6

"Berhenti disana!" ucap Daniel dengan nada yang sedikit lebih tinggi,gadis itu pun menghentikan langkahnya "apalagi?!!!!" ucap Daisy dengan nada tak kalah tinggi.

"apa kau mau memberikan tubuh mun kepada para pereman di luar sana?!"

"apa maksud mu?!"

"berbalik! lihat baik-baik dirimu dari pintu kaca itu" Daisy pun berbalik,ia melihat pantulan dirinya yang basa kuyup dari pintu kaca,sangat buruk sekali.

"bagaimana bisa kau keluar menggunakan baju tipis seperti itu"

Daisy dengan segera menutup bagian dada nya yang ternyata terlihat sangat jelas karena "a-apa yang kau lihat laki-laki gila,kenapa kau tidak memberi tahu ku?!" sentak Daisy merasa malu.

"cihhh,tidak perlu kau tutupi,kau terlalu rata untuk di lihat" Daisy merasa kesal kepada laki-laki di depannya ini,ia mengerti bahkan sangat mengerti jika ia tidak menarik dari segi apapun,namun bagaimana bisa ia berbicara begitu kasar,rata? cih.

"Alfred antarkan gadis gila ini ke kamar tamu,suruh dia ganti baju" mendengar namanya di panggil Alfred dengan segera menghampiri kedua orang yang sedang berdebat itu "baik tuan,Daisy ikut aku,khem sebaiknya kau tutupi juga bagian belakangmu" Daisy amat sangat malu,dengan segera ia mengambil handuk yang ia jatuhkan tadi.

...***...

Daisy tak henti berjalan kesana-kemari,saat ini ia sedang berada di kamar tamu,pakaiannya sudah ia ganti dengan pakaian milik Daniel yang tentunya terlalu besar di badan kecil milik Daisy 'ayolah bagaimana aku harus memanfaatkan kesempatan ini,kau sedang berada di rumah musuh mu Daisy' Jam menunjukan pukul 1 malam,Daisy mengendap-ngendap keluar berharap ia tidak ketahuan,namun ia lupa kalau rumah ini memiliki cctv.

"kemana semua orang? disini terlalu gelap" Daisy kembali berjalan menelusuri rumah mewah ini ayo 'pikirkan dimana biasanya kamar pemilik rumah? ahh di lantai dua' Daisy berjalan menaiki tangga,tibalah ia di depan sebuah ruangan yang ia sendiri tidak tahu ini ruangan apa semoga saja ini ruang tidur Daniel,karena ia tidak mungkin membuka semua ruangan di rumah ini,terlalu melelahkan.

suara pintu terbuka,namun ia tak melihat seorang pun di ruangan ini,tadi ia sempat mendengar suara mobil Daniel meninggalkan rumah,mungkin saja laki-laki itu belum pulang "ayo kita lihat apa kelemahanmu tuan Daniel" Daisy mencari sesuatu yang berguna untuk menghancurkan karir Daniel,namun setelah mencari di semua sudut ruangan,ia tidak menemukan apapun selain foto Daniel dan seorang wanita paruh baya yang disimpan rapi di dalam nakas,sepertinya beliau ibu dari laki-laki berengsek itu, "Cantik" Daisy kembali menyimpan foto itu ke tempat semula,namun terdengar suara langkah kaki dari luar,karena ketakutan,Daisy berlari ke sembarang arah untuk bersembunyi "sial,kenapa dia harus pulang sekarang!" Daisy bersembunyi di dalam toilet kamar Daniel.

brakk

Suara bantingan pintu terdengar sangat keras membuat Daisy terperanjat "ada apa lagi dengan dia?" Daisy mengintip dari balik pintu toilet,laki-laki itu sepertinya sedang berada dibawah pengaruh alkohol 'ternyata aktor yang kalian puja sangat tidak sempurna' Daniel berjalan sempoyongan,tunggu! sepertinya laki-laki itu sedang menangis,dengan cepat Daisy mengeluarkan telepon genggam nya,gadis itu merekam semua gerak gerik Daniel.

"ibu...." ucap Daniel dengan lirih. Seketika Daisy menurunkan handphonenya,gadis itu seperti merasakan sesak di dalam dada nya "kenapa ibu meninggalkan ku seperti ini?" teriak Daniel "aku menyesal meninggalkan ibu di sana!" Daisy seperti melihat dirinya beberapa tahun lalu saat ia kehilangan ayah yang paling ia cintai,apa ibu nya meninggal?

