Gadis itu terburu setelah melihat jam dinding di rumah nya menunjukan pukul 07.30 'sial aku terlambat' pikirnya.
Daisy Gabriella,tumbuh menjadi wanita berparas cantik seperti ibunya,wanita yang ceria namun menyimpan banyak cerita buruk dimasa lalu.
Setelah kepergian orang tuanya,tepatnya saat ia sedang melanjutkan study di salah satu universitas di kota ini,ia memilih menjual rumah peninggalan ibunya,dengan alasan rumah nya terlalu besar untuk ditempati seorang diri,namun alasan lainnya tidak lain dan tidak bukan adalah ekonomi,biaya kuliah yang tidak bisa di bilang sedikit mendorong Daisy untuk menjual rumah itu kepada ibu tirinya-Mona.
Karena setelah Daisy lulus SMA,Mona tidak pernah memberikan uang bulanan untuk anak tirinya itu,alhasil ia harus bekerja part time sepulang kuliah.Dan,disini lah sekarang dia tinggal,perumahan sederhana yang tentunya dengan harga yang jauh lebih murah dibanding rumah nya dahulu,rumah dengan 2 kamar berukuran kecil yang ia rombak menjadi 1 agar lebih luas,kamar mandi,dapur serta ruang tengah yang hanya cukup untuk 2-3 orang saja.
Sisa uang penjualan rumah ia gunakan untuk melanjutkan kuliah,dan sisanya lagi ia simpan untuk di tabung,karena memang harga rumah nya dulu masih tinggi,kurang lebih ia mendapat 2 milyar rupiah dari hasil menjual rumah tersebut dan langsung ia belikan rumah ini seharga 200 juta beserta beberapa perabot dan tentu saja sedikit perombakan yang jika di totalkan sekitar 300 juta untuk membuat rumah ini menjadi seperti apa yang diinginkan Daisy,maklum jaman sekarang bahan bangunan dan tukang nya pun mahal.
"Bagaimana bisa kau terlambat Daisy?" ucap Rayan,supervisor Daisy.
"Maaf pak,tadi saya terjebak macet" jelas Daisy.
"Alasan yang sangat klise,langsung ke resto ya ada Lea yang membantu mu"
"Baik pak,terimakasih" Daisy menundukan kepalanya memberi hormat,lalu dengan cepat pergi ke loker untuk berganti pakaian.
...***...
Hari ini hotel full pengunjung yang otomatis membuat restoran pun dipenuhi tamu yang akan mengisi perutnya,sejak tadi Daisy belum bisa mengistirahatkan kakinya,gadis itu bolak-balik ke kitchen untuk mengambil pesanan para tamu,belum lagi piring dan beberapa alat makan lainnya yang harus di poles sebelum digunakan.
"Akhirnyaaaa istirahat juga" setelah sekian jam bertarung di restoran,ia dapat mengisi perutnya di kantin karyawan yang sudah di sediakan pihak hotel.
"Menu hari ini apa pak?' Tanya Daisy kepada petugas kantin.
"Hari ini menunya bagus-bagus,ada ayam bakar dan juga sambal kecap,lalu puding cokelat sebagai dessert"
"Wahh lezat sekali" ucap Daisy sambil melihat beberapa menu makanan yang ada di etalase,beruntung sekali hari ini makanannya sangat masuk ke lidah lokal Daisy,tak jarang menu karyawan di sini menyuguhkan makan yang menurut Daisy aneh,karena memang Daisy kurang suka makanan luar,ia lebih suka makanan lokal yang berempah "uang jajan hari ini aman ya pak hahaha" ucap Daisy kepada petugas kantin yang hanya dibalas dengan cengiran oleh bapak kantin.
Daisy menikmati makan siangnya nya dengan tenang sambil menonton televisi yang di sediakan di kantin "wah Daniel ini bagus sekali karir nya,wajahnya juga tampan" gumam Daisy saat melihat berita selebriti yang sedang di tayangkan.
...***...
"Daisy,boleh aku minta tolong?" tanya Lea.
"Mmm tentu"
"Ada orderan di room,bisa kah kau menggantikanku mengantar pesanannya? pekerjaanku banyak sekali hari ini" ucap Lea dengan lesu.
