15

Keesokan harinya Daniel dan Daisy pun dijemput oleh Alfred untuk kembali pulang ke rumah.

Dalam perjalanan Daisy merengek meminta Alfred untuk menghentikan mobilnya padahal saat ini mereka sedang berada di jalan bebas hambatan "Alfred tolong aku sudah tidak tahan" ucap Daisy.

"Tahan dulu sebentar lagi kita sampai di tempat peristirahatan!!" ucap Alfred.

"astaga Daisy kau selalu saja mengacau!" kesal Daniel, tak berselang lama akhirnya mereka berhenti di sebuah peristirahatan,dengan cepat Daisy pergi menuju toilet.

"Gadis gila itu selalu membuatku kesal!" ucap Daniel "Alfred kita pergi saja" lanjutnya.

"T-tapi tuan,bagaimana dengan Daisy?"

"terserah aku ingin segera sampai"

Karena Alfred tidak mungkin membantah perkataan bos nya ini,dengan terpaksa Alfred menuruti perkataan Daniel walau sebenarnya ia merasa kasihan kepada Daisy.

***

"huft akhirnya semua bebanku keluar" ucap Daisy,lalu berjalan kembali menuju tempat parkir,namum sesampainya disana Daisy tidak melihat mobil Daniel di mana pun,untungnya saat ke toilet ia membawa tas yang berisi uang dan telepon genggamnya.

"Hallo! dimana kau?" tanya Daisy yang sedang menghubungi Alfred.

"kau pulang saja sendiri,aku tidak punya waktu menunggumu buang air" teriak seseorang di seberang sana yang Daisy tahu itu suara Daniel,satu detik kemudian sambungan telepon pun di tutup.

"Keparat!!!!" kesal Daisy.

Dengan berbagai macam rintangan akhirnya Daisy bisa pulang dengan selamat,jam menunjukan pukul sebelas malam,tubuh Daisy terasa lemas karena harus berjalan beberapa kilo meter dari jalan bebas hambatan untuk sampai ke jalan utama,kaki nya pun terlihat lecet.

"Lihat saja pembalasanku!"

.

.

.

Daisy terbangun karena mimpi buruk tentang mendiang ayahnya,nafas gadis itu tersegal-segal tak beraturan "mimpi itu lagi" Daisy menangis di tengah gelapnya malam,kesepian,ketakutan semua bercampur menjadi bulir-bulir air mata.

.

.

Gadis itu berjalan menuju salah satu rumah mewah yang berada di kawasan elit,dengan kaki terpincang-pincang karena merasa perih.

"sial untuk apa aku kesini" gumam Daisy,namun tidak dapat dipungkiri jika Daisy membutuhkan pekerjaan ini,ya walupun hanya tinggal tersisa satu bulan,untuk saat ini jalani saja dulu toh Daisy sudah memasukan beberapa lamaran ke perusahaan dan hotel yang membutuhkan karyawan,sementara untuk niat balas dendamnya kepada Daniel,entahlah Daisy tak mau ambil pusing kembali lagi ini soal permainan takdir.

"kau kenapa?" tanya Alfred.

"kau masih bertanya aku kenapa? orang gila mana yang meninggalkan perempuan 'sendirian' di rest area"

"hei itu bukan keinginanku"

"kau sama gilanya dengan lelaki itu"

"stttt nanti tuan Daniel bangun"

"wah,kau?bagaimana kaki mu?" tiba-tiba saja Daniel muncul dari arah tangga.

"orang gila" gumam Daisy.

"Alfred jadwal hari ini?"

"hari ini ada pemotretan iklan di mall Sunshine,lalu syuting lanjutan bersama nona Nora,dan terakhir kau akan bertemu dengan nona Airin" jelas Alfred.

"Airin? untuk apa?" tanya Daniel.

"entahlah,nona Airin menyuruhku mengosongkan jadwal mu sore ini" Daniel mengangguk tanda mengerti.

sesampainya di lokasi syuting,Daniel selaku bintang utama di sambut hangat oleh para crew,skandal yang Samantha ciptakan nyatanya tidak membuat citra seorang Daniel buruk sepenuhnya terlebih setelah Daniel mempekerjakan Daisy yang semua orang tahu adalah pelaku penyebar foto tak senonoh nya.

"kau,ambilkan aku pakaian ganti di mobil,syuting hari ini akan basah kuyup" perintah Daniel kepada Daisy,karena saat ini Daisy adalah asisten pribadi nya dengan terpaksa Daisy mengiyakan pemintaan lelaki itu,Alfred? dia selalu sibuk dengan jadwal dan semua telepon yang setiap menit masuk ke telepon genggamnya.

