Ion berjalan meninggalkan area kamar tersebut setelah apa yang ia lihat, Vina berusaha mengejarnya sedangkan sosok pria yang ada di kamar tersebut hanya diam saja duduk di kasur.
"Mas dengerin dulu Mas, aku bisa jelasin ini nggak seperti yang kamu lihat, aku sama Devano nggak punya hubungan apa-apa," ujar Vina menjelaskan.
"Nggak punya hubungan apa? Kalian melakukan hubungan terlarang itu loh di situ, dan kamu tahu Devano itu menantu kamu, kamu sadar tidak seharusnya kamu tuh dilaknat oleh Allah, Vina tobat, seberapa jauh Kamu dari Tuhan sampai kamu melakukan ini."
"Mas kamu harusnya ngerti mas, aku bisa jelasin!"
Ion tidak ingin mendengarkan penjelasan dari istrinya itu, dia tetap berjalan menuju pintu keluar dia tidak ingin berlama-lama di rumah itu, biar nanti dia pikirkan apa yang akan dia lakukan mengenai pernikahannya dengan Vina.
"Harusnya kamu sadar Mas, sebagai seorang suami kamu nggak pernah memberikan nafkah batin kepada aku, makanya aku cari yang lain dan kebetulan sekali Devano ingin melakukan hal itu denganku apakah aku salah!"
"Hei!" Ion membentak Vina. "Kamu bertanya apakah kamu masih salah, kamu jelas salah Vin, kamu tahu kalau Nisa sampai tahu ini, kamu pikir apa yang ada di perasaan Nisa nanti?"
"Jadi kamu mau apa Mas, kamu ingin mengatakan ini kepada Nisa, bahwa aku dan Devano selingkuh?" jawab Vina.
"Oh tidak, aku tidak selicik itu untuk mengatakan hal seperti ini kepada Nisa, biar dia yang tahu sendiri, cukup aku yang tahu bahwa aku dikhianati oleh istriku dan istriku berkhianat dengan menantuku sendiri!"
Setelah mengucapkan itu, Ion kemudian berjalan pergi, dia tidak ingin mendengarkan apapun lagi dari Vina istrinya sementara itu, Vina berusaha menyusul tapi Devano yang sudah keluar dari kamar menarik tangan Vina untuk tidak mengejarnya.
*Sudahlah sayang, lebih baik segera kita pergi ganti baju dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja, karena sebentar lagi Nisa akan pulang dari dokter kandungan untuk mengecek kandungannya," ujar Devano.
"Tapi bagaimana nanti kalau Mas Ion mengatakan ini kepada Nisa, kalau kita mempunyai hubungan Devano!"
"Aku yakin Papa Ion, tidak akan mengatakan hal itu kepada Nisa, lagipula Nisa naif dia mana percaya, kan?"
"Kamu yakin?"
Devano meraih tangan Vina kemudian mencium tangannya dan tersenyum lembut. "Yakin dong sayang, aku yakin, dia tidak akan mengatakan hal itu dalam hubungan kita akan baik-baik saja!"
"Aku cinta banget sama kamu kamu jangan tinggalin aku ya!" ujar Vina memeluk Devano.
"Aku juga cinta sama kamu!"
Ion kini mengendarai mobilnya, Dia tidak mempunyai tujuan apapun untuk hal ini, setelah melihat perselingkuhan istrinya dan juga menantunya, membuat ion benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa istrinya bisa melakukan hal itu kepadanya apalagi kata-kata istrinya yang seolah menegaskan bahwa ion bukanlah suami yang benar-benar sempurna untuknya.
"Astagfirullah ya Allah, ada dosa apa aku sampai istriku melakukan hal ini kepadaku?" Ion memukul setir mobilnya.
Ion mengusap kepalanya, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam bertepatan dengan kumandang azan salat isya, yang terdengar, di depan jalan terlihat sebuah masjid, yang membuat ion memilih memarkirkan mobilnya di sana dan melakukan salat isya terlebih dahulu sembari beritikaf dan berbicara dengan Allah dari hati ke hati untuk menentukan jalan pernikahannya ke depannya.
Ion masuk ke dalam masjid tersebut setelah mengambil air wudhu tentunya, tapi ada sebuah pemandangan yang membuatnya, terdiam, yaitu dia melihat sosok Alesha yang sudah beberapa hari ini dia tidak ia lihat, masuk ke masjid yang sama.
Ion berusaha mengabaikan hal tersebut, karena waktu salat isya sudah akan masuk yang memaksa ion harus segera mengambil shaf di bagian laki-laki.
•
•
•
Jijay jadinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
hilal mu bang ion
2024-12-20
1
Puji Rahayu
jodohmu pak...😄😄😄
2024-11-17
1
kimiatie
habis lah Danisa ...karma dibayar cash apa lagi Ulah ibu sendiri
2024-01-17
1