Daniel kembali berdiri, dengan susah payah laki-laki itu meraih gelas yang berada di atas nakas lalu dengan cepat melemparkannya ke sembarang arah,laki-laki itu memungut salah satu pecahan gelas yang berserakan di lantai, 'tidak!!' Daisy yang mengetahui itu dengan cepat keluar dari persembunyiannya gadis itu apa yang akan Daniel lakukan,ia menepis tangan Daniel membuat pecarahan kaca tadi terlempar.

"apa yang kau lakukan?!" teriak Daisy.

Daniel menatap wajah gadis di depannya itu sungguh tatapan yang sangat menyedihkan,perlahan Daniel mendekat ke arah gadis itu,ia lalu membenamkan wajahnya di atas tengkuk Daisy,gadis itu membulatkan mata nya,sedangkan Daniel malah semakin membenamkan wajahnya,tangan besar Daniel mendekap tubuh kecil milik Daisy.

"D-daniel..." panggil Daisy dengan suara pelan,jantung berdebar tak karuan,wajar saja ini pertama kali nya ia di peluk oleh laki-laki selain ayah nya.

"biarkan aku sebentar saja" lirih Daniel,bau alkohol menyeruak ke seluruh ruangan.

...***...

Daisy membuka pintu kamarnya dengan perlahan,sekali lagi ia mengendap-endap menuju dapur,sebenarnya ia malas keluar namun tenggorokan nya sangat kering.

"berhenti melakukan hal bodoh seperti itu,rumah ku di penuhi cctv" ucap Daniel saat melihat tingkah konyol Daisy.

"k-kauu,sejak kapan kau berada di sana?"

"bukan urusanmu" ucap Daniel sambil melengos pergi ke arah dapur,Daisy merasa kesal namun ia hanya bisa memutarkan bola matanya,dengan cepat ia mengambil air mineral dari dalam lemari es lalu berbalik untuk pergi.

"kejadian semalam,jangan sampai bocor" ucap Daniel,Daisy menghentikan langkahnya 'ternyata dia ingat semuanya' gadis itu pergi tanpa menjawab sepatah kata pun.

...***...

Daisy menendang-nendang kerikil di sepajang perjalanan pulang 'jangan sampai bocor?' "apa kau malu jika orang lain melihatmu menangis? cihhh" gerutu Daisy,hari ini Daisy di persilahkan untuk tidak bekerja karena Daniel sedang tidak ada jadwal,jadi ia memilih untuk kembali pulang setelah menginap satu malam di rumah Daniel. namun,tiba-tiba kejadian semalam kembali terlintas di pikiran Daisy, rasa yang begitu asing saat laki-laki itu mendekap tubuh nya,terasa hangat dan nyaman 'apa yang aku pikirkan? astaga!!!!' Daisy memukul-mukul kepalanya "Sadar lah,dia musuh mu!"

...***...

Daniel duduk di sofa panjang yang berada di ruangan bernuansa hitam itu,menenggak sedikit demi sedikit wine yang berada di tangannya,beberapa menit kemudian Alfred memasuki ruangan bersama seorang gadis cantik yang terus menerus bersembunyi di belakang punggung nya.

"Samantha! jangan bersembunyi!" ucap Daniel dengan nada tinggi, gadis itu pun menunjukan dirinya dengan kepala menunduk.

"siapa yang menyuruhmu menjebakku?!" gadis itu hanya diam saja "Jawab!"

"t-tidak,tidak ada yang menyuruhku,itu....."

"itu apa huh?! kau membuat karir ku nyaris hancur Samantha,ku kira kau gadis polos,ternyata aku salah"

"tidak aku tidak bermaksud menghancurkan karir mu,aku hanya ingin menjalin hubungan dengan mu,aku menyukai mu Daniel"

"menyukai? cih setelah nyaris menghancurkan karir ku kau bilang menyukai?"

"aku hanya ingin publik tau kalau kau milik ku Daniel"

"aku milik mu? sejak kapan?"

"T-tapi..."

"satu pertanyaan lagi,kau mengenal Daisy?"

"ya aku mengenalnya,pegawai hotel yang ku suruh untuk memotret kita berdua"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!