13

"Sial!"

Daisy mengemudikan mobil dengan sangat hati-hati karena jalanan ini sangat licin,sepanjang jalan ia terus menggerutu,Daisy lelah menghadapi sifat Daniel yang sangat menyebalkan,mungkin semua orang harus memberikan medali emas kepada Alfred yang masih bertahan sampai detik ini.

setelah mengemudi sekitar dua jam akhirnya ia telah sampai di pusat kota,beruntung ia tidak perlu menunggu pesanan Daniel karena restoran ini sangat mewah,sebelumnya Alfred telah memberikan sebuah kartu kredit tak terbatas kepada Daisy,sebelum kembali ke lokasi syuting,Daisy terlebih dahulu membeli minuman kopi kesukaannya untuk menemani perjalanan,padahal udara sedang dingin tapi gadis itu ingin sekali minum es kopi kesukaannya.

"Okay akhirnya kita akan kembali menemui orang menyebalkan itu!" ucap Daisy kepada diri sendiri.

Kembali ia mengemudikan mobilnya,dan sialnya ia malah terjebak macet "arrgggghh urusanku tidak pernah ada yang lancar! hei cepat jalan!"

telepon genggam milik Daisy berbunyi menampilkan sebuah nama seseorang yang sangat menyebalkan bagi nya "hallo tuan" sapanya pura-pura sopan.

"hei kau dimana?! aku sudah kelaparan!"

"aku terjebak macet tuan,seprtinya masih lama"

"aku tidak mau tau,satu jam lagi kau harus sudah ada di sini!"

"tap-tapi tuan--" Belum sempat Daisy menyelesaikan kalimatnya,sambungan telepon pun terputus "Pergi sendiri jika kau lapar sialan!!!!" teriak Daisy.

...***...

Tiga jam berlalu sejak Daisy keluar dari restoran,akhirnya ia telah sampai di lokasi syuting, langit sore yang indah menambah kesan romantis adegan demi adegan yang tengah di ambil oleh juru kamera,Dari kejauhan Daisy menatap Daniel yang sedang menggenggam tangan lawan mainnya dengan beberapa dialog yang mereka ucapkan 'sungguh manis,Daniel seperti dua orang yang berbeda' batin Daisy,namun dengan cepat ia menepis pikiran itu lalu melanjutkan kegiatannya membawa satu box steak pesanan Daniel.

Baru beberapa meter melangkah,kepala nya dihantam sebuah benda oleh seseorang,bau busuk menyeruak ke mana-mana "Astaga!!!" teriak Daisy.

"hahaha perempuan tidak tahu malu! sudah menyebarkan foto Daniel dengan polos nya kau bekerja dengannya seperti tidak terjadi apa-apa!"ucap perempuan itu,yang Daisy tahu bahwa segerombolan anak SMA ini adalah penggemar Daniel,terlihat dari poster yang mereka bawa saat ini.

"Hei anak kecil,apa kau tidak diajari sopan santun oleh orang tua mu huh?!" ucap Daisy.

"anak kecil? ahh lalu kau? nenek-nenek? hahaha!! kami hanya tidak mau Daniel dimanfaatkan oleh wanita seperti kau!"

"kau yang paling banyak bicara,apa kau ketua nya disini?"

"kau tidak perlu tau! girls! beri dia pelajaran!" ucap wanita itu,lalu teman-teman dibelakangnya mulai maju ke arah Daisy "Hei kalian mau apa huh?!"

Daisy kehilangan kendali saat ia dikeroyok oleh anak-anak SMA ini,steak yang tadi ia pegang erat pun sudah berantakan ditanah dan terinjak oleh anak-anak itu,Daisy hanya bisa melawan semampunya,gadis-gadis yang mengeroyoknya ini sangat banyak,mungkin ada lebih dari sepuluh orang.

"awwww!!! kau berani nya menjambak rambutku!!!" teriak Daisy "Daniell!!!!! tolong aku!!!!" Daisy kembali berteriak,mendegar keributan itu semua crew menghentikan semua pekerjaannya lalu mencoba memisahkan mereka,tak terkecuali Daniel dengan cepat ia menarik lengan Daisy dari para gadis yang mengeroyoknya.

