikan dengan gadis itu,nona itu sangat cantik sayang sekali jika harus di abaikan" ucap wanita lain yang menemani Daniel.
"jika dia mau,dia boleh pergi dengan lelaki itu"
.
.
.
Seorang wanita menerobos masuk kedalam bar dengan amarah yang memuncak,Sementara itu Daisy yang sudah agak mabuk tidak menyadari jika tangannya sudah di pegang oleh lelaki asing tadi.
"Sial!" ucap Daniel,laki-laki itu beranjak dari duduk nya,namun sebelum ia sempat berjalan,wanita dengan amarah yang sedang memuncak itu tiba-tiba datang dan menarik rambut Daisy.
"jadi kau jalang yang menggoda suamiku huh?!"
"awww sakit!!! lepaskan aku! aku bukan jalang! aku tidak menggoda suamimu!"ucap Daisy merintih kesakitan.
"bohong! lalu ini apa? kalian sedang apa di sini sambil bermesraan seperti ini huh?!"
"lepaskan! aku tidak mengenal suami mu! suami mu yang lebih dulu mendekatiku!"
"kalian memang sama saja!" karena Daisy sudah mulai mabuk,ia tidak bisa melawan saat dirinya di seret ke kolam oleh wanita itu,sementara laki-laki hidung belang itu mencoba menenangkan istrinya namun nihil akhirnya Daisy terlempar ke dalam kolam.
"Daisy!" teriak Daniel.
"to-longhhh"
Sekali lagi Daniel menyelamatkan Daisy "Daisy bangun!" ucap Daniel panik sambil menekan-nekan bagian dada gadis itu,Wanita yang mendorong Daisy pun ikut panik. Tidak ada cara lain,akhirnya Daniel memberikan nafas buatan kepada Daisy "Daisy bangun!"
"uhuk uhuk" air keluar dari mulut Daisy,Daniel membantu Daisy untuk duduk.
"apa kau sudah gila?!" ucap Daniel kepada wanita pemarah tadi.
"aku hanya berpikir jika dia menggoda suami ku,apa aku salah?!"
"salahkan suami hidung belangmu itu,jangan menyalahkan orang lain!"
"Daniel aku ingin pulang" ucap Daisy.
"tolong berikan aku handuk,dan kau jika kau sudah memiliki istri perlakukan istrimu dengan baik!"
Daniel melingkarkan Handuk ke tubuh Daisy lalu mengangkat tubuh mungil itu untuk segera pergi dari sana.
"Daniel.."
"hmmm"
"aku bisa berjalan sendiri"
"tidak,kau mabuk"
...🍒🍒🍒🍒🍒...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments