9

WARNING!!! MENGANDUNG UNSUR PERCAKAPAN 21+

"Danieelll!!" teriak Daisy,laki-laki itu hanya terkekeh melihat wajah putih Daisy berubah menjadi merah padam.

"suapi aku" dengan rasa kesal Daisy terpaksa menyuapai Daniel dengan bubur buatannya itu.

"mmm enak" ucap Daniel dengan senang,melihat wajah Daniel yang sedang tersenyum seperti ini,Daisy merasakan desiran aneh didalam tubuhnya "berhenti memperlihatkan raut wajah seperti itu kepada ku!"

"kenapa? kau menyukai nya bukan?"

"itu dulu,sebelum aku mengenal mu"

"kau sama sekali belum mengenal ku"

"kau banyak sekali bicara! habiskan makanan mu lalu tidur,badanmu terasa panas"

"mengapa kau memerintahku?! aku yang membayar mu!"

Daisy terdiam,benar apa kata Daniel ia tak berhak memerintah "setelah aku bangun,aku ingin kau sudah ada di sini,jangan pulang sebelum jam kerja mu selesai"

"hmmmm" hanya gumaman kecil yang keluar dari mulut Daisy,setelah laki-laki itu melahap semua buburnya ia pun berbaring dengan posisi memunggungi Daisy "tunggu! tadi aku bilang kaki ku ingin dipijit" ucap Daniel kembali berbalik menghadap tubuh Daisy.

"aku tidak bisa memijat,kau bisa panggil orang spa untuk memijatmu"

"terlalu lama,kau hanya perlu memijat ku seperti ini" ucap Daniel sambil memeragakan gerakan pemijatan kepada dirinya sendiri.

"itu kau bisa sendir-"

"Daisy!!!"

"Baiklah,silahkan berbaring tuan Louise" Daisy mulai memijat bagian betis,namun Daniel merasa kurang puas dengan pijitan Daisy "kau terlalu lemah,pakai sedikit tenagamu!"

"cihhh!!!" dengan penuh amarah Daisy kembali memijat betis Daniel membuat laki-laki itu berteriak "aarrgg kau kasar sekali! apa kau ingin mematahkan kaki ku?!"

"maaf tuan!" ucap Daisy jengkel,ia melonggarkan sedikit tenaganya terlihat Daniel yang sedang menikmati pijitan itu sambil menutup mata,satu persatu kaki Daniel dipijat oleh Daisy,membuat tubuh Daniel terasa rileks,terasa sudah cukup,Daisy bralih ke bagian paha laki-laki itu,Daniel membelalakan matanya saat tangan lembut Daisy menyentuh paha miliknya,pijatan nya terasa enak namun sesuatu dibawah sana sedikit terbangun karena sentuhan lembut dari tangan Daisy.

"D-daisy kau bisa mengalihkan tanganmu dari situ mmhh?"

"kenapa? tadi kau bilang memijat seluruh kaki mu"

"a-aku geli" dengan wajah jahil Daisy terus memijat bagian paha Daniel bahkan suara Daisy yang dibuat seakan menggoda laki-laki itu "apa kau geli hmmm?" Daisy tersenyum jahil.

"stop D-daisy!" namun Daisy tak mendengar,dengan cepat Daniel membalikan tubuhnya lalu menarik tangan Daisy membuat gadis itu terjatuh tepat diatas tubuh Daniel "Kubilang Stop!!" suara Daniel terdengar penuh penekanan dengan nafas yang sudah memburu,mata Daisy membulat terlebih ia merasakan benda keras yang ia tindih tepat dibawah pahanya lalu dengan mudah Daniel membalikan tubuh mereka berdua yang membuat Daisy berada di bawahnya saat ini.tangan Daisy menahan dada bidang milik laki-laki ini,bahunya yang lebar membuat tubuh Daisy tertutupi sempurna,mata mereka beradu "aku masih laki-laki normal,jika kau ingin selamat berhenti menggodaku seperti itu" ucap Daniel,lalu beranjak dari atas tubuh Daisy,sedangkan gadis itu masih di posisi yang sama.

"a-apa itu?" tanya Daisy,Daniel menatap wajah Daisy yang masih membaringkan tubuhnya di atas kasur "b-benda keras itu apa?!" segera Daisy mengangkat tubuhnya.

"apa kau bodoh? itu milikku!"

"aaaaaaaa!!! kau sudah meyentuhku dengan milikmu itu!!!!" terisk Daisy.

"ssuutttt!!! kau berisik sekali,ucapan mu bisa membuat orang salah paham! lagi pula kau yang mulai,jangan melakukan itu kepada pria! kecuali pria itu menyukai pria" Daisy terdiam merasa menyesal "menyingkir dari ranjangku! aku ingin tidur!" ucap Daniel lalu membaringkan kembali tubuhnya dengan posisi yang sama seperti tadi,memunggungi Daisy.

Saat ini Daisy tengah duduk di gazebo pinggir kolam air panas milik Daniel,ia masih membayangkan kejadian di kamar tadi "jantungku berdebar,kenapa wajahnya begitu tampan saat di lihat dari dekat seperti tadi" namun sesaat kemudian ia kembali mengingat tujuannya berada di sini "bodoh! kau disini untuk mencari tahu kelemahan laki-laki itu Daisy!"

"ahh foto wanita itu! Daniel bilang bahwa ibu nya sudah meninggal saat itu, namun bukannya ibu Daniel masih sehat? ia berasal dari keluarga pengusaha kan?" Dengan cepat Daisy meraih ponsel dari kantung celana nya lalu mengetikan sesuatu "keluarga Daniel Alexander Louise" gumamnya,namun setelah muncul beberapa artikel matanya membulat ia sangat amat terkejut melihat beberapa foto yang muncul "bagaimana bisa wajah ibu nya berbeda dengan foto wanita yang berada di kamar Daniel?!"

"yang mana ibu kandung nya? apa dia seperti ku? memiliki 2 ibu? ini berita sangat besar!" ucap Daisy dengan senyuman liciknya.

Daisy kembali melihat Daniel yang masih membaringkan tubuh nya di atas kasur dengan posisi yang sama,Daisy mendekat kembali memeriksa kening Daniel yang sepertinya sudah agak membaik.

"engghh" Daniel menggeliat,dengan cepat Daisy menarik kembali tangannya,melihat itu Daisy memilih duduk di shofa yang berada di kamar Daniel,namun sepertinya ia juga mulai mengantuk,matanya mulai terpejam beberapa menit kemudian ia pun tertidur.

...***...

Alfred baru saja pulang dari kantor agensi,namun rumah ini terlihat begitu sepi 'apakah Daisy sudah pulang?' Alfred melihat jam yang melingkar di tangannya "mungkin sudah pulang,ini sudah terlalu larut" ucap Alfred,segera ia menaiki lift menuju lantai dua untuk melihat keadaan Daniel,perlahan ia membuka pintu kamar Daniel agar tidak menimbulkan suara,Alfred tersentak melihat Daisy yang sedang tertidur dengan posisi duduk di atas sofa sedangkan Daniel tertidur di ranjangnya yang empuk,karena ini sudah larut Alfred memilih tidak membangunkan Daisy,laki-laki itu kembali menutup pintu kamar Daniel dengan perlahan lalu pergi ke kamarnya yang berada di lantai bawah.

Daniel membuka matanya secara perlahan 'sangat gelap' hanya ada sedikit cahaya dari lampu yang berada di balkon kamar Daniel,tangan nya meraba mencari benda pipih di atas nakas "sudah pukul 1 malam" tubuhnya menggeliat untuk meregangkan ototnya yang terasa kaku.

"astaga!!" ucap Daniel saat melihat seorang wanita tengah tertidur di sofa yang berada di pojok kamarnya "kenapa gadis itu belum pulang?" Daniel berjalan mendekati Daisy "lehernya bisa sakit jika tertidur dengan posisi seperti ini" Daniel menelisik dengan seksama wajah gadis yang sedang memejamkan matanya dengan damai itu,bibirnya yang berwarna pink alami menjadi pusat perhatian Daniel,belum lagi bulu mata nya yang lentik membuat gadis itu terlihat sangat cantik.

Daniel menggeleng-gelengkan kepalanya menyadari jika otaknya sudah mulai memikirkan yang tidak-tidak lalu dengan perlahan ia menggendong Daisy untuk memindahkan tubuhnya ke atas ranjang.

"kau memang selalu merepotkan ku" ucap Daniel,matanya kembali melembut melihat wajah damai Daisy "engghhhh"gumam Daisy di sela-sela tidurnya.

"astaga! astaga! aku harus segera tidur!" ucap Daniel sambil memukul-mukuli kepalanya lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!