"kenapa tidak dari tadi kau memberitahuku jika syuting kali ini akan basah kuyup" gerutu Daisy sambil mencari pakaian ganti milik Daniel di bagasi mobil.

"ah setelah di pecat kau malah menjadi pesuruh Daniel?"

Suara itu,Samantha? "kakak? sejak kapan kau di sini?" tanya Daisy.

"sudah ku bilang aku bukan kakakmu!"

"astaga? terserah! aku sedang bekerja tolong jangan halangi aku,lagi pula untuk apa kakak menyapaku?"

"aku hanya ingin mengingatkanmu,jauhi Daniel"

"apa? kenapa kaka melarangku? lagi pula Daniel bukan tipe ku,laki-laki tempramental seperti itu,sudahlah kakak hanya menghalangiku bekerja,aku pergi" ucap Daisy lalu pergi meninggalkan Samantha.

"semua orang membuatku kesal!" guman Daisy.

"kenapa kau lama sekali?!" tanya Daniel kesal.

"maaf tuan" sungguh Daisy sedang tidak mau berdebat,gadis itu memberikan pakaian ganti kepada Daniel lalu pergi mencari kursi kosong yang bisa di duduki,melihat itu Daniel merasa bingung,apakah ia sudah keterlaluan?

Setelah selesai syuting iklan,dan syuting drama lanjutan Daisy masih terlihat muram entah kenapa Daisy sangat kesal kepada perkataan kakaknya yang menyuruhnya menjauhi Daniel,apa urusannya? ia hanya bekerja,lagi pula jika ia mendekati Daniel pun kakaknya tidak punya hak untuk melarang,siapa dia? dan juga Daniel tidak akan mau dengan gadis seperti Daisy.

Alfred dan Daniel saling bertatapan seakan-akan bertanya 'ada apa dengan gadis ini?'

"Daisy fokus!" ucap Daniel "Apa yang kau pikirkan? sejak pagi tadi kau terlihat murung" lanjutnya.

"ah maaf,hanya sedang banyak pikiran" jelas Daisy.

"Alfred bisa kau pergi ke toko cake langganan ku?"

"baik tuan"

Setelah sampai di toko cake langganannya Daniel memilih satu potong cake tiramisu dan satu cup minumam susu rasa strawberry.

"ini" ucap Daniel sambil menyodorkan paperbag berisi cake dan minuman tadi kepada Daisy,gadis itu terlihat bingung namun Alfred menyuhnya untuk 'terima saja' walaupun sebenarnya Alfred sama bingungnya dengan Daisy lantaran Daniel tidak pernah se perhatian ini kepada orang lain.

"untuk apa?" tanya Daisy.

"supaya kau fokus,makanan manis bisa meningkatkan mood mu,aku tidak mau kau menghancurkan pekerjaanku"

"ah baiklah,tenang saja aku tidak akan melakukan kesalahan walau mood ku sedang buruk"

"hmmm bagus lah,habiskan kau bisa duduk di belakang"

Daisy menuruti perkataan Daniel dengan duduk bersebelahan dengan lelaki itu di kursi belakang,lalu menyantap cake tiramisu yang di berikan Daniel.

"hmmmmmm enak!!!! ini akan menjadi cake favorit ku" ucap Daisy sumringah,melihat itu Daniel tanpa sadar tersenyum,senyum tulus tanpa paksaan.

Setelah beberapa menit berkendara akhirnya mereka sampai di sebuah restoran mewah milik Airin "kenapa di restoran?" tanya Daniel kepada Alfred.

"nona Airin bilang ingin membicarakan sesuatu"

Daniel,Daisy dan Alfred pun masuk kedalam restoran mewah itu,untuk Daniel dan Alfred yang sering berkunjung mungkin ini terlihat biasa saja namun bagi Daisy restoran ini sangat luar biasa "wah ukiran ukiran itu terlihat mahal,harga makanan disini pasti sangat tidak masuk akal" kagum Daisy.

"tapi sebanding dengan kualitas bahan makanan yang mereka gunakan" balas Daniel.

Dari kejauhan terlihat Airin sedang duduk mengenakan pakaian yang sangat cantik,namun ia tidak sendirian melainkan bersama empat orang paruh baya yang entah siapa Daisy pun tidak mengenalinya.

"ah Daisy sebaiknya kita tunggu disini" ucap Alfred.

"oh baiklah" sekilas Daniel dan Daisy saling bertatapan,ada amarah yang keluar dari tatapan Daniel saat melihat Airin dan keempat orang paruh baya itu namun entah kenapa gadis itu pun tak tahu.

...🍒🍒🍒🍒...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!