"Stop!!" teriak Daniel.

menyadari idolnya ada di sini,para gadis itu menghentikan kegiatannya "ahhh Daniell!!!"

"lihat tampan sekali!!!"

"Daniel ada di sini!!! aaaaaaa"

Daniel menyembunyikan Daisy yang sudah berantakan dibelakang punggung nya "Kalian siapa?!" tanya Daniel dengan nada tinggi.

"Kak Daniel,perkenalkan nama ku Violet ketua dari 'Daniel fans club' di kota ini" ucap gadis yang tadi melempar telur busuk ke arah Daisy.

"kenapa ini?!" tanya Daniel.

"kami hanya ingin memberi pelajaran kepada wanita itu!"

"kau tau aku sedang bekerja disini?"

"ya,kami tau oleh sebab itu kami pergi ke sini"

"jika kalian benar penggemarku kalian tidak akan mungkin melakukan ini disaat aku sedang syuting,pekerjaanku terhambat gara-gara kalian! lihat bahkan makanan ku kalian injak-injak!" ucap Daniel penuh penekanan.

"ahh kami minta maaf kak,kami tidak tahu jika perempuan itu sedang memegang makanan milik kak Daniel"

"lebih baik kalian pulang sebelum aku memanggilkan polisi"

"baik kak! kami akan pulang,sekali lagi kami mohon maaf telah menjatuhkan makanan kakak"

"sebelum itu,kalian harus meminta maaf kepada wanita ini,perbuatan kalian sungguh tidak sopan"

"t-tapi kak"

"atau aku tidak akan pernah mau bertemu kalian dimana pun"

"ahh baik kak,kami akan meminta maaf" ucap Violet.

"bibi kami minta maaf atas perbuatan tidak sopan kami" ucap Violet lalu membungkukkan tubuhnya.

'apa? bibi? ah sungguh membuatku kesal!' batin Daisy.

"ya kalian aku maafkan,lain kali tidak boleh begitu,kalian harus lebih sopan kepada 'orang tua' terlebih kalian tidak tahu kebenarannya"

"kebenaran?"

"ah sudahlah,kau Violet?"

"iya bibi,nama ku Violet"

"akan ku ingat wajah mu,sekarang ajak teman-teman mu untuk pulang,sebentar lagi gelap"

"baik bibi,kami pulang dulu"

Setelah kepergian anak-anak itu,Daisy menatap steak yang saat ini sudah hancur di tanah "aku menghabiskan banyak waktu untuk itu" gumam Daisy.

...***...

Daniel sedang berbicara kepada produser dan sutradara,dan tentu saja kepada lawan mainnya-Nora "lebih baik kau istirahat,kita sudah selesai mengambil gambar di tempat ini" ucap pak Produser.

"aku sangat menyesali kejadian hari ini,sekali lagi aku minta maaf,Nora aku juga minta maaf"

"tak apa-apa Daniel,pekerjaan kita sudah selesai,aku akan pulang bersama asistenku,semua nya terimakasih"

"baik hati-hati di jalan Nora,terimakasih untuk hari ini,Daniel sebaiknya kau juga istirahat" ucap pak Produser.

"Daniel ada apa ini?" tanya Airin yang tiba-tiba datang.

"Airin! tadi ada sedkit kecelakaan kecil"

"ahh begitu,dimana Alfred?"

"entahlah,mungkin sedang istirahat"

"tadi aku melihat Daisy yang berantakan di parkiran"

"ah Daisy! aku hampir lupa,Airin aku pergi dulu" Daniel berlari menuju parkiran sedangkan Airin hanya bisa melihat punggung Daniel yang semakin menjauh.

...***...

Daniel berjalan perlahan melihat Daisy yang sedang menangis menenggelamkan wajahnya di sela-sela tumit "hei" sapa Daniel,mendengar suara Daniel,Daisy pun mendongkakan kepala nya.

"a-aku minta maaf" ucap Daniel,Daisy hanya diam tak menjawab.

"ayo kita pulang" ajak Daniel mencoba meraih tangan Daisy,namun dengan cepat ditepis oleh Daisy,gadis itu bangun dari posisi nya lalu dengan kasar mengusap sisa air mata di pipi nya.

"jangan berlagak baik,aku muak!" ucap Daisy lalu pergi dari hadapan Daniel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!