[POV Darion]
TOK! TOK! TOK!
"Keluar!"
Saya membuka mata perlahan, hari sudah mulai pagi, sebuah ketukan kaca dengan teriakan membangunkan saya dari tidur saya, saya melirik ke samping dimana ada Alesha yang juga sudah terbangun dari tidurnya.
"Ada apa ini?" tanya saya pada Alesha.
"Saya tidak tahu, Pak, tampaknya mereka adalah warga desa sekitar," jawab Alesha yang membuat saya mengusap wajah kemudian membuka pintu mobil begitupun dengan Alesha.
Diluar mobil sudah ada sekitar sepuluh orang bapak-bapak dan dua orang ibu-ibu yang sudah menunggu kami dengan tatapan yang sulit saya cerna, ada apa dengan mereka.
"Maaf yah, Bapak-bapak, Ibu-ibu, ini ada apa yah?" tanya Saya yang membuat mereka tidak menjawab malahan salah satu dari mereka berusaha mendoktrin keadaan.
"Itu lihat Pak Kades! Mereka berzina disini!" ujar salah satu dari mereka yang membuat kepala desa yang ku taksir masih muda itu terdiam.
Tidak seperti yang lain, Pak Kades ini tampak lebih tenang, wajahnya juga seperti bukan wajah warga desa, wajah yang lumayan tampan dan umur yang masih cukup muda untuk ukuran seorang Kades.
"Zina? Loh saya gak ngelakuin apa-apa, bapak-bapak disini, jangan fitnah loh! Saya bisa laporin kalian semua ke polisi!" ujar Saya lantang menentang pendapat mereka.
"Halah! Laki-laki sama Perempuan berduaan didalam mobil, ditengah hutan, ngapain lagi, kalau bukan Zina? Gausah ngelak Pak, udahlah nikahin aja mereka berdua," sambung Ibu-ibu yang ada disana.
Alesha terdiam, dia mengangkat kepala kemudian kembali ingin menjelaskan juga. "Tapi Bapak, Ibu, ini saya sama Boss saya mobilnya lagi mogok, gak bisa di benerin dan mogok makanya kami terpaksa menginap disini, semalam kami juga mencari pemukiman warga kok, tapi kami gak ketemu."
"Gausah berkilah! Udah Bapak-bapak, Ibu-ibu, bawa aja mereka ke balai desa!"
Kami berdua tidak bisa berkutik saat mereka semua membawa kami berdua ke balai desa, Pak Kades itu hendak menghentikan tapi karena anarkisnya warga desa membuat dia tidak bisa melakukan apa-apa.
Jarak dari lokasi awal kami ke desa ternyata cukup dekat, sangat dekat malahan, tapi arahnya di jalur kiri sementara kami semalam berjalan ke jalur kanan mencari pemukiman.
Tapi belum sampai di Balai Desa, seorang wanita berjalan keluar dari sebuah rumah dan menghentikan kami.
"Loh, Mas Aston, ada apa ini, mereka berdua siapa?" Seorang wanita yang juga masih muda mengenakan hijab berwarna coklat itu menghampiri kami, pasti istri kepala Desa ini.
"Ini Dek, mereka berdua katanya Berzina di mobil, Mas sendiri gak yakin tapi nanti coba Mas tanyakan yah," ujar kepala Desa itu yang ternyata bernama Aston.
"Pak Aston, kenapa sih, jelas-jelas mereka berdua berzina disini, malah gak yakin," ujar warga lain.
"Sudah, Bapak-bapak, Ibu-ibu, saya Kades disini, sebaiknya Bapak-bapak dan ibu-ibu tenang dulu, biar saya bicara dengan mereka berdua," ujar Kades itu membawa kamu masuk ke rumahnya.
Sesampainya didalam rumah, Kades tersebut kemudian mempersilahkan kami duduk, dia berbeda dengan warga desa yang terkesan ingin memprovokasi keadaan, anarkis dan tidak mencerminkan sifat yang ramah, sedangkan Kades mereka, sangat ramah dan tamah, sementara itu tak lama kemudian istri dari Kades itu keluar membawa dua gelas Teh.
"Perkenalkan sebelumnya, saya Aston, Kepala Desa disini, dan ini adalah Dannia, istri saya." Kepala Desa itu memperkenalkan diri. "Kalau boleh tahu, ada sebab apa yah, kalian berdua bisa tersesat disini, sehingga membuat warga menuduh kalian berzina?"
Saya menghela napas panjang. "Saya Darion, dan ini sekretaris sekaligus Presdir di perusahaan saya, dia Alesha, kami terjebak disini karena mobil kami mogok, semalam kami sudah mencari pemukiman dijalur kanan tapi ternyata desa terdekat ada di jalur kiri, saya tidak melakukan apa-apa, kami hanya numpang tidur."
Pak Kades itu terdiam kemudian tertawa kecil yang membuat saya dan Alesha saling melempar tatapan. "Pantas saja, arah kanan itu adalah daerah hutan dan perkebunan, kalian tidak akan menemukan pemukiman, sebenarnya desa ini dan lokasi kalian terjebak tidak jauh dari pusat kabupaten, kalian hanya harus berjalan lurus dari lokasi kalian sampai menemukan jalan raya, tapi saya maklumi, tapinya lagi, ada satu hal yang tidak bisa saya lakukan, yaitu Warga desa."
"Maksudnya?"
"Seperti yang kalian tahu, Desa ini memiliki peraturannya sendiri dan adatnya, seorang wanita dan laki-laki yang bermalam didesa dalam satu tempat harus dinikahkan keesokan harinya, jika itu tidak dilakukan saya tidak yakin bagaimana Warga Desa akan berbuat kedepannya," ujar Kades itu.
"Apa tidak ada cara yang lain, Mas?" ujar Istri Pak Kades yang membuat Kades itu tampak berpikir.
"Saya bersedia menikah dengan Pak Ion," ujar Alesha tiba-tiba saat kami semua hendak berpikir.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
𝗡𝗶𝗸𝗮𝗵 𝘀𝗮𝗷𝗮....𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗽𝘂𝘀𝗶𝗻𝗴....
2023-11-11
1
umi b4well (hiatus)
kek gimana gitu ya bacanya yg pke pov ini.maaf ya thor gk bermaksud apa apa tetp semangat ya.untuk pak ion dan aleesha itu jlnnya agar klian cepat nikah.
2023-07-07
1
V3
hadeeewww ... ada-ada ja sih
2023-07-04
0