"Oke,sebagai balasan karena kau sudah menghandle pekerjaan ku tadi pagi" ucap Daisy dengan ramah.
"Terimakasih Daisy,kau yang terbaik" ucap Lea dengan menunjukan kedua jempol tangannya.
Daisy pergi ke kitchen untuk mengambil pesanan,lalu berjalan menuju lift karyawan "kamar 1002,kalau begitu aku harus ke lantai 10" guman Daisy.
Ting
Daisy berjalan menuju kamar 1002 yang berada di sayap kiri dari service room,namun langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang ada di hadapannya.
"Kakak?" sapa Daisy.
"Hmmm,lanjutkan saja pekerjaanmu jangan sampai orang lain tau kamu adikku" ucap Samantha-kakak Daisy.
"Baik kak" Samantha pun pergi dengan tatapan sinis, 'tunggu! kakak baru saja keluar dari kamar 1002,sedang apa kakak disini? siapa yang ada di dalam?' pikir Daisy.
tok tok tok
"Room service" ucap Daisy,namun tidak ada jawaban,setelah tiga kali memanggil tetap tidak ada jawaban dari dalam,Daisy meminta tolong untuk memanggilkan room supervisor karena ia tidak memegang master key.
"Terimakasih pak" ucap Daisy kepada room supervisor karena telah membukakan pintu.
"Permisi,room service" ucap Daisy,gadis itu berjalan ke dalam kamar dangan perlahan-lahan,sepertinya ada orang yang sedang tidur.
Dengan perlahan ia menyimpan makanan di atas meja,lalu berbalik untuk keluar dari kamar itu,namun sial,karena keteledorannya ia menjatuhkan sebuah jam tangan milik tamu yang berada di atas meja.
"Astaga bodoh sekali!!!" pekiknya dengan suara pelan,orang yang sedang tidur itu pun tiba-tiba terbangun karena mendengar suara berisik.
"Euuggghh" suara khas bangun tidur keluar dari mulut orang itu,Daisy panik bukan main,karena jam tangan yang terjatuh tadi terlihat sedikit pecah.
"Siapa kamu?!" tanya orang itu dengan penuh emosi.
"Maaf tuan,saya tidak sengaja menjatuhkan jam tangan ini-" Daisy menundukan kepalanya,namun belum selesai berbicara perkataan Daisy pun sudah terpotong.
"Kanapa aku telanjang?!" teriak orang itu yang memang ia tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi dada bidangnya,hanya selimut hotel yang membalut bagian bawah tubuhnya.
'Mana aku tahu,mungkin kamu tidur dengan kakakku,tunggu suara ini sangat tidak asing di telinga ku' pikir Daisy,lalu dengan ragu-ragu ia menaikan kepalanya.
"Daniel!!!" 'aktor tampan yang sedang naik daun ini tiba-tiba muncul di hadapanku,astaga mimpi apa aku semalam,tampan sekali'
"Jawab pertanyaanku! kenapa aku telanjang?!" teriak Daniel frustasi.
"Maaf saya tidak tahu tuan,saya hanya mengantarkan pesanan ini"
"Kalian pasti sekongkol kan?!"
"Ti-tidak tuan,saya berani sumpah" ucap Daisy.
"Diam disini jangan berani keluar,menghadap lah ke jendela!" perintah Daniel.
"Baik tuan"
Setelah beberapa menit Daniel sudah kembali memakai pakaian yang sebelumnya berserakan di lantai.
"Ikut aku!" ucap Daniel.
"Ehh kemana ? aku masih harus bekerja"
Dengan kasar Daniel menggusur tangan Daisy,namun keduanya di hadang oleh room supervisor yang sedang bertugas "maaf tuan ada masalah apa ya?" tanya supervisor itu dengan ramah.
"Aku mau wanita ini di pecat karena sudah berbuat lancang!"
"Baik tuan,kita bicarakan di bawah ya"
"Tapi pak,aku tidak melakukan apa-apa" bela Daisy.
"Daisy! lebih baik kau ikut ke bawah,kita bicarakan apa yang terjadi"
'Sialan!' batin Daisy,Gadis itu menatap sinis kepada Daniel 'awas saja kalau sampai aku di pecat'
...🍒🍒🍒...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments